JAKARTA - Dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pemerintah tidak hanya fokus pada teknologi dan infrastruktur modern semata.
Lebih dari itu, IKN juga dirancang sebagai pusat peradaban baru yang menegaskan jati diri bangsa melalui penguatan bahasa dan pelestarian budaya Indonesia.
Di balik rancangan gedung-gedung megah dan sistem digital yang futuristik, terdapat upaya serius menjadikan bahasa Indonesia sebagai fondasi utama peradaban baru di ibu kota yang akan menjadi simbol kemajuan Indonesia.
Baca JugaBMKG Prediksi Hujan Petir Landa Bengkulu pada 26 Oktober 2025
Langkah ini tampak jelas dalam Seminar Nasional Kebahasaan bertema “Mendaulatkan Bahasa, Merajut Bangsa, Menembus Dunia”, yang digelar di Kantor Kemenko 3, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN).
egiatan ini merupakan bagian dari peringatan Bulan Bahasa Nasional, sekaligus bentuk sinergi antara Otorita IKN dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen untuk mengokohkan posisi bahasa Indonesia di pusat pemerintahan baru.
Bahasa sebagai Akar Identitas Ibu Kota Masa Depan
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menegaskan bahwa pembangunan Nusantara tidak boleh sekadar berorientasi pada fisik dan kemegahan infrastruktur. Ia menyebut, bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa yang harus tumbuh bersama dengan pembangunan kota.
“Pembangunan fisik di IKN harus sejalan dengan jati diri dan budaya bangsa. Bahasa menjadi elemen pemersatu dan identitas bangsa yang harus dijaga dalam setiap langkah pembangunan,” ujar Bimo.
Pernyataan tersebut menggambarkan paradigma baru Otorita IKN dalam membangun kota modern yang tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan penetrasi teknologi, bahasa Indonesia diharapkan menjadi simpul yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dan daerah, khususnya di kawasan IKN yang akan menjadi melting pot baru Indonesia.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat untuk Penguatan Bahasa
Komitmen untuk mendaulatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara di IKN ditandai dengan penandatanganan prasasti penggunaan Bahasa Negara oleh Sekretaris Otorita IKN dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin.
Langkah simbolik ini menegaskan sinergi antara pemerintah pusat dan lembaga bahasa dalam menjaga keutuhan identitas nasional di tengah pembangunan fisik yang masif.
Tidak hanya itu, dukungan juga datang dari pemerintah daerah dan legislatif. Asisten III Pemprov Kalimantan Timur, Arief Murdiyantno, menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas lembaga dalam merumuskan kebijakan kebahasaan yang lebih menyeluruh.
Arief berharap, semangat pengutamaan bahasa Indonesia di IKN dapat menjadi contoh bagi seluruh daerah.
“Kebijakan ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk melestarikan bahasa daerah, mengutamakan Bahasa Negara, dan meningkatkan penguasaan bahasa asing,” ujarnya.
IKN Sebagai Pusat Peradaban Bahasa
Dukungan serupa juga datang dari Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang menilai bahwa keberadaan IKN harus dimaknai lebih dari sekadar pembangunan fisik. Ia melihat kota ini sebagai pusat peradaban bahasa dan kebudayaan Indonesia di masa depan.
Menurut Hetifah, dengan menjadi wadah interaksi masyarakat dari berbagai wilayah dan latar budaya, IKN memiliki potensi besar untuk mengokohkan peran bahasa Indonesia di level global.
“IKN dapat menjadi laboratorium kebudayaan dan bahasa Indonesia yang merepresentasikan wajah Indonesia di mata dunia,” ujarnya.
Membangun Peradaban Melalui Bahasa
Melalui seminar ini, Otorita IKN mengirimkan pesan kuat bahwa pembangunan kota masa depan tidak akan bermakna tanpa karakter dan identitas yang kokoh. Penguatan bahasa menjadi langkah strategis untuk membangun peradaban yang tidak hanya modern, tetapi juga berjiwa Indonesia.
Semangat ini sejalan dengan visi besar IKN sebagai “Mercusuar Peradaban Indonesia” simbol kemajuan bangsa yang berpijak pada kekuatan bahasa dan kebudayaan.
Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, tetapi sarana diplomasi dan ekspresi nilai-nilai bangsa yang harus ditanamkan dalam setiap aspek kehidupan di IKN.
Selain penguatan bahasa Indonesia, pemerintah juga berkomitmen menjaga bahasa daerah sebagai warisan budaya, serta mendorong penguasaan bahasa asing guna memperkuat daya saing global.
Kombinasi tiga unsur ini bahasa nasional, daerah, dan internasional akan menjadikan IKN sebagai ruang pertemuan budaya yang harmonis dan dinamis.
Sinergi untuk Masa Depan Kebahasaan Nasional
Kegiatan kebahasaan di IKN ini menjadi tonggak baru dalam sejarah pemajuan bahasa Indonesia. Otorita IKN, bersama Kemendikdasmen dan pemerintah daerah, berupaya memastikan agar setiap nama gedung, jalan, hingga dokumen resmi pemerintahan menggunakan Bahasa Negara sesuai ketentuan.
Langkah konkret ini tidak hanya memperkuat identitas nasional, tetapi juga memastikan bahwa penggunaan bahasa di IKN mencerminkan kedaulatan dan martabat bangsa di mata dunia.
Selain itu, digitalisasi tata kelola di IKN termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan publik akan disesuaikan dengan sistem kebahasaan nasional agar tetap relevan dan mudah diakses masyarakat luas.
“Pembangunan berbasis teknologi tetap harus berpijak pada nilai-nilai bangsa. Bahasa Indonesia menjadi pengikat agar inovasi yang lahir di IKN tetap berakar pada jati diri Indonesia,” tegas Bimo Adi Nursanthyasto.
Menembus Dunia dengan Bahasa
Dengan konsep kota pintar yang berwawasan budaya, IKN diharapkan mampu menjadi ruang diplomasi kebahasaan Indonesia. Dari kota ini, bahasa Indonesia dapat lebih luas dikenal dan dipelajari oleh dunia, sejalan dengan misi pemerintah untuk menjadikan bahasa nasional sebagai bahasa internasional.
Kegiatan seperti Seminar Nasional Kebahasaan bukan sekadar seremonial, melainkan langkah nyata menuju masa depan di mana bahasa Indonesia benar-benar menjadi perekat bangsa sekaligus duta peradaban global.
Sebagaimana ditegaskan oleh Otorita IKN, kekuatan suatu bangsa tidak hanya diukur dari seberapa tinggi gedungnya menjulang, tetapi dari seberapa dalam nilai-nilai budayanya tertanam. Dan bahasa sebagai wadah pikiran, identitas, dan sejarah menjadi fondasi utama dari peradaban yang hendak dibangun di jantung Nusantara.
Dengan demikian, pembangunan IKN bukan hanya menciptakan kota modern, tetapi juga menyiapkan pusat kebudayaan dan bahasa dunia yang berpijak pada akar Indonesia.
Inilah wajah baru peradaban Nusantara: maju secara teknologi, kuat dalam identitas, dan mendaulatkan bahasa sebagai simbol kemerdekaan sejati.
Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga Pupuk Subsidi Jombang Turun, Produktivitas Petani Diharapkan Meningkat
- Minggu, 26 Oktober 2025
Berita Lainnya
Modernisasi TNI AU, Rafale, J-10C, dan Airbus Perkuat Pertahanan Udara
- Minggu, 26 Oktober 2025
Program Magang Fresh Graduate Gelombang Kedua Dimulai 6 November 2025
- Minggu, 26 Oktober 2025
Kabar Baik, Pemerintah Legalkan Umrah Mandiri Lewat UU Terbaru 2025
- Minggu, 26 Oktober 2025
Lima Mobil Listrik Unggulan dengan Teknologi Baterai Super Efisien 500 Km
- Minggu, 26 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Cara Efektif Relaksasi Mengurangi Stres Dan Menyehatkan Mental
- 26 Oktober 2025
3.
4.
Sarapan Pagi Teratur Memberikan Manfaat Signifikan Untuk Jantung
- 26 Oktober 2025
5.
Kenali 10 Manfaat Petai yang Sangat Baik untuk Tubuh
- 26 Oktober 2025












