Restorasi Mangrove di Sumatra Utara Contoh Sukses Sinergi Komunitas dan Pertamina
- Kamis, 05 Desember 2024

MEDAN – Keberadaan hutan mangrove di Dusun X, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara telah menjadi cerminan sukses upaya pelestarian lingkungan dan ekonomi hijau. Memanfaatkan lahan seluas 178 hektare, masyarakat setempat berhasil memperkuat sektor ekonomi melalui penangkapan tradisional biota laut seperti kepiting, udang, dan ikan berbagai jenis. Sebelumnya, kawasan ini dikenal sebagai pusat produksi kayu arang yang diekspor hingga luar negeri, bahan bakunya berasal dari mangrove.
Sebagai respons atas degradasi lingkungan yang kian memburuk, warga setempat mulai menyadari pentingnya pelestarian mangrove. "Saya mengajak masyarakat untuk berdiskusi tentang kondisi mangrove yang terus dibabat. Akhirnya, kami membentuk kelompok dan mulai merestorasi lahan dengan mangrove," ungkap Kasto Wahyudi, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Penghijauan Maju Bersama, di Pasar Rawa.
Hal ini terungkap dari laporan dalam acara Jelajah Migas Sumut-Aceh 2024 yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia dan didukung oleh KKKS Sumbagut seperti EMP Tonga, EMP Gebang, Pertamina EP Pangkalan Susu, dan lainnya. Perjuangan Wahyudi dan kelompoknya dimulai sejak 2004 ketika Pasar Rawa dimanfaatkan untuk penanaman kembali secara bertahap. “Masa-masa itu merupakan awal langkah kami yang penuh tantangan. Banyak bibit mangrove yang tidak bertahan,” kata Wahyudi.
Kesungguhan kelompok ini berbuah perhatian dari pemerintah pusat melalui program Perhutanan Sosial oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Program ini memberikan izin pada KTH untuk mengelola 178 hektare hutan mangrove agar dapat digunakan secara berkelanjutan.
Dalam prosesnya hingga 2016, kelompok ini sudah menanami 46 hektare mangrove. Kini, seluruh wilayah 178 hektare tersebut telah hijau kembali. "Pasar Rawa kini sangat rimbun. Keberadaan mangrove yang telah tumbuh dewasa memberi banyak manfaat," ungkap Wahyudi.
Nelayan sekitar merasakan dampak positif dari usaha ini; hasil tangkapan udang, kepiting, dan berbagai ikan menjadi lebih berlimpah. Meski dikelola oleh KTH Penghijauan Maju Bersama, kawasan ini dibuka secara gratis bagi nelayan yang ingin memanfaatkannya.
“Kami menyadari begitu banyak manfaat dari pelestarian mangrove. Memikirkan itu, penebangan untuk arang mungkin tidak perlu terjadi,” lanjut Wahyudi. Ditambah pula, dengan dukungan dari Pertamina EP Pangkalan Susu sejak tahun 2022, upaya konservasi semakin terstruktur. Pertamina menyokong restorasi mangrove dan juga berperan mendirikan rumah UMKM yang memproduksi keripik ikan hasil tangkapan nelayan.
"Keberadaan Pertamina sangat membantu kami. Ada kemajuan dan produk UMKM juga kini bisa merambah pasar lebih luas," jelasnya. Pengembangan selanjutnya menargetkan produk inovatif, termasuk minuman dari buah mangrove yang menyerupai kopi, sebagai daya tarik wisata baru.
Program edukasi dan ekowisata mangrove di Pasar Rawa mengundang banyak wisatawan, dari lokal hingga mancanegara. Wahyudi berharap area ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain untuk konservasi mangrove serta sebagai pusat edukasi bagi pelajar dari berbagai jenjang. “Edukasi mangrove yang berkelanjutan akan menjamin pelestariannya ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, Edwin Susanto, Field Manager Pertamina EP Pangkalan Susu, mendorong sinergi pengetahuan di masyarakat pesisir. "Program edukasi ekowisata ini bertujuan mendongkrak ekonomi sambil melestarikan mangrove. Pemahaman dan keterampilan dalam pengolahan pasca tangkapan menjadi tantangan yang harus diatasi," ujarnya.
Dengan penguatan kapasitas kelompok, penghijauan area, serta jalur jelajah mangrove, inisiatif ini tidak hanya memikat wisatawan namun juga merangsang kemunculan produk kuliner baru. Hal ini membawa dampak ekonomi jangka panjang yang positif bagi masyarakat.
Pertamina juga mengedepankan pemasaran melalui pameran digital dan platform e-commerce. Inisiatif ini mendapat apresiasi tingkat nasional, salah satunya, KTH Penghijauan Maju Bersama Meraih Penghargaan Peringkat 3 Terbaik Wana Lestari pada Agustus 2024.
“Keberhasilan ini bukti nyata efek positif program berkelanjutan dengan dukungan semua pihak,” tutup Edwin.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025