Ricuh di Turnamen Basket Bogor: Insiden Kekerasan Melibatkan Siswa SMP Berujung Sanksi Berat
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan insiden kekerasan pada turnamen bola basket antarsekolah di Kota Bogor. Insiden terjadi pada 17 Februari 2025, di mana seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Cibinong, Bogor, terlibat dalam tindakan tidak terpuji memukul lawannya, siswa SMP dari Kota Bogor. Kejadian ini terjadi saat pertandingan tengah berjalan dengan intensitas tinggi, sontak mengubah atmosfer pertandingan menjadi ricuh di tengah lapangan.
Dalam video yang beredar luas, terlihat seorang siswa berinisial RCH melayangkan pukulan keras ke kepala lawannya, AM, saat korban tengah fokus bermain. Akibat aksi brutal ini, pertandingan harus segera dihentikan karena suasana yang memanas. Penonton dari kedua sekolah terpicu emosinya. Panitia serta pengawas pertandingan pun harus mengambil langkah cepat untuk meredakan situasi agar tidak semakin memburuk.
Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Bogor, Destyono, dengan tegas mengutuk insiden tersebut. Ia meminta panitia dan pengawas pertandingan untuk segera melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini. Lebih lanjut, Destyono menekankan pentingnya menjaga sportifitas dan kedamaian dalam setiap kompetisi. "Di peraturan Perbasi itu sanksinya jelas, pemain tersebut tidak boleh main, blacklist, khususnya di Kota Bogor. Kami juga sudah mengirim tembusan ke cabang di Kabupaten Bogor karena anak tersebut berasal dari sana," ujarnya kepada media pada Jumat, 21 Februari 2025.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa insiden ini bukan hanya merusak suasana pertandingan, namun juga memberikan dampak psikologis kepada para pemain lain yang berada di lapangan. "Begitu kejadian, kami langsung meminta kronologi dari pengawas pertandingan. Pemukulan ini jelas terlihat kasatmata," lanjut Destyono, menggarisbawahi pentingnya pengawasan ketat di setiap pertandingan olahraga.
Sebagai langkah tindak lanjut, Perbasi meminta pertemuan antara pihak sekolah dan orang tua dari kedua belah pihak agar tercapai solusi yang bijaksana. Selain itu, permintaan maaf secara terbuka dari pihak RCH juga disarankan untuk meredakan suasana dan memberikan pelajaran penting tentang tanggung jawab dan introspeksi. "Orangtuanya wajib dibawa. Kita tegas agar orangtuanya (pelaku) meminta maaf karena kasus ini sudah viral. Ini jadi peristiwa traumatik karena banyak yang menyaksikan," tambah Destyono dalam konferensi pers.
Tak hanya pada level kota, tindakan tegas juga diambil oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Perbasi, Budisatrio Djiwandono, yang mengumumkan bahwa RCH dijatuhi sanksi larangan bermain selama dua tahun di seluruh Indonesia. Keputusan ini diambil sebagai upaya memberi efek jera dan contoh tegas bahwa tindakan kekerasan dalam olahraga tidak bisa ditoleransi. "Sanksi berat ini diharapkan mampu menjadi pelajaran bagi siswa lainnya akan pentingnya menjaga sportifitas dalam setiap pertandingan, apapun situasinya," ungkap Budisatrio.
Kekerasan dalam olahraga seperti yang terjadi di Kota Bogor harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama para pembina olahraga di tingkat sekolah. Sportivitas dan disiplin seharusnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan olahraga. Kekerasan yang terjadi ini menjadi cermin bagi perlunya penanaman nilai-nilai positif lebih dalam kepada para siswa yang terlibat dalam olahraga di sekolah.
Masyarakat menunjukkan keprihatinan besar melihat insiden tersebut. Rudi Santoso, seorang penonton yang hadir saat pertandingan berlangsung, mengungkapkan perasaannya melihat kejadian tersebut. "Ini benar-benar memalukan. Sepak bola, basket, apapun itu, harusnya jadi ajang untuk mendidik anak-anak tentang kerja sama tim dan bukan soal adu otot," tegas Rudi.
Peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi semua, baik bagi para pelajar, pengelola sekolah, maupun pembina olahraga. Peran serta orang tua juga sangat dibutuhkan untuk membimbing dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam bersikap maupun bertindak, serta memberikan dukungan kepada anak-anak dalam aktivitas positif mereka. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi insiden serupa yang merusak nama baik olahraga di Indonesia.
Dengan adanya sanksi tegas yang dijatuhkan kepada pelaku, diharapkan bisa menjadi preseden positif dalam menegakkan disiplin dan sportifitas dalam ranah olahraga. Sementara itu, rasa tanggung jawab bersama harus diteguhkan supaya setiap pertandingan olahraga bisa menjadi ajang pembelajaran dan pertumbuhan yang positif untuk semua pihak yang terlibat.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025