JAKARTA - Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ingin mengembangkan usahanya, program KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang disalurkan oleh BRI menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang cukup menarik.
KUR merupakan kredit yang disubsidi pemerintah dan bertujuan membantu pelaku usaha agar mendapat akses modal dengan biaya relatif ringan.
Pada 2025, BRI menyediakan berbagai jenis KUR, mulai dari KUR Super Mikro, Mikro, hingga KUR Kecil, dengan plafon yang berbeda untuk menyesuaikan skala usaha. Untuk usaha yang membutuhkan dana dalam skala puluhan hingga ratusan juta, KUR Kecil menjadi opsi yang cukup relevan.
Suku bunga KUR Mikro dan Kecil pada 2025 biasanya berada sekitar 6 persen per tahun efektif, sehingga cicilan bisa dihitung secara lebih adil dan transparan bagi debitur.
Simulasi Tabel Angsuran KUR Rp 200 Juta
Banyak calon debitur bertanya: “Jika saya meminjam Rp 200 juta lewat KUR BRI, berapa cicilan bulanan yang harus saya bayar?” Untuk memberikan gambaran, berikut simulasi tabel angsuran KUR BRI Rp 200 juta dengan asumsi suku bunga efektif 6 persen per tahun dan beberapa pilihan tenor:
Tenor (bulan) | Cicilan Bulanan (perkiraan) |
---|---|
12 bulan | Rp 17.213.286 |
24 bulan | Rp 8.864.122 |
36 bulan | Rp 6.084.387 |
48 bulan | Rp 4.697.006 |
60 bulan | Rp 3.866.560 |
Perlu diingat bahwa angka-angka ini adalah simulasi dengan asumsi bunga 6% dan parameter ideal. Dalam prakteknya, bunga, provisi, dan tenor bisa berubah tergantung regulasi pemerintah atau kebijakan internal BRI.
Debitur disarankan memanfaatkan simulasi resmi BRI agar memperoleh angka cicilan yang lebih sesuai dengan profil usaha dan kemampuan bayar mereka.
Syarat Umum untuk Pengajuan KUR Rp 200 Juta
Agar pengajuan KUR sebesar Rp 200 juta bisa disetujui, calon debitur harus memenuhi syarat-syarat berikut:
Usaha produktif dan layak
Usaha yang diajukan harus nyata, aktif, dan memiliki prospek kelangsungan usaha.
Usaha telah berjalan minimal 6 bulan
Bank mensyaratkan bahwa usaha tersebut sudah beroperasi sekurang-kurangnya enam bulan sebelum pengajuan.
Tidak memiliki kredit produktif aktif di bank lain
Kecuali kredit konsumtif seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), atau kartu kredit.
Dokumen administrasi lengkap
Dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), surat izin usaha (misalnya IUMK, NIB, atau surat keterangan usaha), dan NPWP biasanya menjadi syarat wajib.
Agunan / jaminan
Untuk plafon besar seperti Rp 200 juta, BRI akan meminta jaminan sesuai dengan ketentuan internal bank.
Kelayakan kredit
Penilaian oleh bank dilakukan berdasarkan arus kas usaha, reputasi kredit, dan riwayat keuangan calon debitur.
Jika semua syarat ini terpenuhi, peluang persetujuan kredit menjadi lebih besar. Meski demikian, bank tetap akan melakukan verifikasi dan analisis risiko sebelum menyetujui plafon besar semacam ini.
Kekuatan Fungsi Intermediasi dan Peran KUR
Program KUR bukan semata memberikan kredit murah. KUR juga memiliki fungsi intermediasi yang krusial dalam perekonomian: menghubungkan simpanan masyarakat dengan kebutuhan modal usaha produktif.
Dengan demikian, uang masyarakat yang ditabung di bank kemudian dapat digunakan untuk mendukung usaha produktif, menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan KUR, UMKM mendapatkan akses modal dengan bunga yang lebih terjangkau, sedangkan bank tetap menjalankan fungsi intermediasi dan pengelolaan risiko sesuai prinsip kehati?hatian. Bila dijalankan dengan baik, KUR dapat menjadi alat kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.
Tips Mengelola KUR agar Produktif dan Aman
Agar pinjaman KUR Rp 200 juta tidak justru menjadi beban, calon debitur perlu mempraktikkan beberapa strategi sebagai berikut:
Gunakan dana untuk aktivitas produktif
Alih-alih digunakan untuk konsumsi pribadi, dana harus diarahkan ke modal pangan, mesin, bahan baku, atau ekspansi usaha yang bisa menghasilkan arus kas.
Pantau arus kas usaha secara rutin
Membuat laporan keuangan sederhana agar bisa melihat apakah usaha masih sehat, mampu membayar cicilan tepat waktu, dan menghindari terjebak dalam defisit.
Jaga cadangan likuiditas kecil
Sisihkan sebagian kecil uang sebagai dana cadangan untuk kebutuhan mendadak agar tidak tergantung menjual aset utama.
Berinvestasi pada efisiensi dan produktivitas
Alokasikan sebagian dari hasil usaha ke peningkatan teknologi, pelatihan karyawan, atau sistem manajemen agar usaha bisa tumbuh sehat dan mampu menghadapi persaingan.
Hindari cicilan terlalu panjang pada bunga tetap tinggi
Meskipun cicilan bulanan lebih rendah, durasi panjang berarti total bunga yang dibayar mungkin jauh lebih besar. Pilih tenor yang realistis untuk usaha bisa membayar tanpa menekan operasional.
Risiko dan Catatan Penting
Meskipun KUR memiliki keunggulan, ada risiko yang harus diperhatikan:
Kemampuan bayar: apabila usaha lesu, cicilan bisa menjadi beban yang membebani keuangan usaha.
Perubahan suku bunga atau regulasi: jika terjadi perubahan kebijakan pemerintah, bisa mempengaruhi biaya kredit.
Ketergantungan pada siklus usaha: usaha yang sangat musiman harus sangat berhati?hati dalam memilih tenor dan besaran pinjaman agar bisa lewat musim sepi.
Oleh karena itu, menjaga kelayakan usaha dan manajemen risiko menjadi kunci agar pinjaman KUR justru menjadi katalis pertumbuhan, bukan jerat finansial.
Tabel simulasi KUR BRI Rp 200 juta memberi gambaran praktis mengenai cicilan bulanan berdasarkan tenor dan bunga efektif 6 persen. Namun angka pasti dapat berbeda tergantung regulasi, kebijakan bank, dan profil usaha.
Debitur perlu memenuhi syarat administratif dan operasional agar pengajuan disetujui. Kemudian, pengelolaan pinjaman yang bijak, penggunaan dana untuk aktivitas produktif, dan strategi manajemen keuangan yang baik akan menentukan apakah KUR akan memberi dampak positif bagi usaha.
Dengan fungsi intermediasi yang baik, KUR bisa menjadi instrumen yang menghubungkan modal simpanan masyarakat ke sektor usaha produktif.
Jika Bank, regulator, dan pelaku usaha dapat bekerjasama dengan baik, KUR 2025 khususnya plafon besar seperti Rp 200 juta bisa menjadi salah satu motor pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi nasional.