Harga Tiket Citilink Turun, Perjalanan Liburan Akhir Tahun Lebih Terjangkau
JAKARTA - Maskapai penerbangan Citilink resmi menurunkan harga tiket untuk periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), berlaku mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendorong konsumsi di penghujung tahun.
Penurunan harga tiket tersebut merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 50 Tahun 2025.
Baca JugaHutama Karya Tunjuk Mardiansyah, Perkuat Tata Kelola Perusahaan
Langkah ini sejalan pula dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait strategi memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi nasional pada semester II-2025 melalui peningkatan konsumsi rumah tangga.
Pemerintah menilai biaya transportasi udara yang lebih terjangkau dapat memperluas mobilitas masyarakat, sekaligus mendorong aktivitas ekonomi di berbagai destinasi wisata maupun kota besar.
Dengan akses penerbangan yang lebih murah, diharapkan masyarakat dapat lebih leluasa melakukan perjalanan selama musim liburan akhir tahun.
Dukungan Citilink terhadap Kebijakan Pemerintah
Direktur Utama Citilink, Darsito Hendroseputro, menyatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga tiket untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara.
“Kami menyambut baik kebijakan pemerintah terkait penurunan harga tiket penerbangan sebagai langkah untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi udara, terutama pada periode libur panjang Nataru 2025/2026. Citilink senantiasa berkomitmen untuk mendukung implementasi kebijakan ini dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kualitas pelayanan,” ujarnya.
Darsito menekankan, langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga penting bagi industri penerbangan untuk tetap kompetitif di masa peak season akhir tahun.
Penurunan Harga Tiket Hingga 17 Persen
Penurunan harga tiket Nataru 2025/2026 mencapai hingga 17%, sebagian besar bersumber dari turunnya komponen biaya penunjang seperti fuel surcharge, potongan tarif PJP2U, dan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diberikan pemerintah.
Kebijakan ini berlaku untuk pembelian tiket mulai 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026, melalui seluruh kanal penjualan Citilink, termasuk situs resmi, aplikasi mobile, dan agen perjalanan mitra.
Dengan harga yang lebih terjangkau, masyarakat mendapat kesempatan untuk merencanakan perjalanan akhir tahun dengan biaya lebih hemat, tanpa mengurangi kualitas layanan.
Dampak Positif terhadap Mobilitas Masyarakat
Darsito berharap kebijakan ini memberikan dampak positif terhadap mobilitas masyarakat selama musim liburan akhir tahun.
“Kebijakan penurunan harga tiket penerbangan ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap peningkatan mobilitas masyarakat pada periode peak season akhir tahun nanti, sehingga dapat berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan, terutama dari sisi tingkat keterisian penumpang (load factor) dan kinerja pendapatan,” jelasnya.
Penurunan harga tiket dipandang sebagai salah satu langkah strategis untuk mendorong masyarakat lebih leluasa melakukan perjalanan domestik maupun internasional. Dengan meningkatnya mobilitas, aktivitas ekonomi di sektor pariwisata, kuliner, dan transportasi darat juga ikut terdorong.
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Citilink menilai kebijakan ini bukan hanya bermanfaat bagi industri penerbangan, tetapi juga berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan harga tiket lebih terjangkau, konsumsi masyarakat meningkat, sehingga sektor pendukung seperti pariwisata, hotel, restoran, dan transportasi lokal mengalami pertumbuhan signifikan.
Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam memperkuat konsumsi rumah tangga pada semester II-2025. Biaya transportasi yang lebih ringan diyakini mampu menstimulus mobilitas masyarakat, sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di akhir tahun.
Kemudahan Akses Tiket Citilink
Kebijakan penurunan harga tiket Citilink diiringi kemudahan akses bagi masyarakat. Tiket dapat dibeli melalui situs resmi, aplikasi mobile, maupun agen perjalanan mitra, sehingga masyarakat memiliki fleksibilitas dalam merencanakan perjalanan.
Penurunan harga ini berlaku untuk berbagai rute domestik dan beberapa rute internasional, memberikan kesempatan masyarakat bepergian dengan biaya lebih hemat tanpa mengurangi kualitas layanan yang diberikan Citilink.
Strategi Citilink Menghadapi Peak Season
Selain memberikan harga lebih terjangkau, Citilink memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan tetap menjadi prioritas. Strategi ini penting untuk menghadapi lonjakan permintaan tiket selama Nataru, sekaligus menjaga kepuasan pelanggan dan reputasi maskapai.
Citilink memandang penurunan harga tiket sebagai langkah tepat untuk meningkatkan load factor, sekaligus mendukung strategi bisnis jangka panjang maskapai. Hal ini memungkinkan maskapai tetap kompetitif, sekaligus memperluas akses transportasi udara bagi masyarakat luas.
Penurunan harga tiket Citilink hingga 17% pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 merupakan upaya strategis pemerintah dan maskapai untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Langkah ini memberikan manfaat ganda: mendorong mobilitas masyarakat selama liburan akhir tahun dan mendukung industri penerbangan tetap kompetitif. Dengan harga lebih terjangkau, masyarakat bisa menikmati transportasi udara tanpa mengurangi kualitas layanan, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal dan nasional.
Citilink menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kebijakan pemerintah, memastikan pengalaman perjalanan tetap aman, nyaman, dan efisien bagi semua penumpang selama periode Nataru 2025/2026.
Dengan demikian, masyarakat dapat merencanakan perjalanan akhir tahun dengan lebih hemat, sambil tetap mendapatkan layanan profesional dari maskapai yang dikenal dengan standar keselamatan dan pelayanan tinggi.
Rekomendasi
