Dinas Sosial Kota Surabaya Tingkatkan Kapasitas SDM PKH melalui Bimtek DTSN

Dinas Sosial Kota Surabaya Tingkatkan Kapasitas SDM PKH melalui Bimtek DTSN

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Daerah Tingkat Satu Nasional (DTSN) yang ditujukan kepada para Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH). Kegiatan yang berlangsung pada [tanggal kegiatan] ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi SDM PKH dalam memberikan layanan terbaik kepada warga yang membutuhkan.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat Dinas Sosial, fasilitator PKH, dan perwakilan pemerintah setempat. Kepala Dinas Sosial Surabaya menyampaikan bahwa bimbingan teknis ini merupakan bagian dari komitmen Dinsos untuk terus meningkatkan kapabilitas para pendamping PKH yang berperan penting dalam pelaksanaan program sosial ini di lapangan.
"Kami berupaya memastikan bahwa SDM PKH memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola bantuan sosial secara efektif dan tepat sasaran. Para pendamping PKH adalah ujung tombak pelayanan di masyarakat, sehingga penting bagi kami untuk membekali mereka dengan kompetensi yang memadai," ujar [Nama Kepala Dinas Sosial], Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya.

Bimbingan teknis ini mencakup berbagai materi, mulai dari teknik komunikasi efektif, pengelolaan data penerima manfaat, hingga strategi inovatif dalam mendukung keluarga miskin agar dapat keluar dari kemiskinan. Pendekatan yang inovatif dan berbasis data ini sejalan dengan upaya nasional dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi program bantuan sosial.
Selain itu, Bimtek DTSN ini juga melibatkan pengenalan terhadap sistem teknologi informasi terbaru yang digunakan dalam pengelolaan data Program Keluarga Harapan. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan pelayanan, sekaligus memberikan kemudahan dalam monitoring dan evaluasi program.

"Kami percaya, dengan meningkatkan kapasitas SDM PKH melalui pelatihan yang tepat, dampak positif dari program ini bisa lebih dirasakan oleh masyarakat. Teknologi informasi akan menjadi kunci dalam mempermudah tugas para pendamping di lapangan," tambah [Nama Kepala Dinas Sosial].
Para peserta yang hadir juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan serta kendala yang sering dihadapi dalam pelaksanaan PKH. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan mendorong terjadinya kolaborasi yang lebih baik antarpemangku kepentingan.

Salah satu peserta Bimtek, [Nama Peserta], pendamping PKH dari [wilayah], menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan dan kemampuan mereka. "Saya merasa mendapatkan banyak ilmu baru yang berguna untuk menjalankan tugas dengan lebih baik. Melalui bimbingan teknis ini, kami lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan," ujarnya.
Dinas Sosial Kota Surabaya meyakini bahwa peningkatan kapasitas SDM PKH akan berkontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu di kota ini. Program Keluarga Harapan sendiri merupakan salah satu program prioritas yang diinisiasi oleh pemerintah pusat untuk mengurangi angka kemiskinan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin di Indonesia.

Melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta peran aktif para pendamping PKH, diharapkan program ini dapat berjalan lebih efektif dan membawa perubahan signifikan dalam pengurangan kemiskinan di Surabaya. Dinsos Surabaya berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan inovasi dalam mengimplementasikan program ini, serta memastikan bahwa bantuan sosial yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Dengan pelatihan seperti Bimtek DTSN, Dinas Sosial berharap seluruh elemen terkait dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Ke depan, Dinsos berencana untuk mengadakan pelatihan serupa secara berkala guna memastikan peningkatan kapasitas SDM tetap terjaga.
"Harapan kami, melalui peningkatan kompetensi ini, tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga menginspirasi para pendamping untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi-solusi kreatif bagi permasalahan sosial di daerah mereka," tutup [Nama Kepala Dinas Sosial].