KSMI: Milestone Baru dalam Sepak Bola Mini Indonesia, Target Raih Panggung SEA Games

KSMI: Milestone Baru dalam Sepak Bola Mini Indonesia, Target Raih Panggung SEA Games

JAKARTA - Indonesia berhasil mencatatkan babak baru dalam sejarah olahraga, dengan pembentukan Komite Sepak Bola Mini Indonesia (KSMI) pada Rabu (19 Februari). Deklarasi ini menandai dimulainya upaya resmi untuk meningkatkan popularitas dan kualitas sepak bola mini di tanah air, dengan cita-cita untuk bisa berlaga di ajang SEA Games mendatang.

Ketua Umum KSMI, Yan Mulia Abidin, mengungkapkan bahwa pembentukan komite ini merupakan langkah strategis untuk memajukan sepak bola mini di Indonesia. "Hari ini (19 Februari), kami dari KSMI mendeklarasikan diri bahwa insyaallah sepak bola mini Indonesia ke depan akan lebih maju. Tentunya, dari dukungan semua pihak untuk menjalankan semua ini," ujar Yan dengan optimis, dikutip dari Antara.

KSMI berambisi membangun ekosistem sepak bola mini yang lebih profesional, inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan. Mereka bertujuan untuk melahirkan talenta-talenta muda berbakat dan juga menyediakan fasilitas serta infrastruktur yang memenuhi standar internasional. Dalam upayanya mewujudkan visi tersebut, KSMI akan mengadakan turnamen baik di tingkat nasional maupun internasional, yang sekaligus akan menjadi media pembinaan bagi atlet muda berbakat.

Sejalan dengan program tersebut, KSMI akan menggalakkan pembinaan sepak bola mini sejak usia dini, dimulai dari anak-anak berusia 8 hingga 18 tahun. Ini merupakan langkah penting untuk memupuk bakat sejak dini sekaligus memperkenalkan olahraga ini ke lebih banyak kalangan.

Menanggapi pembentukan KSMI, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Gugun Yudinar, memberikan apresiasi yang positif. "Tentunya, kami berharap, dalam pemasalan dan pembinaan prestasi, KSMI bisa menyelenggarakan program yang baik. Harapannya ditambah kompetisi yang juga baik sehingga melahirkan talenta muda yang akan membanggakan Indonesia di kancah dunia," ungkap Gugun.

Sebagai bagian dari program kompetisinya, KSMI berencana untuk mengadakan berbagai turnamen seperti liga nasional, turnamen daerah, liga mahasiswa, dan liga berbasis profesi serta kelembagaan. Ini merupakan strategi untuk menggerakkan roda kompetisi yang lebih dinamis dan menghasilkan standar pertandingan yang berkualitas tinggi.

Menambah kekuatan dari pembentukan KSMI, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menekankan pentingnya memperluas struktur organisasi hingga ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Hampir di setiap provinsi yang ada di Indonesia, komunitas sepak bola mini ada dan besar. Perlu strategi tepat agar komunitas yang besar ini mau bergabung KSMI," kata Marciano. Ia juga menambahkan bahwa hal ini penting agar KSMI dapat diusulkan sebagai anggota KONI Pusat pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2025 mendatang.

Dorongan untuk menembus SEA Games bukan sekedar mimpi, melainkan kenyataan yang mulai direncanakan secara matang. Marciano berharap agar sepak bola mini dapat menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan, dengan cara mengajak negara-negara ASEAN lain untuk mengusulkan ke komite atau federasi yang berwenang. Ini menghadirkan tantangan tersendiri namun juga peluang gemilang bagi Indonesia untuk memperkenalkan olahraga ini ke dunia internasional.

Dengan pembentukan KSMI yang saat ini berafiliasi dengan World Minifootball Federation (WMF), peluang untuk tampil di ajang bergengsi internasional menjadi lebih terbuka. Konektivitas ini diharapkan dapat mempermudah akses dalam memahami standar-standar pertandingan internasional sambil bertukar pengetahuan dan teknik pengelolaan yang lebih modern.

Visi KSMI dalam mengembangkan sepak bola mini juga erat kaitannya dengan ekonomi kreatif, khususnya sportainment. Dengan industri olahraga yang kini tidak hanya memfokuskan pada aktivitas fisiknya saja, pelibatan media dan teknologi menjadi faktor penting dalam menggaet minat generasi muda. Ini juga sejalan dengan keinginan untuk menyediakan platform bagi talenta lokal dalam menampilkan bakat mereka di hadapan audiens yang lebih luas dan membangun karir profesional.

Ajang kompetisi yang lebih besar dan tertata juga berarti meningkatkan kualitas pelatihan dan kurikulum bagi para pelatih dan ofisial. Ini merupakan bagian dari strategi menyeluruh untuk membawa sepak bola mini ke level baru, hingga ketika grosir olahraga berbasis grassroot ini berkembang, ia dapat bersaing dalam hal kualitas dan popularitas dengan cabang olahraga lainnya.

Keberhasilan KSMI dalam mengemban program-program dan visi yang telah dicanangkan akan bergantung pada kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Ini termasuk pemerintah, sektor swasta, dan komunitas olahraga lokal yang diharapkan dapat bersinergi dalam memperkaya ekosistem olahraga mini tersebut.

Dengan optimisme dan komitmen penuh, KSMI siap menjawab tantangan untuk menjadikan sepak bola mini sebagai olahraga yang tidak hanya populer, tetapi juga mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Pembentukan komite ini menjadi awal dari petualangan besar untuk mengejar impian besar dalam olahraga sepak bola mini Indonesia.