Peluang Pelaku Usaha Lokal Naik Kelas di Ramadan 2025
- Senin, 17 Februari 2025

JAKARTA - Ramadan tahun ini menjadi momen strategis bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan daya saing, meskipun tantangan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat masih menjadi faktor yang harus dihadapi. Para pelaku usaha diharapkan dapat mengelola keuangan dengan bijak serta berinovasi dalam menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang semakin selektif dalam membelanjakan uang mereka.
Head of Sharia Digital Funding Bank Jago, Nur Fajriah Rachmah, mengungkapkan bahwa pelaku usaha menghadapi berbagai tantangan selama Ramadan, mulai dari penurunan daya beli, pengelolaan arus kas yang sulit, kenaikan harga bahan baku, hingga perubahan pola konsumsi masyarakat.
"Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk mengatur arus kas dengan baik selama Ramadan. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Selain itu, mereka juga harus kreatif dalam melihat peluang usaha, terutama dengan memanfaatkan tren YONO (You Only Need One) yang kini berkembang di kalangan anak muda dengan menawarkan produk esensial dan relevan," ujar Nur dalam keterangannya, Minggu (16/2/2025).
Baca JugaPrabowo Soroti Tantangan Lapangan Kerja dan Persatuan Nasional
Strategi Pengelolaan Keuangan di Ramadan
Menurut Nur, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan pelaku usaha lokal untuk menjaga stabilitas keuangan selama Ramadan, di antaranya dengan memperketat pengeluaran, menunda pembelian bahan baku yang tidak mendesak, serta mengoptimalkan penjualan melalui promosi dan paket spesial. Diversifikasi usaha juga bisa menjadi solusi, misalnya dengan menambahkan produk berbuka puasa seperti takjil atau menawarkan promo kebutuhan utama Ramadan.
Selain itu, penting bagi pelaku usaha untuk memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis, mencatat transaksi secara rapi, dan memanfaatkan teknologi keuangan. Saat ini, berbagai aplikasi keuangan, seperti Aplikasi Jago dan Jago Syariah, dapat membantu pelaku usaha dalam mengatur anggaran dengan fitur "Kantong" yang memungkinkan pemisahan keuangan pribadi dan bisnis.
Pentingnya Dana Darurat bagi Usaha
Nur juga menekankan pentingnya memiliki dana darurat untuk menghadapi fluktuasi permintaan selama Ramadan. Dana cadangan ini berperan sebagai penyelamat ketika penjualan menurun atau pasar sedang lesu, sehingga bisnis tetap bisa berjalan dengan stabil.
"Kunci utama agar bisnis tetap berkembang adalah dengan memisahkan keuangan pribadi dan usaha, melakukan budgeting yang terencana, menyiapkan dana darurat, serta memanfaatkan teknologi untuk pencatatan dan evaluasi keuangan secara berkala," pungkasnya.
Dengan strategi yang tepat, pelaku usaha lokal dapat menjadikan Ramadan 2025 sebagai momentum untuk berkembang dan bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.
(kkz/kkz)

Kevin Khanza
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
WIKA Bangun Sistem Air Karian–Serpong, Dukung Akses 1,84 Juta Warga
- Minggu, 19 Oktober 2025
Garuda Indonesia Tunjuk Dua Direksi Asing, Upaya Perkuat Manajemen dan Finansial
- Minggu, 19 Oktober 2025
PTPP Catat Kontrak Baru Tertinggi di BUMN Karya, Lampaui Rp16,68 Triliun
- Minggu, 19 Oktober 2025
Berita Lainnya
Kemensos Salurkan BLTS Rp300 Ribu, Cek Nama Penerima di Cekbansos.kemensos.go.id
- Minggu, 19 Oktober 2025
Kemensos Salurkan BLTS Rp300 Ribu, Cek Nama Penerima di Cekbansos.kemensos.go.id
- Minggu, 19 Oktober 2025
Terpopuler
1.
3.
4.
Hutama Karya Perkuat Bisnis Berkelanjutan Lewat Peta Jalan ESG
- 19 Oktober 2025
5.
Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan Online dengan Mudah
- 18 Oktober 2025