Jalur KA Semarang Kembali Dibuka, Kecepatan Dibatasi 5 Km/Jam

Jalur KA Semarang Kembali Dibuka, Kecepatan Dibatasi 5 Km/Jam

JAKARTA - Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat cuaca ekstrem di wilayah Daerah Operasi 4 Semarang. Hujan deras menyebabkan luapan air di jalur hulu dan hilir antara Stasiun Alastua hingga Semarang Tawang, tepatnya di kilometer 2+3 hingga 3+0.

Direktur Pengelolaan Sarana dan Prasarana KAI, Heru Kuswanto, menjelaskan bahwa jalur hulu kini kembali dapat digunakan untuk operasional kereta api. 

Namun, kecepatan masih dibatasi 5 km/jam hingga kondisi benar-benar stabil. “Pasca tindakan penambahan balas, angkat listring, dan pemecokan, pada tanggal 29 Oktober 2025 pukul 19.45 WIB, jalur hulu antara Stasiun Semarang Tawang-Stasiun Alastua bisa kita buka untuk lalu lintas KA semua jenis lokomotif dan kereta api dengan pembatasan kecepatan 5 km/jam, dikawal petugas dan secara bertahap akan kita naikkan sesuai prinsip keselamatan,” ujarnya.

Baca Juga

Penjualan Alat Kesehatan Melesat, Laba Itama Ranoraya Naik Signifikan Kuartal III 2025

Langkah cepat KAI ini memastikan bahwa gangguan operasional dapat diminimalkan dan perjalanan kereta api kembali berjalan secara bertahap. 

KA Gumarang relasi Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen menjadi kereta pertama yang melintasi jalur hulu pada 29 Oktober pukul 20.45 WIB dengan kecepatan terbatas 5 km/jam menggunakan lokomotif dinasan tanpa bantuan langsir.

Jalur Hulu dan Hilir Dikawal Ketat untuk Keselamatan
Sebelumnya, jalur hilir sudah dapat dilalui, namun hanya oleh jenis lokomotif tertentu yang memiliki spesifikasi khusus. Kini, jalur hulu bisa dilalui semua jenis lokomotif, sehingga pola operasi memutar tidak lagi diberlakukan.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa keselamatan pelanggan menjadi prioritas utama. “Kami terus melakukan pemantauan. Keselamatan pelanggan selalu menjadi hal yang utama. Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan, keluarga yang menunggu, serta masyarakat dalam situasi ini,” jelas Anne.

Petugas prasarana KAI Daop 4 Semarang tetap siaga melakukan pengawasan intensif terhadap kondisi jalur, ketinggian air, dan sistem drainase di sekitar rel. Pemantauan ketat ini bertujuan agar setiap potensi gangguan akibat cuaca ekstrem dapat segera ditangani, dan perjalanan KA tetap aman.

Perkuatan Jalur Rel Hadapi Masa Angkutan Nataru
KAI tidak hanya fokus pada pemulihan jalur, tetapi juga menyiapkan jalur untuk menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurut Heru Kuswanto, rel akan dinaikkan lagi 30 cm dan dikoordinasikan dengan Dinas Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan perlintasan aman.

Proyek perkuatan ini diharapkan dapat mengurangi risiko terulangnya gangguan akibat hujan deras atau banjir. Dengan jalur yang sudah diperkuat, KAI menargetkan perjalanan kereta api semakin lancar, aman, dan mampu melayani pelanggan dengan lebih optimal selama periode puncak angkutan.

Pemantauan Intensif dan Evaluasi Bersama BMKG
Selain itu, KAI bekerja sama dengan BMKG untuk memantau cuaca ekstrem dan meningkatkan mitigasi risiko. Evaluasi teknis terus dilakukan untuk memastikan kondisi prasarana aman dilalui dan jalur rel siap menghadapi segala potensi gangguan.

“Kami memohon maaf atas keterlambatan perjalanan yang masih terjadi akibat kondisi di luar kendali. KAI terus melakukan evaluasi, perbaikan, dan peningkatan koordinasi agar layanan kepada pelanggan tetap aman, andal, dan nyaman,” tutup Anne.

Langkah-langkah yang dilakukan KAI, mulai dari penanganan cepat, pembatasan kecepatan sementara, hingga koordinasi dengan BMKG dan instansi terkait, menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan operasional sekaligus kenyamanan penumpang. 

Meski jalur telah dibuka, pengawasan intensif tetap berjalan untuk memastikan perjalanan kereta api di Semarang kembali normal dan aman secara bertahap.