Luhut Tegaskan Family Office Tanpa Dana Negara, Investor Global Siap Masuk
- Jumat, 17 Oktober 2025

JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan rencana pembentukan Family Office di Indonesia tidak akan membebani keuangan negara.
Ia menegaskan, proyek ini sepenuhnya dibiayai oleh para miliarder yang akan menempatkan dananya di dalam negeri, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Tidak ada yang salah itu. Ya memang tidak ada yang mau dibiayain. Yang biayain ya mereka sendiri, orang yang taruh duitnya di situ,” ujar Luhut di sela acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta.
Baca JugaPrabowo Soroti Tantangan Lapangan Kerja dan Persatuan Nasional
Menurutnya, pemerintah hanya bertugas sebagai fasilitator dengan memberikan insentif fiskal bagi para investor. Ia mencontohkan, pembebasan pajak diberikan ketika dana masuk ke Indonesia, sementara pajak baru dikenakan saat dana tersebut diinvestasikan dalam proyek-proyek domestik.
“Kita tidak pajakin waktu dia naruh, tapi waktu dia investasikan proyek-proyek Indonesia, itu yang kita pajakin. Kita juga menjamin kerahasiaan dan keamanan dananya,” tegasnya.
Zona Ekonomi Khusus Bali Jadi Lokasi Uji Coba
Sebagai bagian dari strategi menarik investor global, pemerintah berencana membentuk Special Economic Zone (SEZ) atau Zona Ekonomi Khusus yang memenuhi standar internasional. Luhut menyebutkan, Bali menjadi wilayah yang tengah difokuskan untuk tahap awal pelaksanaan proyek Family Office tersebut.
Bahkan, muncul usulan agar seluruh wilayah Bali dijadikan SEZ. Namun, keputusan final masih menunggu pertimbangan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden masih timbang-timbang. Tapi kalau saya, biar dulu kita uji coba di satu daerah, nanti kalau bagus baru kita scale up,” jelas Luhut.
Ia menambahkan, ketertarikan calon investor terhadap proyek ini cukup besar, terutama dari Singapura dan China. Namun, implementasi Family Office belum dapat dimulai karena pemerintah masih menyiapkan regulasi serta infrastruktur pendukung.“Bagaimana mau masuk kalau barangnya belum jadi,” ujar Luhut menegaskan, bahwa kesiapan sistem menjadi prioritas utama sebelum proyek berjalan.
Pandangan Ekonom: Family Office Jadi Strategi Menarik Modal
Ekonom Pasar Global Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai bahwa pembentukan Family Office merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat investasi dan bisnis di Asia Tenggara.“Konsep Family Office ini sangat bagus. Ini akan menarik investasi dan memperkuat daya tarik Indonesia sebagai pusat holding di kawasan,” ujar Myrdal kepada Kontan.
Menurutnya, Family Office tidak hanya memudahkan pengelolaan aset bagi keluarga-keluarga kaya dunia, tetapi juga memperkuat struktur bisnis di dalam negeri. Dengan konsep tersebut, Indonesia bisa menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin mengalihkan asetnya dari negara lain ke Indonesia.
Selain itu, Family Office memberikan keuntungan dalam pengelolaan aset lintas generasi, termasuk efisiensi pajak warisan. “Keunggulan lain Family Office terletak pada kemudahan kepemilikan aset lintas generasi, termasuk pengurangan pajak warisan,” jelas Myrdal.
Dukungan Pemerintah dan Peluang Ekonomi Jangka Panjang
Myrdal menilai, dukungan pemerintah terhadap proyek Family Office perlu dilakukan secara proporsional dan sesuai dengan kondisi fiskal negara. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini dapat berjalan efektif tanpa harus membebani APBN, selama pemerintah mampu menyediakan kerangka regulasi yang jelas dan stabil.
“Kalau kondisi anggaran mendukung, patut didukung. Tapi kalau tidak, kita harus kreatif mencari sumber pendanaan lain, misalnya dari Danantara, bukan dari APBN,” ujarnya.
Dengan sistem pendanaan mandiri dari para investor dan dukungan insentif yang tepat, proyek Family Office berpotensi menjadi instrumen penting dalam mendorong arus modal asing ke Indonesia. Selain memperkuat cadangan devisa, inisiatif ini juga diyakini mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan aktivitas ekonomi, dan memperluas basis pajak di masa depan.
Luhut pun menambahkan bahwa tujuan utama pembentukan Family Office adalah menciptakan ekosistem keuangan yang transparan dan berdaya saing global. Dengan adanya fasilitas SEZ yang modern dan aman, ia optimistis Indonesia bisa menjadi tujuan utama bagi para investor besar dunia.
“Ini bukan sekadar proyek ekonomi, tapi upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat bisnis regional,” pungkasnya.
Indonesia Menuju Pusat Bisnis Regional
Rencana pembentukan Family Office menjadi bagian dari visi besar pemerintahan Prabowo-Gibran untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional. Langkah ini dinilai selaras dengan misi menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat finansial Asia Tenggara.
Jika berhasil diterapkan dengan baik, Family Office tidak hanya akan memperluas ekosistem investasi, tetapi juga meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tempat pengelolaan kekayaan global. Pemerintah berharap, melalui sinergi antara sektor publik dan swasta, Indonesia mampu menarik lebih banyak dana masuk tanpa mengganggu stabilitas fiskal nasional.
Dengan kesiapan regulasi, infrastruktur pendukung, dan pendekatan berbasis kerja sama internasional, Family Office dapat menjadi momentum penting bagi transformasi ekonomi Indonesia di era globalisasi keuangan.
Dari Bali, langkah besar menuju Indonesia sebagai pusat bisnis regional tampaknya tinggal menunggu waktu.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
WIKA Bangun Sistem Air Karian–Serpong, Dukung Akses 1,84 Juta Warga
- Minggu, 19 Oktober 2025
Garuda Indonesia Tunjuk Dua Direksi Asing, Upaya Perkuat Manajemen dan Finansial
- Minggu, 19 Oktober 2025
PTPP Catat Kontrak Baru Tertinggi di BUMN Karya, Lampaui Rp16,68 Triliun
- Minggu, 19 Oktober 2025
Berita Lainnya
Kemensos Salurkan BLTS Rp300 Ribu, Cek Nama Penerima di Cekbansos.kemensos.go.id
- Minggu, 19 Oktober 2025
Kemensos Salurkan BLTS Rp300 Ribu, Cek Nama Penerima di Cekbansos.kemensos.go.id
- Minggu, 19 Oktober 2025
Terpopuler
1.
3.
4.
Hutama Karya Perkuat Bisnis Berkelanjutan Lewat Peta Jalan ESG
- 19 Oktober 2025
5.
Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan Online dengan Mudah
- 18 Oktober 2025