Penggunaan Batu Bara Global Melonjak: Krisis Energi dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
- Rabu, 18 Desember 2024

Penggunaan batu bara global diproyeksikan mencapai angka tertinggi sepanjang masa, yaitu 8,7 miliar ton pada tahun ini. Lonjakan ini didorong oleh krisis energi global yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang mengakibatkan kenaikan harga gas di pasar dunia.
Menurut laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA), produksi dan perdagangan batu bara mengalami lonjakan signifikan sejak invasi Rusia ke Ukraina awal tahun ini. Kenaikan harga gas dunia mendorong negara-negara untuk beralih ke batu bara sebagai alternatif sumber energi. IEA yang berbasis di Paris memperkirakan konsumsi bahan bakar fosil ini akan mencapai 8,77 miliar ton pada akhir tahun, dan angka ini diperkirakan akan tetap tinggi hingga tahun 2027.
Dampak Perang dan Krisis Gas Global
Harga gas yang melonjak akibat konflik Rusia-Ukraina telah memaksa banyak negara beralih ke batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. "Penyebaran pesat teknologi energi ramah lingkungan memang mengubah sektor kelistrikan global, namun naiknya harga gas membuat batu bara kembali menjadi pilihan utama," ungkap Keisuke Sadamori, Direktur Pasar dan Keamanan Energi IEA.
Negara seperti Tiongkok menjadi salah satu konsumen terbesar batu bara, dengan konsumsi yang diperkirakan mencapai 4,9 miliar ton pada 2024, atau meningkat 1% dari tahun sebelumnya. Ini menjadikan Tiongkok sebagai konsumen yang lebih besar dari gabungan negara-negara lain di dunia. Di sisi lain, konsumsi batu bara di India diperkirakan tumbuh lebih dari 5% mencapai 1,3 miliar ton, sejalan dengan trend pertumbuhan konsumsi energi di negara tersebut.
Tren Penggunaan Batu Bara di Negara Maju
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, konsumsi batu bara diprediksi akan menurun. IEA mencatat bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara di negara-negara ini telah melewati puncaknya. Khususnya di Uni Eropa, konsumsi batu bara diperkirakan turun 12%, sementara di Amerika Serikat, penurunan sebesar 5% diproyeksikan terjadi pada tahun ini.
Inggris bahkan telah menutup pembangkit listrik tenaga batu bara terakhirnya di Ratcliffe-on-Soar, Nottinghamshire, pada bulan September lalu. “Keputusan ini mencerminkan komitmen Inggris dalam mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih,” tambah Sadamori.
Proyeksi Jangka Panjang dan Peralihan Energi Terbarukan
IEA menyoroti bahwa lonjakan permintaan energi terbarukan diperkirakan akan membatasi penggunaan batu bara dalam beberapa tahun mendatang. Proyeksi ini mencakup prediksi bahwa meskipun permintaan listrik di dunia berkembang terus meningkat, permintaan batu bara akan mulai menurun di akhir dekade ini.
"Penyebaran pesat teknologi energi ramah lingkungan mengubah sektor kelistrikan global," kata Sadamori. "Hasilnya, model kami menunjukkan bahwa permintaan batu bara global akan stabil hingga tahun 2027, meskipun konsumsi listrik meningkat signifikan."
Namun, Sadamori juga menekankan bahwa faktor iklim, terutama di negara-negara konsumen batu bara besar seperti Tiongkok, akan memainkan peran penting dalam menentukan tren permintaan batu bara di masa depan. "Kecepatan pertumbuhan permintaan listrik juga sangat penting dalam jangka menengah," ungkapnya.
Dengan peningkatan teknologi energi bersih dan tekanan global untuk mengurangi emisi karbon, masa depan batu bara terlihat penuh tantangan. Negara-negara di seluruh dunia menghadapi keputusan sulit antara memenuhi kebutuhan energi saat ini dan memastikan masa depan yang bersih dan berkelanjutan.
Ketergantungan pada batu bara sebagai sumber energi, meskipun mengalami peningkatan akibat krisis gas global, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk transisi menuju energi lebih hijau. Dengan berbagai negara berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan memperbanyak penggunaan energi terbarukan, batu bara mungkin segera melihat penurunan permintaan, meskipun sekarang masih menjadi pilihan utama bagi banyak negara. Pandangan proaktif dari para ahli dan kebijakan yang jelas dari pemerintah dunia sangat penting untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan yang semakin kompleks ini.
Baca Juga

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025