Aksi Protes Warga Nagari Kapalohilalang Terhadap Proyek Tol Padang sampai Sicincin: Tuntutan dan Solusi
- Kamis, 20 Februari 2025

JAKARTA - Proyek pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin terus menuai protes dari warga Nagari Kapalohilalang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padangpariaman. Dalam pertemuan baru-baru ini dengan pihak pengembang proyek, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), masyarakat mengajukan sejumlah tuntutan terkait dampak negatif yang ditimbulkan oleh proyek tersebut. Rabu (19 Februari), audiensi berlangsung di Lubuakpandan, sebagai upaya mencari titik temu setelah dua kali mediasi sebelumnya tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Ferdiansyah, selaku koordinator aksi, menjelaskan bahwa pembangunan tol tersebut telah menimbulkan berbagai masalah di lingkungan mereka. "Kami atas nama masyarakat Nagari Kapalo Hilalang ingin mengadakan audiensi terkait dampak pembangunan tol ini, yang menurut kami banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat,” ujarnya. Warga merasa dirugikan, antara lain, oleh sawah yang tertimbun akibat sedimentasi proyek, rumah yang mengalami keretakan akibat getaran konstruksi, serta meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat debu dari mobilisasi material.
Dampak Lingkungan dan Permohonan Kompensasi Warga
Proyek Jalan Tol Padang-Sicincin memang diharapkan untuk meningkatkan konektivitas dan memacu perkembangan ekonomi daerah. Namun, realisasinya membawa tantangan tersendiri bagi warga setempat, terutama terkait dengan dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan. Beberapa tuntutan utama yang disampaikan warga meliputi:
1. Dampak Terhadap Pertanian dan Saluran Air:
- Warga mengeluhkan sawah yang tertimbun dan aliran irigasi yang terputus akibat pengerjaan proyek. Ini mengancam produktivitas pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama bagi banyak keluarga di daerah tersebut.
- PT HKI menjawab bahwa mereka akan memperbaiki saluran air yang terputus, khususnya di area sekitar Rumah Makan Uni Evi, meskipun akses lokasi yang ditutupi oleh warga masih menjadi kendala.
2. Kerusakan Rumah Akibat Konstruksi:
- Getaran akibat pemancangan dan konstruksi menyebabkan keretakan di rumah-rumah penduduk. Warga khawatir dengan keselamatan dan kelanjutan kondisi bangunan mereka.
- PT HKI sedang melakukan pendataan rumah yang mengalami keretakan dan memastikan akan menindaklanjuti setiap laporan kerusakan dengan lebih komprehensif.
3. Gangguan Kesehatan Masyarakat:
- Debu akibat mobilisasi material menjadi penyebab peningkatan kasus ISPA di daerah tersebut. Kondisi ini memprihatinkan, terutama bagi anak-anak dan lanjut usia.
- Warga meminta ada upaya nyata untuk mengurangi polusi debu, seperti penutupan sementara jalan atau penyemprotan rutin untuk meminimalisir debu berterbangan.
Komitmen PT HKI dan Tanggapan Terhadap Tuntutan Warga
Humas PT HKI, Andi Prahmana, menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan identifikasi dan pendataan terhadap berbagai dampak negatif yang dilaporkan. “Kami berkomitmen untuk mengakomodasi penyelesaian dampak lingkungan bagi masyarakat terdampak," tegas Andi.
Dalam upaya mencari solusi, PT HKI telah mencanangkan beberapa langkah:
- Sosialisasi dan Kompensasi untuk Petani: PT HKI akan mensosialisasikan mekanisme kompensasi kepada petani yang sawahnya terdampak. Survei tambahan juga akan dilakukan untuk memastikan cakupan kompensasi lebih menyeluruh.
- Penanganan Keretakan Rumah: PT HKI sedang menggencarkan pendataan keretakan rumah hingga seluruh wilayah terdampak teridentifikasi dan ditindaklanjuti sesuai dengan kebijakan perusahaan.
- Penanganan Dampak Blasting: Selain itu, dampak dari pekerjaan blasting yang mengganggu peternakan ayam juga menjadi perhatian, dan PT HKI menyatakan kesiapan untuk memberikan kompensasi yang diperlukan.
- Perbaikan Irigasi dan Pendataan Kolam Ikan: Mengingat pentingnya irigasi untuk pertanian setempat, PT HKI berjanji akan memperbaiki sistem irigasi yang terdampak. Terhadap kolam ikan yang mengalami sedimentasi, mereka mencatat ada 51 kolam ikan yang terkena, dan pendataan lebih lanjut dijadwalkan mulai 24 Februari 2025.
Pertemuan tersebut diharapkan menjadi awal bagi proses yang lebih dialogis antara pihak PT HKI dan warga Nagari Kapalohilalang. Komitmen dari PT HKI untuk menangani dan memberi solusi atas keluhan masyarakat menunjukkan langkah positif meskipun jalan ke depan masih panjang. Konflik semacam ini mengingatkan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang lebih intensif dalam setiap proyek pembangunan, agar manfaat yang dijanjikan dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat tanpa harus mengorbankan lingkungan dan kesehatan komunitas lokal.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
2.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
3.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
4.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
5.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025