Selasa, 09 September 2025

Pemerintah Pertimbangkan Perpanjangan Operasi PLTU Batu Bara Demi Mendukung Rencana Nuklir Koalisi

Pemerintah Pertimbangkan Perpanjangan Operasi PLTU Batu Bara Demi Mendukung Rencana Nuklir Koalisi
Pemerintah Pertimbangkan Perpanjangan Operasi PLTU Batu Bara Demi Mendukung Rencana Nuklir Koalisi

Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang masa operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dalam rangka mendukung percepatan implementasi rencana koalisi energi nuklir. Langkah ini diharapkan dapat menjembatani transisi energi menuju sumber daya rendah karbon sekaligus mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbasis batu bara.

Dalam pertemuan yang baru-baru ini dilakukan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki pandangan untuk mempertahankan operasi PLTU hingga proyek energi nuklir dapat beroperasi dengan kapasitas penuh. "Kami mempertimbangkan perpanjangan masa operasi PLTU sebagai solusi sementara untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil selama masa transisi ke energi ramah lingkungan," tutur Menteri ESDM.

Rencana ini disambut dengan beragam pendapat dari berbagai pihak. Beberapa ahli energi melihat perpanjangan masa operasi PLTU batu bara ini sebagai langkah strategis yang diperlukan dalam kondisi saat ini. "Saat kita mempersiapkan infrastruktur dan regulasi untuk energi nuklir, kita perlu memastikan bahwa tidak ada gangguan suplai listrik yang menggangu stabilitas ekonomi nasional," ujar seorang pakar energi.

Namun, reaksi dari kelompok pemerhati lingkungan memperlihatkan kekhawatiran bahwa langkah tersebut bisa berujung pada pengabaian komitmen pengurangan emisi karbon yang selama ini gencar dikampanyekan pemerintah. Mereka menekankan pentingnya mempercepat investasi dan pengembangan energi terbarukan seperti angin, surya, dan hidro sebagai alternatif yang lebih bersih.

Menteri ESDM menegaskan bahwa rencana tersebut tidak akan mengesampingkan komitmen Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Sebagai bagian dari perjanjian Paris, Indonesia tetap berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan hingga 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. "Paramount bagi kita untuk mencapai target ini, oleh karena itu, segala kebijakan yang diambil akan sejalan dengan upaya tersebut," jelasnya.

Dalam konteks global, wacana peningkatan kontribusi energi nuklir dalam bauran energi telah menarik perhatian berbagai negara. Energi nuklir, dengan zero-emissions dalam fase operasinya, dianggap sebagai salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis energi dan lingkungan. Banyak negara sedang mengembangkan atau memperluas kapasitas energi nuklir mereka sebagai solusi mengurangi emisi karbon, namun investasi awal yang besar dan isu keamanan menjadi tantangan serius.

Indonesia sendiri telah melakukan studi kelayakan mengenai penggunaan energi nuklir sebagai bagian dari kerangka kerja Transisi Energi Nasional. Di beberapa tempat, seperti Sumatera dan Jawa, lokasi yang potensial untuk pembangunan reaktor nuklir tengah dievaluasi secara menyeluruh dari segi risiko dan manfaat. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan badan internasional untuk memastikan semua teknologi dan praktik keselamatan terbaik akan diimplementasikan.

Dari sisi ekonomi, pengoperasian PLTU yang lebih lama juga diharapkan dapat meminimalisasi risiko biaya energi yang lebih tinggi selama masa transisi. "Kami harus realistis mengenai biaya dan kesiapan teknologi. Kita harus menjaga supaya harga listrik tetap terjangkau bagi masyarakat," imbuh Menteri ESDM.

Seiring dengan diskusi yang terus berlanjut, pemerintah juga mendorong dialog dengan semua pemangku kepentingan, termasuk komunitas lokal, industri, dan LSM lingkungan. "Penting bagi kami untuk mendengarkan semua suara dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil holistik dan tidak hanya memenuhi target lingkungan tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat luas," tambahnya.

Keputusan akhir mengenai perpanjangan operasi PLTU serta pengembangan koalisi energi nuklir di Indonesia akan ditentukan setelah evaluasi dan konsultasi mendalam dengan berbagai pihak terlibat. Pemerintah menyatakan bahwa segala kebijakan yang diambil bertujuan untuk mewujudkan sistem energi yang berkelanjutan dan seimbang bagi seluruh masyarakat.

Melalui pendekatan strategis dan bijaksana, Indonesia berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya global untuk menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim, sambil terus berkomitmen meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya dengan menyediakan energi yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kementan Dorong Swasembada Gula Lewat Dukungan Petani

Kementan Dorong Swasembada Gula Lewat Dukungan Petani

SIM Keliling Jakarta Permudah Warga Perpanjangan Hari Ini

SIM Keliling Jakarta Permudah Warga Perpanjangan Hari Ini

Kemenag Tingkatkan Akses KIP Kuliah 2025

Kemenag Tingkatkan Akses KIP Kuliah 2025

Prabowo Subianto Dorong Supermarket Koperasi Desa

Prabowo Subianto Dorong Supermarket Koperasi Desa

Harga dan Spesifikasi Tecno Spark 40 Pro Series

Harga dan Spesifikasi Tecno Spark 40 Pro Series