Sabtu, 13 September 2025

Erick Thohir Tegaskan Konsolidasi 47 BUMN ke Danantara untuk Maksimalkan Dividen

Erick Thohir Tegaskan Konsolidasi 47 BUMN ke Danantara untuk Maksimalkan Dividen
Erick Thohir Tegaskan Konsolidasi 47 BUMN ke Danantara untuk Maksimalkan Dividen

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan langkah penting dalam pengelolaan perusahaan milik negara dengan memasukkan 47 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke dalam pengawasan BPI Danantara. Langkah ini menandai upaya besar dalam konsolidasi aset negara untuk memaksimalkan efisiensi dan dividen. Dalam sebuah acara di Jakarta, Erick menjelaskan keputusan ini dan memberikan arahan baru bagi sektor BUMN.

Dalam sebuah konferensi yang bertajuk "CNBC Economic Outlook 2025" di The Westin, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/2), Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana ambisius untuk mengkonsolidasikan 47 perusahaan pelat merah di bawah pengelolaan BPI Danantara. Tindakan kolektif ini disebut-sebut bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi dan dividen negara melalui penataan dan pengelolaan yang lebih terpusat.

"Jangan setengah-setengah! Kalau nanti kita melakukan sesuatu setengah-setengah, malah gagal," ujar Erick dengan tegas di hadapan peserta konferensi. Pernyataan ini merujuk pada pentingnya melakukan konsolidasi secara keseluruhan dan bukan bertahap, dengan harapan konsistensi dan efisiensi dapat tercapai.

Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, menjelaskan bahwa segala persiapan menuju pengawasan ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN. Dengan dukungan legislatif yang kuat, konsolidasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih erat di antara perusahaan-perusahaan pemerintah tersebut.

Transformasi dari 114 Menjadi 47 BUMN

Sebagai konteks, Erick memaparkan bahwa saat dia pertama kali menjabat sebagai Menteri BUMN, terdapat total 114 perusahaan milik negara. Namun, melalui berbagai langkah restrukturisasi dan efisiensi, angka ini telah dipangkas menjadi 47 perusahaan yang akan berada di bawah pengawasan Danantara.

"Dari 47 BUMN itu, 40 sudah dalam kondisi sehat, dan sisanya tujuh sedang dalam proses restrukturisasi, namun diproyeksikan akan sehat juga," ujarnya optimis.

Langkah ini menurutnya tidak boleh dilihat secara negatif. Erick menegaskan bahwa langkah konsolidasi total ini bertujuan untuk menggenjot dividen dan mengoptimalkan sistem operasi BUMN agar dapat bersinergi lebih baik. "Ini konsolidasi total supaya dividennya maksimal dan semua operating system kita bersinergi," tambah Erick.

Tantangan dan Harapan di Bawah Kepemimpinan Baru

Erick meminta pasar dan publik untuk bersabar seiring dengan pengangkatan baru Rosan Roeslani sebagai CEO Danantara. Rosan, yang baru saja menjabat dua hari sebelumnya setelah ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto, diharapkan dapat membawa visi baru dalam pengelolaan aset negara ini.

"Saya minta market tolong beri waktu setidaknya satu bulan untuk Rosan bekerja. Nantinya, mereka akan mempresentasikan rencananya setelah semuanya siap," ujar Erick sembari membangun ekspektasi.

Peralihan kepemimpinan ini menjadi titik krusial dalam proses integrasi perusahaan-perusahaan ini. Rosan Roeslani, sebagai tokoh industri berpengalaman, diharapkan dapat mendorong inovasi dan efisiensi melalui konsolidasi ini, sejalan dengan arahan kebijakan dari pemerintah.

Menunggu Hasil dan Penilaian Pasar

Pasar tampak awas menanti pengembangan dari kebijakan ini. Dalam beberapa minggu mendatang, investor maupun para pemangku kepentingan lainnya akan memperhatikan bagaimana kebijakan ini dapat berdampak positif terhadap dividen dan efisiensi BUMN. Sebagai langkah selanjutnya, peran aktif dari para pemimpin BPI Danantara dan kolaborasi dengan Kementerian BUMN akan menjadi faktor penentu dalam mencapai tujuan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, transformasi besar ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi ekonomi nasional dan mencerminkan keberhasilan pengelolaan aset negara yang efektif. Bagi Menteri Erick Thohir, ini adalah momen penting untuk memperkuat fondasi ekonomi dengan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan milik negara dapat bersaing dan memberikan kontribusi maksimal pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

PT KAI Hadirkan Griya Karya Awal Perjalanan Aman

PT KAI Hadirkan Griya Karya Awal Perjalanan Aman

Danantara Bantu Petani Dengan Penyerapan Gula Strategis

Danantara Bantu Petani Dengan Penyerapan Gula Strategis

BPJS Kesehatan Terapkan Skrining Dini Semua Peserta JKN

BPJS Kesehatan Terapkan Skrining Dini Semua Peserta JKN

KAI Commuter Luncurkan Ruang Keterbukaan Informasi Publik

KAI Commuter Luncurkan Ruang Keterbukaan Informasi Publik