Bank

Ekspansi Bullion Bank: Langkah Strategis PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) dalam Diversifikasi Produk Emas

Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) kembali menunjukkan langkah strategisnya dalam mengoptimalkan potensi bisnis di sektor perbankan syariah dengan mengembangkan produk dan layanan di bidang emas. Melalui inisiatif perluasan bisnis bullion bank, BSI kini membidik diversifikasi produk emas yang lebih komprehensif, dengan harapan memenuhi beragam kebutuhan nasabah.

Inisiatif Bisnis Bullion Bank

Head of Investor Relation BSI, Rizky Budinanda, menyatakan bahwa perluasan bisnis ini memungkinkan BSI untuk lebih agresif dalam mengembangkan produk investasi emas. "Dengan adanya perluasan bisnis bullion bank ini diharapkan menjadi peluang baru bagi BSI untuk diversifikasi produk emas," ujar Rizky, dalam keterangan resmi yang diterima pada Jumat (21 Februari 2024).

Hingga saat ini, BSI telah mengoperasikan layanan cicil emas dan gadai emas yang mendapat respons positif dari pasar. Dengan adanya izin untuk memperluas ke bullion bank, BSI berencana membangun ekosistem bisnis emas dari hulu ke hilir, sehingga mampu memberikan solusi yang lebih terintegrasi kepada para nasabah.

Dampak Positif Bagi Kinerja Saham dan Investasi

Tidak hanya terbatas pada peningkatan layanan, ekspansi ini juga diantisipasi akan memberikan dampak positif bagi kinerja saham BRIS. Diproyeksikan bahwa kenaikan harga saham BRIS akan seiring dengan aliran masuk dari investor asing yang diprediksi mencapai Rp317 miliar sepanjang tahun 2025.

Sepanjang tahun 2024, kinerja BSI menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan. Antusiasme nasabah, terutama dari kalangan muda yang semakin tertarik dengan investasi emas, menjadi salah satu pendorong utama kesuksesan ini. "Kami sangat terbantu dengan minat yang kian besar dari generasi muda untuk berinvestasi dalam instrumen yang aman seperti emas," kata Rizky Budinanda.

Kenaikan Signifikan pada Bisnis Emas

Dalam catatan terbaru, bisnis emas BSI mencatat peningkatan signifikan sebesar 78,18% secara tahunan, dengan produk cicil emas menjadi unggulan. Program cicil emas mencatat lonjakan pembiayaan sebesar 177,42% secara tahunan, mencapai angka Rp6,4 triliun. Selain itu, bisnis gadai emas juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sekitar 31,3% secara tahunan.

Persetujuan OJK dan Rencana Pelaksanaan

Izin usaha untuk bullion bank yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 12 Februari 2025 meliputi produk perdagangan emas dan penitipan emas. Izin ini memberikan landasan hukum bagi BSI untuk mulai menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan bullion bank. Mengacu pada POJK No.17/2024, BSI mendapatkan arahan untuk mengimplementasikan produk baru ini selambat-lambatnya 6 bulan sejak tanggal dikeluarkannya izin.

Trend Menguatnya Investasi Emas

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas dikenal sebagai aset safe haven dengan stabilitas harga yang menggiurkan. Tahun lalu, harga emas mengalami kenaikan signifikan sebesar 32,4%. Tren positif ini turut mendorong pertumbuhan investasi emas di BSI.

Capaian Regional dan Dukungan Infrastruktur

Seiring pertumbuhan usaha emas, BSI melaporkan kenaikan simpanan nasabah sebesar 18,49% di wilayah Sulampua, berkat dukungan dari produk tabungan haji yang bersinergi dengan investasi emas. Di wilayah Timur, bisnis emas BSI melonjak 58,36% sepanjang 2024, menjadi bukti keberhasilan ekspansi.Bullion bank tidak hanya memanfaatkan potensi lokal, tetapi juga menjadikan BSI sebagai salah satu pemain utama dalam industri layanan keuangan syariah di Indonesia.

Melalui berbagai strategi yang solid dan dukungan dari OJK, BSI berada di jalur yang tepat untuk memperkuat posisi di pasar emas dan memperluas basis nasabah, sembari memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan demikian, para investor dan nasabah BSI dapat berharap lebih banyak lagi inovasi yang akan memperkaya portofolio produk investasi syariah mereka.