Selasa, 28 Oktober 2025

7 Penyebab Kolesterol di Usia Muda, Cegah Sejak Dini!

7 Penyebab Kolesterol di Usia Muda, Cegah Sejak Dini!
penyebab kolesterol di usia muda

Jakarta - Penyebab kolesterol di usia muda terkait dengan kondisi di mana kadar lemak dalam darah melebihi batas normal. 

Tubuh memang membutuhkan lemak dalam jumlah tertentu untuk berfungsi, tetapi ketika jumlahnya berlebihan, tubuh tidak mampu memproses semuanya. 

Akibatnya, lemak yang tersisa menumpuk di dinding arteri dan bercampur dengan zat lain di dalam darah, membentuk timbunan atau plak.

Baca Juga

Parfum Alfamart Pria Terbaik Paling Wangi dan Tahan Lama

Awalnya, plak ini mungkin tidak menimbulkan gejala, namun seiring waktu ukurannya dapat bertambah dan mulai mengganggu aliran darah. 

Kondisi ini membuat kolesterol tinggi menjadi berisiko jika tidak ditangani. Meskipun secara umum orang yang lebih tua lebih rentan terhadap kolesterol tinggi, orang muda juga bisa mengalaminya.

Individu muda yang menghadapi kondisi ini sebaiknya aktif mengelola kesehatannya karena kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, terlepas dari usia. 

Penting untuk memahami penyebab kolesterol di usia muda agar langkah pencegahan dan pengelolaan bisa dilakukan lebih dini.

Berbagai Ciri-Ciri Kolesterol di Usia Muda

Mengetahui tanda-tanda kolesterol tinggi pada usia muda sangatlah penting. Dengan kesadaran ini, langkah-langkah yang tepat untuk menjaga dan menyeimbangkan kadar kolesterol dapat diterapkan sejak dini. 

Jika tidak diperhatikan, kadar kolesterol yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko gangguan jantung dan sistem peredaran darah, termasuk penyakit jantung koroner serta stroke. Berikut tanda-tanda yang perlu diperhatikan:

1. Nyeri dada di sisi kiri saat beraktivitas
Jika terasa nyeri dada di sisi kiri saat beraktivitas, seperti saat bekerja, berolahraga, atau menyetir, ini bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. 

Penumpukan lemak di arteri jantung menghambat aliran darah, membuat jantung bekerja lebih keras dan menimbulkan rasa nyeri.

2. Sesak napas
Kesulitan bernapas bisa muncul karena berbagai alasan. Namun, bila disertai dengan nyeri dada, kelelahan ekstrem, atau mual, hal ini mungkin menandakan kolesterol tinggi. 

Penumpukan lemak membuat jantung kurang efisien dalam memompa darah, sehingga sesak napas bisa muncul saat aktivitas maupun saat istirahat.

3. Nyeri pada leher, rahang, atau perut bagian atas
Kolesterol yang menumpuk di arteri dapat menyempitkan saluran darah menuju jantung, menimbulkan rasa nyeri yang terkadang dirasakan di leher, rahang, atau perut bagian atas.

4. Munculnya bercak kuning di kulit
Benjolan atau bercak kuning di kulit, sering disebut xanthoma, dapat muncul di berbagai area tubuh, paling sering di kelopak mata. Kondisi ini menunjukkan kadar kolesterol yang sangat tinggi dan sering terjadi pada individu dengan riwayat keluarga memiliki kolesterol tinggi.

5. Berat badan berlebih
Kelebihan berat badan meningkatkan produksi kolesterol harian karena tubuh mengubah lemak dan gula menjadi kolesterol. 

Hal ini juga memengaruhi kemampuan tubuh mengelola gula darah, sehingga jumlah lemak dalam tubuh meningkat. Peradangan akibat obesitas dapat mengganggu pengelolaan kadar kolesterol.

Untuk mengetahui kadar kolesterol, tes darah secara rutin dianjurkan mulai usia 20 tahun, idealnya setiap empat tahun sekali atau lebih sering jika ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.

Jika ingin menurunkan atau menjaga kadar kolesterol, langkah-langkah berikut bisa diterapkan:

  • Konsumsi makanan yang menyehatkan jantung, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian utuh.
  • Batasi lemak jenuh dan lemak trans, termasuk gorengan, makanan cepat saji, dan junk food.
  • Lakukan olahraga rutin 3–4 kali seminggu, misalnya jalan cepat, berenang, atau yoga.
  • Hindari merokok.
  • Turunkan berat badan bila mengalami obesitas.
  • Kurangi atau hindari konsumsi minuman beralkohol.

7 Penyebab Kolesterol di Usia Muda

Mari kita pahami bersama faktor-faktor yang menjadi penyebab kolesterol di usia muda.

1. Faktor Keturunan
Beberapa orang memiliki kecenderungan alami untuk memiliki kadar kolesterol tinggi karena diwarisi dari orang tua. Kondisi ini dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial. 

Tingkat keparahan masalah ini biasanya berkaitan dengan seberapa lama dan seberapa tinggi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Hiperkolesterolemia familial berisiko menimbulkan penyakit jantung lebih dini. 

Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa, pemeriksaan rutin terhadap kadar kolesterol sangat dianjurkan.

2. Masalah pada Tiroid
Hormon tiroid berperan dalam membantu tubuh membuang kolesterol berlebih. Jika tiroid tidak bekerja secara optimal atau mengalami hipotiroidisme, kadar kolesterol total dan LDL dapat meningkat. 

Gejala yang perlu diperhatikan antara lain rasa lelah berlebihan, kulit kering, kelemahan otot, dan nyeri otot. Untuk memastikan kondisinya, dokter biasanya akan menyarankan tes darah.

3. Aktivitas Duduk yang Berlebihan
Terlalu lama duduk berdampak negatif pada kesehatan, karena berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi. 

Ketika seseorang duduk terlalu lama, enzim yang berperan mengubah kolesterol LDL menjadi kolesterol baik (HDL) dapat menurun hingga 95 persen. 

Sebaiknya, berdirilah atau lakukan peregangan setiap 30 menit untuk membantu menjaga kesehatan jantung.

4. Kelebihan Berat Badan
Orang yang mengalami kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki kadar kolesterol LDL tinggi karena beberapa faktor:

  • Penumpukan lemak tubuh menyebabkan lebih banyak asam lemak bebas dikirim ke hati, terutama pada mereka yang membawa kelebihan lemak di bagian perut.
  • Resistensi terhadap insulin dapat meningkatkan jumlah asam lemak bebas di hati.
  • Peradangan sistemik dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengelola kolesterol baik (HDL) dan lipoprotein lainnya.

5. Kebiasaan Merokok
Merokok membuat kolesterol jahat lebih mudah menempel di dinding arteri, sehingga menyumbat aliran darah. 

Selain itu, kebiasaan ini menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) yang bertugas membersihkan dinding arteri dari penumpukan kolesterol. 

Merokok juga merusak lapisan arteri, meningkatkan detak jantung, menyebabkan pembuluh darah menyempit, serta membuat darah lebih kental sehingga aliran darah terganggu. 

Kondisi ini memaksa jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah, yang dapat memicu serangan jantung atau stroke.

6. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Minum alkohol dalam jumlah besar dapat menaikkan kadar kolesterol LDL. Tubuh tidak mampu memproses alkohol secara efektif jika dikonsumsi berlebihan, sehingga kolesterol jahat meningkat. 

Untuk laki-laki, mengonsumsi lebih dari satu atau dua minuman per hari, dan untuk perempuan lebih dari satu minuman, dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan trigliserida meningkat. 

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah sangat besar memiliki kemungkinan delapan kali lebih tinggi mengalami kadar kolesterol tinggi.

7. Asupan Gula Berlebih
Selain lemak jenuh, konsumsi gula yang berlebihan juga berperan dalam meningkatkan risiko kolesterol tinggi. 

Gula yang dikonsumsi berlebih mendorong hati memproduksi lebih banyak kolesterol LDL dan trigliserida, sambil menurunkan kadar kolesterol HDL. 

Mereka yang mendapatkan 10 persen atau lebih kalori harian dari gula tambahan cenderung memiliki kadar HDL rendah. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.

Kenali faktor risiko kamu

Orang dewasa muda berisiko mengalami peningkatan kadar kolesterol jika memiliki beberapa faktor pemicu, antara lain:

  • Memiliki anggota keluarga dengan catatan kolesterol tinggi.
  • Konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans.
  • Gaya hidup yang minim aktivitas fisik.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Minum alkohol secara berlebihan.

Meskipun tingginya kadar kolesterol dapat memicu penyakit jantung, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala yang jelas. 

Oleh karena itu, disarankan bagi orang dewasa berusia 20 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan kolesterol rutin setiap lima tahun.

Perlu diperhatikan bahwa meskipun banyak orang mengaitkan kolesterol tinggi dengan berat badan berlebih, individu yang memiliki berat badan normal atau bahkan di bawah normal tetap berisiko memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

Mendapatkan diagnosa kolesterol tinggi pada usia muda memang bisa menimbulkan kekhawatiran. 

Namun, dengan penanganan yang tepat melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup, kondisi ini dapat dikendalikan dan risiko komplikasi serius dapat diminimalkan.

Sebagai penutup, mengetahui penyebab kolesterol di usia muda penting agar langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini untuk menjaga kesehatan jantung.

Enday Prasetyo

Enday Prasetyo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cara Menghasilkan Uang dari Tiktok dengan Menonton Video untuk Pemula

Cara Menghasilkan Uang dari Tiktok dengan Menonton Video untuk Pemula

10 Pekerjaan Freelance untuk Karyawan yang Banyak Dicari 2025

10 Pekerjaan Freelance untuk Karyawan yang Banyak Dicari 2025

Ide Bisnis Kuliner yang Menjanjikan dengan Modal Kecil, Dijamin Cuan!

Ide Bisnis Kuliner yang Menjanjikan dengan Modal Kecil, Dijamin Cuan!

Cara Menghasilkan Uang dari Shopee Affiliate bagi Pemula

Cara Menghasilkan Uang dari Shopee Affiliate bagi Pemula

Mengenal Jenis Model Bisnis E-Commerce dan Contohnya

Mengenal Jenis Model Bisnis E-Commerce dan Contohnya