Animo Warga Riau Setorkan Zakat Meningkat pada Ramadan 2025, Lembaga Amil Zakat Catat Peningkatan Signifikan

Animo Warga Riau Setorkan Zakat Meningkat pada Ramadan 2025, Lembaga Amil Zakat Catat Peningkatan Signifikan

JAKARTA — Pada bulan suci Ramadan 2025, warga Riau menunjukkan animo yang sangat tinggi dalam menunaikan kewajiban zakat, infak, dan sedekah. Berdasarkan data yang dihimpun oleh berbagai lembaga Amil Zakat di Riau, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah zakat yang disetorkan oleh masyarakat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kegiatan menunaikan zakat ini, yang menjadi bagian dari ibadah wajib bagi umat Muslim, telah menjadi fokus utama bagi banyak warga, yang ingin memastikan bahwa amal mereka diterima di bulan penuh berkah ini.Menurut Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Riau, peningkatan jumlah zakat yang disetorkan tahun ini berhubungan dengan kesadaran yang semakin tinggi akan pentingnya berzakat dan peran zakat dalam membantu sesama, khususnya di bulan Ramadan. “Kami mencatatkan lonjakan zakat yang cukup signifikan, hampir mencapai 30% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini menunjukkan kesadaran dan keinginan warga Riau untuk berbagi lebih banyak kepada yang membutuhkan semakin tinggi,” kata Rudi Suwito, Kepala LAZNAS Riau.

Faktor Pendorong Peningkatan Zakat

Tingginya animo warga Riau dalam menunaikan zakat pada tahun ini didorong oleh berbagai faktor. Salah satu alasan utama adalah kesadaran agama yang semakin meningkat di kalangan masyarakat. Kampanye dan program-program sosial yang digalakkan oleh berbagai lembaga amil zakat juga berperan penting dalam mendorong masyarakat untuk memenuhi kewajiban zakatnya.Selain itu, kemudahan dalam menunaikan zakat juga menjadi salah satu faktor pendorong. Pembayaran zakat kini semakin mudah dengan adanya berbagai kanal digital yang disediakan oleh lembaga-lembaga amil zakat, yang memungkinkan masyarakat untuk menunaikan zakat secara online. Hal ini semakin mempermudah warga, terlebih di tengah dinamika kehidupan yang semakin sibuk dan serba cepat.Siti Nurhayati, salah seorang warga Pekanbaru, mengungkapkan, “Saya merasa lebih mudah dan nyaman menunaikan zakat secara online. Selain praktis, saya juga merasa lebih tenang karena uang zakat saya bisa langsung diterima oleh yang berhak tanpa perlu repot keluar rumah.”

Baca Juga

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

Peningkatan Zakat Fitrah Menjadi Sorotan Utama

Zakat fitrah, yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu Muslim menjelang Idul Fitri, menjadi sorotan utama dalam peningkatan zakat di bulan Ramadan 2025 ini. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Riau, jumlah zakat fitrah yang terkumpul mengalami kenaikan yang cukup signifikan.Azizah Hidayati, Ketua BAZNAS Riau, mengungkapkan bahwa total zakat fitrah yang terkumpul hingga akhir bulan Ramadan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 30 miliar, naik sekitar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami sangat bersyukur, masyarakat semakin sadar akan kewajiban zakat fitrah. Tahun ini kami mencatatkan peningkatan yang luar biasa dalam penyaluran zakat fitrah,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers.Azizah juga menambahkan bahwa selama Ramadan, masyarakat sangat antusias untuk segera menunaikan zakat fitrah mereka sebagai bagian dari persiapan menyambut Idul Fitri. Peningkatan zakat fitrah ini, menurutnya, juga didorong oleh penyebaran informasi mengenai manfaat zakat yang lebih gencar, baik melalui media sosial, masjid, maupun program-program edukasi yang digelar di berbagai daerah.

Peran Teknologi dalam Mempermudah Penyaluran Zakat

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, penyaluran zakat kini semakin mudah dilakukan melalui berbagai platform digital. Banyak lembaga amil zakat di Riau telah menggandeng platform pembayaran digital, yang memungkinkan masyarakat untuk menunaikan zakat melalui smartphone mereka, tanpa harus datang langsung ke kantor atau masjid.Zaki Mulyadi, salah satu perwakilan Dompet Dhuafa Riau, menjelaskan bahwa teknologi memudahkan mereka untuk menjangkau lebih banyak orang. “Kami terus mendorong pemanfaatan teknologi untuk memudahkan masyarakat dalam menunaikan zakat. Dengan adanya aplikasi dan sistem pembayaran digital, masyarakat tidak hanya bisa membayar zakat fitrah, tetapi juga zakat maal (harta),” jelas Zaki.Melalui platform digital ini, masyarakat dapat memilih jenis zakat yang ingin mereka bayarkan dan langsung mentransfernya ke lembaga yang telah bekerja sama. Kemudahan ini juga mengurangi risiko penyaluran zakat yang tidak tepat sasaran, karena lembaga amil zakat memastikan bahwa dana zakat akan diterima oleh mustahik (orang yang berhak menerima zakat) secara langsung.

Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Zakat Mal (Harta)

Selain zakat fitrah, zakat maal (harta) juga mengalami peningkatan yang signifikan di bulan Ramadan tahun ini. Zakat maal merupakan zakat yang dikenakan pada harta yang dimiliki oleh seseorang, seperti penghasilan, emas, tanah, atau saham, yang sudah mencapai nisab (jumlah tertentu). Berdasarkan data LAZNAS Riau, zakat maal tahun ini tercatat naik lebih dari 35% dibandingkan tahun lalu.Wawan Setiawan, seorang pengusaha yang berdomisili di Pekanbaru, mengungkapkan bahwa ia merasa berkewajiban untuk menunaikan zakat maal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. “Bagi saya, zakat maal adalah bagian dari amal yang membantu membersihkan harta yang kita miliki. Saya merasa lebih berkah dan tenang setelah menunaikan zakat maal,” ungkap Wawan.Zakat maal yang terkumpul akan digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang terdampak bencana. Program ini tidak hanya meringankan beban sosial, tetapi juga meningkatkan rasa solidaritas antar sesama umat Muslim.

Keberagaman Program Zakat oleh Lembaga Amil Zakat

Lembaga amil zakat di Riau tidak hanya menerima zakat fitrah dan zakat maal, tetapi juga mengadakan berbagai program sosial lainnya untuk memaksimalkan manfaat zakat bagi masyarakat. Lembaga Amil Zakat Riau sering kali mengadakan program-program seperti kesehatan gratis, pelatihan keterampilan, serta bantuan modal usaha untuk mustahik yang ingin memperbaiki kondisi ekonomi mereka.Salah satu program unggulan yang dilakukan oleh BAZNAS Riau adalah program pemberdayaan ekonomi. Melalui program ini, dana zakat digunakan untuk membantu mustahik memulai usaha kecil, seperti membuka warung makanan, toko kelontong, atau usaha pertanian. “Kami berharap program pemberdayaan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di Riau,” jelas Azizah Hidayati.

Dampak Positif Zakat terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Zakat yang diterima dan disalurkan dengan tepat sasaran memiliki dampak positif terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Nurina, salah satu penerima manfaat zakat di Pekanbaru, mengungkapkan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan bantuan modal yang diberikan. “Zakat yang saya terima digunakan untuk membuka usaha kecil-kecilan, dan sekarang saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Ini sangat membantu kami dalam masa-masa sulit,” ujarnya dengan penuh syukur.Program pemberdayaan seperti ini memberikan kesempatan bagi mustahik untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluar dari kemiskinan. Dengan bantuan zakat yang diterima, mereka bisa berinvestasi dalam pendidikan, kesehatan, dan membuka peluang usaha.