PLTGU Kalbar-1 Siap Perkuat Pasokan Listrik Stabil dan Berkelanjutan Kalbar
- Rabu, 22 Oktober 2025
JAKARTA - Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan menjadi salah satu prioritas utama bagi Pemerintah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Upaya strategis ini diwujudkan melalui rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Kalbar-1 dengan kapasitas sebesar 250 megawatt (MW).
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara PLN Indonesia Power dan Danantara Indonesia, yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.
Baca JugaDaftar Lengkap Harga BBM Pertamina Shell BP 26-31 Oktober 2025
Bupati Ketapang Alexander Wilyo bertemu dengan Vice President Pre-Construction PLN Indonesia Power, Aswindo, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Ketapang.
Pertemuan ini menjadi momen penting untuk membahas detail dan langkah-langkah pelaksanaan pembangunan PLTGU yang nantinya akan berdiri di Kecamatan Matan Hilir Selatan.
Pembangunan pembangkit listrik ini bukan sekadar penambahan kapasitas energi, namun merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam memastikan pasokan listrik yang andal, stabil, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Dengan hadirnya PLTGU Kalbar-1, Ketapang dipersiapkan untuk menghadapi tantangan kebutuhan energi masa depan yang kian meningkat.
Visi Ketapang: Energi Stabil untuk Pembangunan Berkeadilan
Bupati Alexander Wilyo menegaskan bahwa PLTGU Kalbar-1 merupakan tonggak penting dalam mewujudkan visi pembangunan berkeadilan dan mandiri di Ketapang. Menurutnya, stabilitas pasokan listrik adalah pondasi utama untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah.
“Pembangunan PLTGU Kalbar-1 adalah langkah nyata mewujudkan visi pembangunan berkeadilan untuk Ketapang yang maju dan mandiri, terutama dalam penyediaan energi listrik yang stabil, andal, dan berkelanjutan,” ujar Alexander.
Ia menambahkan, listrik yang merata dan handal dapat mempercepat pertumbuhan usaha lokal, mempermudah aktivitas pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Lebih jauh, Bupati juga menyoroti dampak sosial ekonomi positif yang akan muncul, terutama penciptaan lapangan kerja baru selama proses konstruksi dan operasi pembangkit. Hal ini sekaligus menjadi peluang untuk memberdayakan masyarakat setempat secara langsung.
Peran Strategis PLN Indonesia Power dan Mitra
Vice President Pre-Construction PLN Indonesia Power, Aswindo, menguraikan secara rinci bahwa proyek PLTGU Kalbar-1 akan menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Kalimantan Barat.
Pembangkit ini dirancang untuk melengkapi jaringan transmisi tegangan tinggi 150 kilovolt (kV) yang menghubungkan jalur Kendawangan – Sukamara – Ketapang, sehingga memperkokoh distribusi listrik di kawasan tersebut.
“Kami berkomitmen melaksanakan proyek dengan memperhatikan aspek sosial, hukum, dan lingkungan,” tegas Aswindo.
Pernyataan ini menegaskan keseriusan PLN Indonesia Power dalam menjalankan proyek dengan standar terbaik, memastikan tidak hanya aspek teknis terpenuhi, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan dikontrol dengan ketat.
Saat ini, proyek PLTGU Kalbar-1 sedang dalam tahap penyusunan dokumen perencanaan dan studi kelayakan yang mencakup berbagai elemen penting seperti pembangunan turbin gas dan uap, sistem pendingin, tangki bahan bakar, serta fasilitas pendukung lainnya. Tahap ini menjadi fondasi untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan proyek.
Manfaat Ekonomi dan Sosial Bagi Masyarakat Ketapang
PLTGU Kalbar-1 tidak hanya sekadar infrastruktur energi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Investasi yang masuk melalui pembangunan pembangkit ini diperkirakan membuka lapangan pekerjaan baru, baik selama masa konstruksi maupun operasional.
Bupati Alexander menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, PLN, dan mitra swasta untuk memaksimalkan manfaat proyek.
Dengan pasokan listrik yang lebih stabil dan andal, aktivitas sektor usaha dan industri di Ketapang diharapkan tumbuh pesat, memberikan peluang ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan.
Selain itu, kehadiran listrik yang handal akan mendukung berbagai layanan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, dan fasilitas publik, yang selama ini mungkin mengalami keterbatasan akibat pasokan energi yang belum optimal. Dengan demikian, proyek ini juga akan meningkatkan kualitas hidup warga secara menyeluruh.
Lokasi Strategis di Matan Hilir Selatan
Kecamatan Matan Hilir Selatan dipilih sebagai lokasi pembangunan PLTGU Kalbar-1 karena alasan strategis. Selain memiliki akses yang cukup untuk infrastruktur pendukung, wilayah ini juga dekat dengan jaringan transmisi listrik utama yang memudahkan distribusi energi ke seluruh daerah Ketapang.
Pemilihan lokasi ini juga mempertimbangkan kemudahan akses bahan bakar dan logistik, sehingga operasional pembangkit dapat berjalan efisien dan berkelanjutan.
Dari sisi sosial, masyarakat setempat juga diperkirakan akan langsung merasakan manfaat dari pembangunan ini, baik melalui kesempatan kerja maupun kemudahan akses listrik.
Kontribusi terhadap Ketahanan Energi Nasional
Proyek PLTGU Kalbar-1 memiliki arti penting tidak hanya bagi Ketapang atau Kalimantan Barat, tetapi juga bagi ketahanan energi nasional.
Dengan bertambahnya kapasitas pembangkit listrik di luar Pulau Jawa, ketergantungan pada sumber listrik dari wilayah tertentu dapat dikurangi sehingga distribusi energi menjadi lebih merata.
PLN dan pemerintah daerah menilai pembangunan pembangkit ini sebagai langkah strategis dalam mendukung target energi nasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pembangkit listrik berbasis gas dan uap ini dikenal memiliki efisiensi tinggi dan tingkat emisi yang relatif lebih rendah dibandingkan pembangkit berbahan bakar fosil lainnya.
Menatap Masa Depan Energi Berkelanjutan
Melalui proyek PLTGU Kalbar-1, Ketapang memasuki era baru dalam penyediaan energi yang andal, stabil, dan berkelanjutan.
Kerja sama erat antara PLN Indonesia Power, Danantara Indonesia, dan pemerintah daerah menjadi modal utama untuk merealisasikan pembangunan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik jangka pendek, tapi juga memikirkan keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Dengan kapasitas 250 MW, PLTGU ini diharapkan mampu menjawab tantangan kebutuhan energi yang terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan populasi.
Selain itu, komitmen menjaga aspek lingkungan dan sosial menempatkan proyek ini sebagai contoh terbaik pembangunan pembangkit yang bertanggung jawab di Indonesia.
Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga Pupuk Subsidi Jombang Turun, Produktivitas Petani Diharapkan Meningkat
- Minggu, 26 Oktober 2025
Berita Lainnya
Harga Pupuk Subsidi Jombang Turun, Produktivitas Petani Diharapkan Meningkat
- Minggu, 26 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Cara Efektif Relaksasi Mengurangi Stres Dan Menyehatkan Mental
- 26 Oktober 2025
3.
4.
Sarapan Pagi Teratur Memberikan Manfaat Signifikan Untuk Jantung
- 26 Oktober 2025
5.
Kenali 10 Manfaat Petai yang Sangat Baik untuk Tubuh
- 26 Oktober 2025









