
JAKARTA - Sektor pertanian Indonesia mencatat capaian luar biasa pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan bahwa pertanian menjadi penyumbang tertinggi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan kontribusi mencapai 13,83%.
“Jadi PDB kita penyumbang dari sektor pertanian tertinggi yaitu 13,83%. Dan itu disampaikan oleh Menteri Keuangan pada saat raker di DPR,” ujar Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Data ini sekaligus menunjukkan posisi strategis sektor pertanian dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di tengah tantangan global dan fluktuasi harga komoditas internasional.
Kinerja ini bukan hanya soal angka PDB, tetapi juga mencerminkan keberhasilan kebijakan pemerintah dalam mendorong produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani di berbagai daerah.
Baca Juga
Nilai Tukar Petani dan HPP Meningkat
Selain menyumbang PDB, sektor pertanian juga menunjukkan peningkatan kesejahteraan petani yang signifikan. Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat tertinggi sepanjang sejarah, yakni 124,36. Kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dari Rp 5.000 per kilogram menjadi Rp 6.500 per kilogram.
“Alhamdulillah petani menikmati harga itu. Dan juga serapan Bulog tertinggi sepanjang sejarah yaitu 4,2 juta ton, dan ini tidak pernah terjadi. Ini juga hasil yang membanggakan atas arahan Bapak Presiden,” kata Amran.
Langkah ini dinilai menjadi salah satu strategi efektif dalam menjaga stabilitas harga komoditas, meningkatkan daya beli petani, serta mendorong keberlanjutan produksi pertanian di seluruh Indonesia.
Ekspor dan Tenaga Kerja Pertanian Naik
Selain pertumbuhan PDB dan NTP, sektor pertanian juga mencatat peningkatan ekspor komoditas. Menurut Amran, ekspor pertanian tumbuh 42,19% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan kepercayaan pasar internasional terhadap kualitas produk pertanian Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan melalui akses pasar global.
Tidak hanya itu, sektor pertanian kini menarik minat generasi milenial untuk terjun sebagai tenaga kerja. Saat ini, tercatat ada sekitar 27.000 milenial yang aktif di sektor pertanian, menandakan perubahan paradigma dari pertanian tradisional menuju model modern yang lebih produktif dan inovatif.
“Perubahan ini dipengaruhi oleh sistem pertanian dari tradisional menjadi modern, sehingga menarik minat generasi muda untuk berpartisipasi,” terang Amran.
Produksi Beras Capai Rekor Tertinggi
Salah satu pencapaian monumental lainnya adalah produksi beras yang tercatat 33,19 juta ton hingga saat ini, dan diperkirakan meningkat menjadi 34,3 juta ton pada akhir tahun. Lonjakan ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah dan sekaligus menunjukkan efektivitas kebijakan modernisasi pertanian yang diterapkan pemerintah.
“Ini adalah lompatan tertinggi sepanjang sejarah, dan kesejahteraan juga meningkat. Itu bukan data dari Kementerian Pertanian, tapi dari BPS dan dirilis oleh FAO serta United States Department of Agriculture pada April 2025 bahwa produksi Indonesia akan melompat,” jelas Amran.
Peningkatan produksi ini tak hanya berdampak pada ketersediaan pangan domestik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam perdagangan beras internasional.
Dampak Positif bagi Kesejahteraan dan Ekonomi Nasional
Capaian ini menegaskan bahwa sektor pertanian tidak hanya berperan sebagai penghasil pangan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Peningkatan produktivitas, harga yang kompetitif, dan ekspor yang meningkat berkontribusi pada penguatan PDB, kesejahteraan petani, serta pertumbuhan lapangan kerja.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa integrasi kebijakan modernisasi pertanian dengan strategi pasar global mampu menciptakan ekosistem pertanian yang lebih berdaya saing. Dukungan pemerintah, mulai dari peningkatan HPP, serapan Bulog, hingga program modernisasi pertanian, menjadi kunci keberhasilan sektor ini dalam setahun terakhir.
Dengan tren pertumbuhan ini, sektor pertanian diharapkan dapat terus memberikan kontribusi signifikan bagi PDB, membuka peluang investasi, serta meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Harga Emas Antam di Pegadaian 22 Oktober 2025 Naik Drastis
- 22 Oktober 2025
3.
Rekomendasi Saham Terbaik dan Prospek IHSG 22 Oktober 2025
- 22 Oktober 2025
4.
KUR BRI 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Akses Pembiayaan Ringan
- 22 Oktober 2025
5.
Syarat dan Simulasi KUR BNI 2025 dengan Tenor Fleksibel Terbaru
- 22 Oktober 2025