Rabu, 15 Oktober 2025

Pengembangan Wisata NTB Melalui Konsep 3A2P: Pendekatan Inovatif untuk Pariwisata Berkelanjutan

Pengembangan Wisata NTB Melalui Konsep 3A2P: Pendekatan Inovatif untuk Pariwisata Berkelanjutan
Pengembangan Wisata NTB Melalui Konsep 3A2P: Pendekatan Inovatif untuk Pariwisata Berkelanjutan

JAKARTA - Industri pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang mengalami fase transformasi penting melalui implementasi konsep 3A2P, yang mencakup Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Promosi, dan Pelaku Usaha. Model ini diharapkan dapat menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan daya saing pariwisata NTB di kancah nasional dan internasional. Dukungan penuh dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB serta komitmen pemerintah daerah menjadi pilar utama dalam strategi pengembangan ini.

Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang dikenal sebagai pendekatan pentahelix. Ini mencakup kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media dalam mengembangkan potensi wisata yang dimiliki NTB. “Pertumbuhan pariwisata membutuhkan pelibatan banyak pihak atau pentahelix, sehingga semua sektor dapat berkontribusi dalam mendorong perekonomian daerah," ujar Berry.

Geografis NTB yang strategis, terletak berdekatan dengan Bali, menawarkan peluang emas untuk menarik lebih banyak wisatawan. Meskipun demikian, Berry menyarankan agar NTB mengembangkan keunikan dan karakteristiknya sendiri daripada meniru Bali. "Kita tak perlu tiru Bali. Namun bagaimana melakukan suatu lompatan dengan memaksimalkan atraksi dan potensi lainnya," tegasnya. Dia juga mengajak para pelaku usaha untuk menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan durasi kunjungan wisatawan, yang pada gilirannya, akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Lalu Muhamad Iqbal, Gubernur NTB terpilih, memiliki pandangan serupa mengenai strategi pengembangan pariwisata di daerah ini. Menurutnya, konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan adalah sebuah keharusan. Salah satu pendekatan yang diusung oleh Iqbal adalah promosi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan pengembangan sport tourism. "Inisiatif yang telah ada di gubernur sebelumnya akan dihidupkan kembali dan tetap menginisiasi hal-hal baru. Sport tourism juga tetap didorong, seperti triathlon, offroad, dan lainnya,” ungkapnya.

Destinasi wisata yang menjadi sorotan lainnya adalah Teluk Saleh di Pulau Sumbawa, yang dikenal dengan wisata hiu pausnya. Destinasi ini berpotensi menjadi wisata premium mengingat keunikan dan kelangkaannya. Namun, untuk meningkatkan daya tarik dan durasi kunjungan, perlu dikembangkan alternatif destinasi atau atraksi di sekitarnya. Misalnya, Pantai Lakey yang terkenal dengan ombaknya bisa dipasarkan bersama dengan wisata hiu paus sebagai satu paket pengalaman wisata.

Selain itu, pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga menjadi perhatian utama. Menurut Iqbal, perlu dilakukan diferensiasi pilihan destinasi untuk mencegah ketergantungan pada wisata alam saja. Sejarah letusan Gunung Samalas yang spektakuler menawarkan peluang untuk pengembangan wisata edukatif dan berbasis sejarah. Dengan membangun museum yang menyajikan informasi terkait sejarah geologi Gunung Rinjani dan Samalas, diharapkan dapat menarik minat wisatawan domestik dan internasional yang tertarik dengan sejarah dan geologi.

Dalam upaya mendorong pengembangan pariwisata berbasis konsep 3A2P, strategi promosi dan keterlibatan pelaku usaha menjadi aspek krusial. Pemerintah dan stakeholder terkait perlu melakukan upaya promosi yang agresif, berkelanjutan, dan bersinergi dengan teknologi digital untuk memperluas jangkauan informasi dan menarik minat wisatawan.

"Kontribusi pelaku usaha dalam mempromosikan destinasi wisata sangat penting. Mereka dapat memberikan yang terbaik melalui pelayanan berkualitas dan inovasi produk wisata," tambah Berry. Dengan demikian, pelaku usaha di sektor pariwisata dapat memainkan peran sebagai duta promosi bagi pariwisata NTB.

Penekanan pada konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan tidak hanya berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan, tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, merangsang pertumbuhan ekonomi lokal, dan mendukung pelestarian budaya serta lingkungan. Upaya untuk mendorong pariwisata NTB melalui konsep 3A2P merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada di era pariwisata modern ini.

Melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, NTB memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia dan dunia. Dengan terus mengeksplorasi dan memaksimalkan potensi unik yang dimiliki, diharapkan NTB dapat mencapai tujuan pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakat lokal.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Hasil Arab Saudi vs Irak 0-0, The Green Falcons Lolos Piala Dunia 2026

Hasil Arab Saudi vs Irak 0-0, The Green Falcons Lolos Piala Dunia 2026

Daftar Lengkap Negara Lolos Piala Dunia 2026, 3 Negara Termasuk Debutan

Daftar Lengkap Negara Lolos Piala Dunia 2026, 3 Negara Termasuk Debutan

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026, Inggris Hajar Latvia 5-0

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026, Inggris Hajar Latvia 5-0

Hasil Kualifikasi Piala Dunia, Portugal Ditahan Hungaria 2-2

Hasil Kualifikasi Piala Dunia, Portugal Ditahan Hungaria 2-2

Hasil Kualifikasi Piala Dunia, Italia Kalahkan Israel 3-0

Hasil Kualifikasi Piala Dunia, Italia Kalahkan Israel 3-0