Dukung Dekarbonisasi, PGE dan Pertagas Perkuat Sinergi Energi Bersih Melalui Pengembangan Hidrogen Hijau
- Kamis, 06 Februari 2025

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) bersama PT Pertamina Gas (Pertagas) telah mengumumkan kolaborasi strategis untuk mengembangkan bahan bakar hijau melalui penggunaan listrik dari panas bumi. Upaya ini dimanifestasikan dalam bentuk Joint Study Agreement (JSA) yang diinisiasi untuk mendukung agenda dekarbonisasi nasional dan mempercepat transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan.
Acara penandatanganan JSA yang berlangsung di Grha Pertamina ini dihadiri oleh sejumlah kalangan petinggi dari PT Pertamina (Persero) dan sub-holding terkait. Hadir antara lain A. Salyadi Saputra, Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero); Rosa Permata Sari, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara (PGN); Norman Ginting, Direktur Proyek dan Operasi Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE); serta jajaran direksi dari PGE dan Pertagas.
Langkah Strategis dalam Transisi Energi
PGE, sebagai penyedia utama pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia, memiliki kemampuan untuk memasok listrik rendah emisi. Listrik ini menjadi fondasi penting dalam produksi hidrogen hijau dan amonia hijau yang diharapkan akan banyak digunakan di berbagai sektor, khususnya industri dan transportasi untuk mengurangi jejak karbon.
Sementara itu, Pertagas, yang dikenal sebagai pengelola infrastruktur penyaluran energi nasional dengan jaringan pipa transmisi gas terpanjang di Indonesia, menghadirkan keahliannya dalam penyimpanan dan distribusi bahan bakar hijau tersebut. Inisiatif ini dipandang sebagai langkah konkret dalam mendukung pemerintah mencapai target energi terbarukan dan mewujudkan ketahanan energi nasional melalui diversifikasi sumber-sumber energi.
Pernyataan dari Pihak Terkait
Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), A. Salyadi Saputra, menyatakan, “Kolaborasi antara PGE dan Pertagas akan mempercepat pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau serta menjadi landasan bagi Pertamina dalam membangun green energy hub. Saat ini, belum ada pemain dominan di energi hijau. Dengan membawa mandat mewujudkan ketahanan energi dan hilirisasi industri, Pertamina berpeluang menjadi pemain utama energi hijau.”
Sedangkan Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyoroti pentingnya sinergi ini. "Pengembangan energi panas bumi adalah langkah strategis untuk mewujudkan swasembada energi nasional serta mendukung upaya dekarbonisasi industri," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen PGE sebagai pemimpin dalam sektor panas bumi yang mengarah pada pengembangan ekosistem industri hijau yang terintegrasi.
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, turut menambahkan bahwa ini adalah langkah krusial dalam memperluas portofolio bisnis. “Kolaborasi dengan PGE adalah pijakan penting untuk memulai upaya memasok hidrogen hijau dan amonia hijau ke pasar domestik maupun ekspor,” tambahnya, menekankan kesiapan Pertagas dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi hijau.
Fokus pada Evaluasi dan Implementasi
Kerja sama ini mencakup studi teknis yang luas, termasuk pertukaran informasi terkait teknologi, analisis kondisi operasi, elektrolisis, serta evaluasi potensi pasar. Kedua entitas akan bersama-sama melakukan evaluasi kelayakan proyek dan menyusun skema penggunaan listrik panas bumi untuk menghasilkan hidrogen hijau dan amonia hijau. Setelah rampung, proyek ini akan dievaluasi dari berbagai aspek, mulai dari potensi investasi, skema bisnis, sumber daya, hingga penentuan teknologi yang tepat.
Proyek inovatif ini akan dilakukan di situs yang memiliki potensi terbaik di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) milik PGE, dengan tujuan untuk mendukung produksi secara optimal. Proses implementasi akan dilakukan dengan mempertimbangkan segala aspek, termasuk pemanfaatan teknologi terkini untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas produksi.
Dampak dan Harapan
Sinergi antara PGE dan Pertagas ini merupakan langkah mendasar yang mempertegas peran Pertamina Group dalam mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060. Harapannya, proyek ini tidak hanya akan memperkuat sektor energi hijau nasional tetapi juga menciptakan peluang ekspor dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar energi terbarukan global.
Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen untuk menghadirkan inovasi dalam industri energi nasional, memperkuat ketahanan energi, dan mendukung pemerintah dalam pencapaian bauran energi terbarukan yang lebih tinggi. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, proyek ini diharapkan menjadi revolusi dalam pengembangan energi hijau dan membuktikan Indonesia sebagai pemain kunci di sektor energi bersih yang berkelanjutan.
Dengan kemitraan yang kuat dan visi jangka panjang yang sama, PGE dan Pertagas optimis bahwa proyek ini akan menjadi katalisator penting dalam transisi energi nasional dan menempatkan Indonesia di garis depan inovasi energi terbarukan.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Alejandro Garnacho Berpotensi Bersinar Bersama Chelsea
- 10 September 2025
2.
Tottenham Hotspur Borong Bintang Bundesliga Musim Panas
- 10 September 2025
3.
Jadwal Kapal Pelni KM Sirimau September hingga Oktober 2025
- 10 September 2025
4.
Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo September 2025
- 10 September 2025
5.
Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Jogja 2025
- 10 September 2025