Cuaca Buruk Melanda, Ribuan Wisatawan Batal Menyeberang ke Tiga Gili dari Bali
- Rabu, 12 Februari 2025

JAKARTA - Pariwisata di Lombok, khususnya destinasi populer di Tiga Gili yang meliputi Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, mengalami dampak signifikan akibat cuaca buruk yang sedang melanda kawasan tersebut. Gelombang tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menyebabkan ditutupnya penyeberangan antara Bali dan Lombok untuk kapal cepat, sehingga menyebabkan ribuan wisatawan yang berniat mengunjungi Tiga Gili harus membatalkan atau menunda perjalanan mereka.
Kondisi Cuaca Ekstrem dan Penutupan Penyeberangan
Lalu Kusnawan, Ketua Gili Hotel Association (GHA), mengonfirmasi bahwa penyeberangan dari Bali menuju kawasan Tiga Gili telah ditutup sejak Minggu, 9 Februari 2025, akibat gelombang laut yang tinggi. "Sudah dua hari tutup. Besar ombaknya. Saya hari Sabtu sore ke Gili, berubah total ombak. Hari Minggu kemarin kita kena banjir rob. Itu memang setiap tahun kita kena," ujar Kusnawan kepada Suara NTB.
Pada bulan Februari, rata-rata jumlah wisatawan yang menyeberang dari Bali ke tiga Gili berkisar antara 500 hingga 1.000 orang per hari. Penutupan sementara penyeberangan ini diperkirakan telah mengakibatkan lebih dari 1.000 wisatawan batal melakukan perjalanan ke Tiga Gili selama cuaca buruk berlangsung.
Kebijakan Penanggulangan dan Strategi Menghadapi Cuaca Buruk
Kusnawan menekankan bahwa cuaca buruk seperti ini memang memiliki siklus tahunan dan dapat diprediksi sebelum terjadi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan kontingensi untuk menjamin kenyamanan dan keamanan wisatawan, meskipun menghadapi kondisi cuaca ekstrem. "Akibatnya sebagian tamu ada yang delay, ada yang cancel, ada juga yang re-schedule. Mereka mundur sambil menunggu membaiknya cuaca," jelasnya.
Dia menyoroti pentingnya penyiapan infrastruktur dan layanan yang memadai bagi wisatawan dalam situasi seperti ini. Salah satunya adalah dengan menyediakan transportasi alternatif yang aman, seperti menggunakan kapal lambat (slow boat) dari Gili ke Pelabuhan Bangsal, dan dari sana disediakan bus untuk menuju Lembar atau Bandara Lombok. "Kemudian fasilitas yang disediakan berupa shuttle yang betul-betul proper," tambah Kusnawan.
Informasi Prakiraan Cuaca dari BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi NTB telah mengeluarkan peringatan mengenai kondisi cuaca saat ini. Berdasarkan monitoring, analisis, dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi curah hujan tinggi dengan level waspada hingga level awas di sejumlah daerah di NTB. Curah hujan tinggi level waspada ini hampir merata di seluruh wilayah di NTB. Suatu hal yang perlu diwaspadai adalah ketinggian gelombang di perairan NTB yang bervariasi dengan potensi paling tinggi mencapai 4 meter di Selat Lombok bagian selatan.
Dampak Terhadap Industri Pariwisata dan Respon Stakeholder
Penutupan ini tidak hanya mempengaruhi wisatawan, tetapi juga berdampak signifikan pada pelaku bisnis pariwisata di Tiga Gili. Hotel, restoran, dan penyedia layanan wisata lainnya merasakan penurunan signifikan dalam jumlah tamu dan reservasi. Namun, beberapa wisatawan dilaporkan memilih menunda perjalanan mereka daripada membatalkan secara permanen, dengan harapan cuaca membaik dalam waktu dekat.
Seorang pengusaha hotel di Gili Trawangan, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, "Ini adalah tantangan yang harus kami hadapi. Kami belajar untuk lebih mempersiapkan diri dengan situasi semacam ini, terutama dalam menyediakan fleksibilitas bagi tamu dalam pemesanan mereka."
Upaya Mempertahankan Kualitas Pelayanan di Tengah Krisis
Meski menghadapi kendala cuaca ekstrem, pelaku industri pariwisata berkomitmen untuk mempertahankan kualitas pelayanan terhadap wisatawan. Mereka terus memantau prakiraan cuaca dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk kesiapan operasional saat penyeberangan kembali dibuka.
Pelaku wisata dan asosiasi pariwisata di wilayah ini juga berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat lebih memperhatikan perlunya pengembangan sistem peringatan dini serta penyediaan fasilitas yang memadai untuk mengurangi dampak dari cuaca buruk yang datang secara musiman.
Dengan adanya kesiapan dan penanggulangan efektif, diharapkan sektor pariwisata di Tiga Gili dan wilayah Lombok secara umum dapat terus bertahan dan pulih dengan cepat ketika cuaca ekstrem mereda. Peran serta semua pihak dalam menghadapi tantangan ini menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan dan kenyamanan wisatawan dalam menikmati keindahan Tiga Gili dan sekitarnya.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?
- 08 September 2025
2.
iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun
- 08 September 2025
3.
Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap
- 08 September 2025
4.
Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium
- 08 September 2025
5.
Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator
- 08 September 2025