15 Street Food Ikonik Asia yang Wajib Dicoba Pecinta Kuliner

Minggu, 12 Oktober 2025 | 12:27:47 WIB
15 Street Food Ikonik Asia yang Wajib Dicoba Pecinta Kuliner

JAKARTA - Mencicipi makanan khas bukan sekadar urusan perut, tapi juga cara paling menyenangkan untuk memahami budaya suatu negara. Di Asia, kuliner jalanan atau street food bukan hanya pelengkap wisata, melainkan bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap gigitan camilan khasnya menyimpan cerita panjang tentang tradisi, sejarah, hingga identitas bangsa.

Dari kios kecil di sudut kota, pasar malam yang ramai, hingga minimarket modern, benua Asia menghadirkan keragaman kuliner ringan yang menggoda. Mulai dari jajanan yang populer secara global hingga camilan unik yang hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu, semua menawarkan pengalaman sensorik yang kaya — aroma menggoda, tekstur kontras, dan cita rasa autentik.

Berikut jajanan dan camilan khas Asia yang paling ikonik, masing-masing dengan keunikan budaya dan cita rasa yang tak terlupakan.

1. Takoyaki (Jepang)

Meski sudah mendunia, menikmati takoyaki langsung di jalanan Osaka memberikan pengalaman berbeda. Bola adonan gurih berisi potongan gurita ini dimasak dalam wajan cetakan khusus dan disajikan dengan saus takoyaki, mayones, serpihan bonito, serta bubuk rumput laut. Menurut penulis kuliner Hiroshi Tanaka, takoyaki adalah harmoni sempurna antara tekstur renyah di luar dan lembut di dalam — simbol street food Jepang yang klasik.

2. Bungeo-ppang (Korea Selatan)

Saat musim dingin tiba, kios Bungeo-ppang bermunculan di berbagai sudut kota Korea. Kue berbentuk ikan ini berisi pasta kacang merah manis, dengan kulit renyah dan bagian dalam lembut. Kombinasi tekstur dan rasa hangatnya membuat jajanan ini menjadi favorit masyarakat lokal dan wisatawan.

3. Jianbing (Tiongkok)

Salah satu sarapan paling populer di Tiongkok. Jianbing adalah crepe gurih yang dibuat langsung di depan pembeli. Adonan tipis dituang di atas wajan, lalu ditambahkan telur, saus hoisin, cabai, daun bawang, daun ketumbar, dan pangsit goreng renyah sebagai isian. Perpaduan rasa dan tekstur menjadikannya camilan sarapan cepat saji yang ikonik.

4. Kalajengking Goreng (Filipina)

Meskipun bukan makanan utama bagi masyarakat lokal, fried scorpions menjadi daya tarik besar bagi turis Barat. Kalajengking hitam goreng dengan capit panjang biasanya ditusuk bambu dan dijual di kawasan wisata. Teksturnya renyah, dengan rasa mirip popcorn gosong. Sengat racunnya tentu saja sudah dibuang sebelum disajikan.

5. Kerak Telor (Indonesia)

Dari Indonesia, tepatnya Jakarta, ada jajanan jalanan legendaris: kerak telor. Omelet gurih dari ketan dan telur ini dimasak di atas bara api, lalu diberi taburan serundeng, ebi, dan bawang goreng. Rasanya gurih, sedikit manis, dan harum rempah, menjadi simbol cita rasa Betawi yang klasik.

6. Telur Balut (Asia Tenggara)

Camilan kontroversial tapi legendaris ini ditemukan di Filipina, Kamboja, dan Vietnam. Balut adalah telur bebek yang telah dibuahi dan direbus setelah 16–20 hari masa inkubasi. Rasanya perpaduan antara telur, ayam, dan bebek. Biasanya disajikan dengan rempah, cabai, bawang putih acar, jeruk nipis, dan garam.

7. Yay Kyaw Bain Mont (Myanmar)

Pancake kenyal dari tepung beras ini hadir dalam dua versi: putih dan cokelat (dengan gula aren). Dipanggang hingga cokelat keemasan, bagian luarnya garing sementara dalamnya tetap lembut. Kacang, kelapa, pisang, hingga telur menjadi topping favorit masyarakat lokal.

8. Jalebi (India)

Berbentuk spiral berwarna oranye, jalebi terbuat dari adonan tepung yang digoreng lalu direndam sirup manis beraroma saffron. Rasanya unik—renyah di luar, lembut di dalam—dengan sedikit rasa asam dari fermentasi. Jalebi paling nikmat disantap hangat.

9. Stinky Tofu (Taiwan)

Tofu fermentasi ini dikenal dengan aroma tajamnya. Meski baunya menyengat, stinky tofu disukai banyak orang karena rasanya yang gurih dan teksturnya renyah di luar namun lembut di dalam. Biasanya disajikan dengan saus bawang putih, kecap, dan cabai.

10. Egg Tarts (Hong Kong)

Dikenal sebagai daan tat, egg tart Hong Kong merupakan hasil perpaduan budaya kuliner Barat dan Asia. Tart ini berisi custard telur manis dengan kulit renyah, populer sejak 1940-an. Kini egg tart menjadi camilan wajib di kedai teh hingga restoran mewah.

11. Gamja-hotdog (Korea Selatan)

Mirip corn dog Amerika, tapi dengan sentuhan khas Korea. Hotdog dilapisi adonan ragi, dibalur potongan kentang atau panko, lalu digoreng hingga keemasan. Topping-nya bervariasi: dari saus tomat, mustard, mayones, hingga gula dan susu kental manis.

12. Kaya Toast (Singapura)

Sarapan klasik Singapura ini terdiri dari roti panggang berisi selai kaya—campuran kelapa, telur, dan gula aren. Biasanya disajikan bersama kopi robusta kental dan telur setengah matang. Kaya toast menjadi simbol perpaduan tradisi lokal dan pengaruh kolonial Inggris.

13. Rou Jia Mo (Tiongkok)

Disebut juga “hamburger China,” Rou Jia Mo berisi daging babi suwir berbumbu yang dijepit dalam roti pipih beragi. Teksturnya empuk dan gurih, cocok disantap sambil berjalan. Hidangan ini bahkan lebih tua dari hamburger Barat.

14. Khuushuur (Mongolia)

Pastry goreng isi daging domba atau kambing ini jadi favorit masyarakat Mongolia. Cita rasa gurihnya berasal dari rempah lokal seperti jintan, ketumbar, dan saffron. Khuushuur biasanya dimakan panas dengan saus sederhana.

15. Camilan Unik Minimarket Asia

Asia juga terkenal dengan inovasi rasa camilan kemasan. Jepang punya Kit Kat rasa wasabi dan teh hijau, Singapura populer dengan keripik kulit ikan rasa telur asin, sementara Korea dan Thailand menghadirkan varian ekstrem seperti mi pedas dan seafood.

Cita Rasa yang Menyatukan Budaya

Jajanan jalanan dan camilan ringan bukan hanya soal makanan, melainkan bagian dari identitas sosial dan budaya masyarakat Asia. Di balik setiap camilan ada cerita tentang sejarah, kebiasaan makan, bahkan interaksi antarbudaya.

Bagi wisatawan, mencicipi street food bukan sekadar mengisi perut, tapi juga sebuah perjalanan rasa yang mempertemukan keanekaragaman Asia dalam satu gigitan.

Terkini