Cek Kesehatan Gratis di Kabupaten Lebak Sepi Peminat: Dinkes Ungkap Faktor Teknologi sebagai Kendala

Cek Kesehatan Gratis di Kabupaten Lebak Sepi Peminat: Dinkes Ungkap Faktor Teknologi sebagai Kendala

JAKARTA - Program cek kesehatan gratis yang digalakkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, tampaknya belum mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat setempat. Menghadirkan layanan kesehatan tanpa biaya, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini terhadap berbagai penyakit. Namun, kenyataannya, program ini justru sepi peminat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam program tersebut. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap teknologi seperti gadget smartphone yang menjadi alat utama untuk mendapatkan informasi mengenai program ini. "Banyak warga yang tidak memiliki gadget. Ini menjadi kendala utama dalam menyebarluaskan informasi mengenai cek kesehatan gratis yang kami adakan," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dalam pernyataannya.

Program cek kesehatan gratis ini sebenarnya telah dilaksanakan di berbagai titik di Kabupaten Lebak, dengan tujuan untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Layanan kesehatan yang ditawarkan meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan konsultasi kesehatan. Semua ini dilakukan secara gratis, tanpa dipungut biaya sepeser pun. Namun, dibandingkan dengan ekspektasi penyelenggara, jumlah partisipan yang datang ke lokasi pemeriksaan jauh dari yang diharapkan.

Staf medis dan sukarelawan kesehatan yang terlibat dalam program ini juga mengungkapkan keprihatinan serupa. Mereka mendapati bahwa banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya program tersebut atau tidak memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala. Dalam satu kesempatan, seorang staf medis, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, "Kami sudah berupaya mengumumkan melalui berbagai saluran, termasuk media cetak dan elektronik lokal. Namun, responsnya masih belum memadai."

Kondisi ini mendorong Dinas Kesehatan untuk mencari strategi yang lebih efektif dalam menyosialisasikan program kesehatan ke depannya. Salah satu rencana yang dipertimbangkan adalah lebih menggencarkan pengumuman melalui cara-cara tradisional seperti memasang spanduk di tempat-tempat strategis dan mengadakan sosialisasi langsung di tingkat desa. Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan teknologi digital seperti media sosial dan aplikasi pesan instan terhalang oleh keterbatasan perangkat dan pengetahuan teknis masyarakat pedesaan.

Di sisi lain, faktor pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan juga dilihat sebagai bagian dari masalah yang mendasar. "Perlu ada edukasi yang lebih intensif mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin. Kami berharap masyarakat lebih peduli dan memanfaatkan layanan gratis ini," ujar Kepala Puskesmas setempat yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program.

Namun, tidak semua warga abai terhadap pentingnya kesehatan. Beberapa penduduk yang memanfaatkan kesempatan cek kesehatan gratis ini mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Siti, seorang ibu rumah tangga yang turut serta dalam pemeriksaan, mengungkapkan rasa syukurnya. "Ini sangat membantu kami yang tinggal jauh dari pusat kesehatan. Apalagi kalau harus mengeluarkan biaya, tentu menjadi beban," tuturnya dengan ekspresi penuh haru.

Untuk ke depannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak menyatakan komitmennya untuk terus menyelenggarakan program pemeriksaan gratis ini, sembari berupaya memperbaiki pendekatan dalam penyebarluasan informasi. Dengan demikian, diharapkan lebih banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan dari pemerintah ini.

Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Oleh karena itu, di tengah kendala dan tantangan yang ada, upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan tetap menjadi prioritas bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. Partisipasi aktif dari semua pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, hingga individu, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan akhir yakni masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.