9 Oseng Mercon Terenak di Jogja, Legendaris dan Pedasnya Meledak di Lidah

9 Oseng Mercon Terenak di Jogja, Legendaris dan Pedasnya Meledak di Lidah

JAKARTA - Yogyakarta tak hanya dikenal dengan gudeg manisnya, tapi juga dengan kuliner pedas ekstrem yang membangkitkan selera: oseng mercon. Sajian ini menjadi simbol keberanian rasa di tengah dominasi kuliner manis khas Jogja. 

Perpaduan daging sapi, kikil, dan tetelan yang dimasak bersama cabai rawit melimpah membuat siapa pun yang mencicipinya langsung “terpukul” oleh ledakan pedas yang nikmat.

Kini, tempat makan oseng mercon enak di Jogja bisa ditemui di hampir setiap sudut kota, dari gang sempit hingga jalan utama. Tak hanya menyajikan rasa pedas ekstrem, banyak tempat juga menawarkan variasi rasa gurih, manis, bahkan modern. Inilah daftar 9 tempat terbaik yang wajib dikunjungi bagi pencinta pedas sejati.

Baca Juga

Pemerintah Tambah Rp330 Miliar untuk Perluas Akses Kontrasepsi Nasional

Asal Usul Oseng Mercon, Pedasnya Bikin Meledak di Mulut

Dalam kajian yang dipublikasikan di NARASI: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 01 No. 01 (April 2023), dijelaskan bahwa oseng mercon merupakan kuliner khas Yogyakarta berbahan utama cabai rawit. Disebut “mercon” karena rasanya yang meledak-ledak di lidah, menyerupai sensasi petasan saat dinyalakan.

Nama oseng mercon sendiri berasal dari budayawan Emha Ainun Najib, yang sering menikmati masakan Bu Narti. Ia berkelakar bahwa masakan tersebut begitu pedas hingga terasa seperti mercon yang meledak di mulut. Sejak saat itu, nama “oseng mercon” melekat sebagai ikon kuliner pedas khas Jogja.

Pelopor dan Legenda: Oseng Mercon Bu Narti

Tak lengkap membahas oseng mercon tanpa menyebut Oseng Mercon Bu Narti, pelopor kuliner ini sejak 1997. Warung sederhana di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 107 dan 110 ini selalu ramai pengunjung yang ingin merasakan sensasi pedas legendarisnya.

Oseng mercon Bu Narti terbuat dari daging sapi, kikil, babat, dan tetelan yang dimasak dengan cabai rawit dalam jumlah besar. Pedasnya tak main-main, tapi di balik itu tersimpan rasa gurih dan aroma rempah yang menggoda. Cita rasanya yang konsisten membuat banyak tokoh terkenal, termasuk Bondan Winarno, pernah mampir mencicipinya pada 1999.

Selain menu utama, tersedia juga lauk tambahan seperti ayam, lele, dan burung puyuh. Bahkan kini Bu Narti menjual oseng mercon kemasan kaleng yang cocok dijadikan oleh-oleh khas Jogja. Harga per porsi sekitar Rp27.000–Rp30.000, sementara nasi oseng mercon dibanderol Rp28.000. Warung buka pukul 16.00–23.00 WIB, tergantung cabang.

Alternatif Pedas Lainnya: Dari Oseng Mercon 62 hingga Mbok Sum

Bagi yang ingin mencoba varian lain, Oseng Mercon 62 bisa menjadi pilihan. Berlokasi di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 62, tempat ini terkenal dengan kuah kaldu gurih yang berpadu sempurna dengan cabai rawit. Menu yang ditawarkan beragam—mulai dari kikil, bebek, hingga tetelan—dan tingkat pedasnya bisa disesuaikan. Harga mulai Rp20.000 menjadikannya favorit bagi mahasiswa dan wisatawan.

Sementara itu, Oseng Mercon Mbok Sum cocok untuk pecinta kuliner malam. Buka hingga pukul 04.00 dini hari, warung lesehan di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 21 ini menjadi pelarian bagi penikmat pedas yang lapar di malam hari. Selain oseng mercon, tersedia pula gudeg, ayam goreng, bebek, dan burung dara sebagai lauk pendamping. Suasananya sederhana, tapi kelezatannya luar biasa.

Oseng Mercon Mas Toni dan Bu Rani, Sajian Pedas Rumahan yang Nikmat

Mengutip dari Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan (April 2023), kuliner Yogyakarta memiliki karakter kuat pada penggunaan rempah alami dan penyajian tradisional. Dua tempat berikut ini mencerminkan hal tersebut.

Oseng Mercon Mas Toni, di Jl. KH. Ahmad Dahlan, menawarkan varian menu yang lebih beragam dibanding versi klasik. Tak hanya koyor, tersedia juga oseng ayam, ati ampela, lele, hingga ikan cakalang. Menu andalannya, Oseng Mercon Koyor, terkenal dengan sambalnya yang melimpah dan pedas yang tajam namun nikmat. Tak heran tempat ini memiliki rating 4.2 dari 734 ulasan Google.

Sementara itu, Oseng-Oseng Mercon Bu Rani menjadi favorit bagi mereka yang mencari rasa pedas seimbang. Nasi oseng merconnya dikenal dengan bumbu gurih dan tingkat pedas yang pas di lidah. Berlokasi di Jl. Letjen Suprapto No. 60B, Ngampilan, warung ini buka setiap Senin–Sabtu pukul 11.00–23.00 WIB. Dengan rating 4.8 dari 71 ulasan, Bu Rani membuktikan bahwa cita rasa rumahan bisa tetap meledak di lidah tanpa kehilangan keseimbangan rasa.

Oseng Mercon Pak Joko, Cita Rasa Khas Jogja dengan Lauk Melimpah

Tak jauh dari warung legendaris Bu Narti, terdapat Oseng Mercon Pak Joko di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 130. Sajian utamanya adalah nasi oseng mercon dengan rasa pedas, gurih, dan sedikit manis khas Yogyakarta. Pengunjung bisa memilih lauk tambahan seperti ayam goreng, lele, cumi, hingga burung puyuh. Kombinasi lauk beragam ini membuat pengalaman kuliner di sini terasa lengkap.

Warung Pak Joko buka setiap hari pukul 17.30–23.30 WIB, tutup setiap Senin. Dengan porsi besar, harga bersahabat, dan cita rasa konsisten, tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang ingin merasakan sensasi pedas khas Jogja.

Sensasi Pedas Jogja yang Tak Pernah Padam

Dari warung legendaris hingga kedai modern, oseng mercon tetap menjadi ikon kuliner Jogja yang tak lekang oleh waktu. Setiap warung memiliki gaya tersendiri dalam mengolah rasa pedasnya, namun satu hal yang sama: setiap suapan memberikan sensasi ledakan rasa yang sulit dilupakan.

Bagi para pencinta kuliner pedas, mencicipi oseng mercon di Jogja bukan sekadar makan — tetapi sebuah pengalaman yang menggugah seluruh indera. Dan satu hal yang pasti, siapa pun yang berani mencoba, dijamin akan ingin kembali lagi.