Selasa, 14 Oktober 2025

5 Altcoin Potensial Saat Dominasi Bitcoin Melemah

5 Altcoin Potensial Saat Dominasi Bitcoin Melemah
5 Altcoin Potensial Saat Dominasi Bitcoin Melemah

JAKARTA - Turunnya dominasi Bitcoin (BTC) seringkali bukan pertanda buruk, melainkan sinyal rotasi modal dari aset kripto terbesar dunia ke altcoin. Fenomena ini berulang dalam beberapa siklus pasar, di mana sejumlah altcoin unggulan berhasil menarik minat investor besar (whale) maupun ritel. Sejarah mencatat, setiap kali dominasi BTC menurun, altcoin seperti Ethereum, Solana, Ripple, Chainlink, dan Dogecoin justru mencatat lonjakan harga signifikan.

Situasi serupa kini kembali diperhatikan pelaku pasar. BTC masih menjadi barometer utama, tetapi pelemahan dominasinya dianggap membuka ruang bagi altcoin untuk memimpin reli. Beberapa di antaranya bahkan sudah memiliki rekam jejak panjang dalam memanfaatkan momentum ini.

Ethereum (ETH) – Pemimpin Utama Saat Altseason

Baca Juga

Pertumbuhan Laba Bank Terbesar Indonesia Jelang Kuartal III

Ethereum (ETH) hampir selalu menjadi altcoin pertama yang memimpin reli ketika dominasi Bitcoin menurun. Dengan teknologi smart contract yang kuat, ETH sering dianggap sebagai “store of value” alternatif.

Sejarah membuktikan, pada tahun 2021 ketika dominasi BTC turun dari 60% ke 42%, harga ETH melesat dari $1.400 (Rp23,17 juta) menjadi $4.800 (Rp79,45 juta), menurut data CoinMarketCap. Reli tersebut menjadikan Ethereum pilihan utama investor dalam rotasi dana.

Saat ini, dengan harga ETH di Rp68.970.359, banyak analis melihat potensi pengulangan pola yang sama apabila dominasi BTC kembali melorot.

Solana (SOL) – Biaya Rendah, Performa Tinggi

Solana (SOL) terkenal karena kecepatan transaksi dan biaya gas yang rendah. Altcoin ini menjadi bintang baru selama periode 2021–2023 ketika dominasi BTC turun.

Data dari RCrypto21 di Binance Square menunjukkan, SOL merupakan salah satu altcoin paling agresif setelah ETH dalam merespons kondisi tersebut. Harga SOL saat itu melonjak dari $20 (Rp331 ribu) ke lebih dari $250 (Rp4,13 juta).

Kombinasi skalabilitas tinggi, ekosistem Web3 yang berkembang, serta dukungan developer membuat SOL terus diburu setiap kali altseason tiba.

Ripple (XRP) – Momentum Positif dari Regulasi

Ripple (XRP) punya keunikan tersendiri karena reli harganya kerap berkaitan dengan kabar regulasi. Narasi XRP sebagai “jembatan keuangan global” membuatnya menjadi altcoin yang dilirik institusi, terutama ketika ada perkembangan hukum yang mendukung.

Contoh nyata terjadi pada Juli 2023, saat XRP melonjak lebih dari 100% hanya dalam beberapa hari setelah kemenangan parsial melawan SEC di Amerika Serikat. Harga XRP naik dari $0,45 (Rp7.448) ke hampir $0,90 (Rp14.896), bertepatan dengan penurunan dominasi BTC.

Kini, dengan harga di Rp42.461, XRP kembali mendapat perhatian investor yang menilai peluang reli dapat muncul jika tekanan regulasi mereda.

Chainlink (LINK) – Oracle DeFi Favorit Whale

Chainlink (LINK) adalah proyek oracle yang sangat penting dalam ekosistem DeFi. Fungsi utamanya adalah menghubungkan data dunia nyata dengan blockchain, menjadikannya infrastruktur vital dalam industri kripto.

Menurut data Binance Square, selama periode dominasi BTC menurun pada 2020–2021, harga LINK melonjak hingga 10 kali lipat, dari $2 (Rp33 ribu) menjadi lebih dari $20 (Rp331 ribu).

Bagi para whale, LINK termasuk aset strategis karena perannya tidak hanya sebatas altcoin spekulatif, tetapi juga pondasi teknologi untuk aplikasi terdesentralisasi.

Dogecoin (DOGE) – Reli dari Euforia dan Komunitas

Tidak semua altcoin ditopang oleh teknologi canggih. Dogecoin (DOGE), misalnya, sering kali meledak harganya berkat sentimen komunitas dan dukungan tokoh seperti Elon Musk.

Pada 2021, ketika dominasi BTC melemah, DOGE naik dari $0,01 (Rp165) ke $0,72 (Rp11.918). Reli besar tersebut dipicu euforia media sosial dan arus dana likuiditas ke memecoin.

Kini, dengan harga DOGE di Rp3.447, aset ini masih dianggap berpotensi melonjak setiap kali pasar memasuki fase spekulatif tinggi.

Fenomena Rotasi Modal di Pasar Kripto

Penurunan dominasi Bitcoin seringkali dianggap menandai awal altseason. Meskipun BTC tetap menjadi aset terbesar, sejarah membuktikan bahwa modal investor tidak hanya berhenti di sana. Alih-alih, dana sering berputar ke altcoin dengan teknologi, utilitas, atau komunitas kuat.

Ethereum menjadi pionir altcoin yang selalu reli lebih dulu. Solana memanfaatkan teknologi cepat dan murah, Ripple mendapat dorongan dari perkembangan regulasi, Chainlink menjadi tulang punggung DeFi, sementara Dogecoin mendulang keuntungan dari euforia pasar.

Bagi investor, memahami dinamika ini penting untuk menentukan strategi. Metrik seperti dominasi BTC bisa dijadikan indikator tambahan dalam membaca arah rotasi modal.

Meskipun performa masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan, kelima altcoin ini terbukti berulang kali mencatat reli besar saat dominasi Bitcoin menurun. Investor yang cermat bisa memanfaatkan momentum dengan tetap memperhatikan risiko pasar yang tinggi di aset kripto.

Ethereum, Solana, Ripple, Chainlink, dan Dogecoin menunjukkan bahwa altcoin bukan sekadar “alternatif”, tetapi juga motor penggerak saat BTC kehilangan sebagian dominasinya. Dengan demikian, fase penurunan dominasi Bitcoin seharusnya tidak selalu ditakuti, melainkan dapat menjadi peluang bagi mereka yang siap mengambil langkah strategis.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kinerja Unit Syariah Bank Sumut Tumbuh Positif Kuartal Ketiga 2025

Kinerja Unit Syariah Bank Sumut Tumbuh Positif Kuartal Ketiga 2025

Harga Pangan Naik di Indonesia pada 14 Oktober 2025 Hari Ini

Harga Pangan Naik di Indonesia pada 14 Oktober 2025 Hari Ini

Rupiah Bergerak Fluktuatif, Penguatan Dolar AS Pengaruhi Pasar

Rupiah Bergerak Fluktuatif, Penguatan Dolar AS Pengaruhi Pasar

Pertumbuhan Laba Bank Terbesar Indonesia Jelang Kuartal III

Pertumbuhan Laba Bank Terbesar Indonesia Jelang Kuartal III

Strategi Bank BPD DIY Kendalikan Kenaikan Kredit Macet KPR 2025

Strategi Bank BPD DIY Kendalikan Kenaikan Kredit Macet KPR 2025