Rabu, 08 Oktober 2025

Indonesia Kembangkan Institut Garam Nasional untuk Swasembada

Indonesia Kembangkan Institut Garam Nasional untuk Swasembada
Indonesia Kembangkan Institut Garam Nasional untuk Swasembada

JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pembangunan Indonesia Salt Institute atau Institut Garam Nasional. 

Langkah ini dianggap sebagai tonggak penting dalam program swasembada garam yang telah menjadi fokus pemerintah. Pendirian institusi ini diharapkan menjadi pusat inovasi, penelitian, dan pengembangan industri garam nasional secara terintegrasi.

Institut Garam Nasional, Tonggak Swasembada Garam

Baca Juga

FLPP Terealisasi, Rumah Subsidi MBR Capai Hampir 200 Ribu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menegaskan hal ini dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025.

“Kita akan membangun Indonesia Salt Institute yang merupakan kombinasi antara pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan yang nantinya akan menjadi milestone dalam program swasembada garam kita,” ujar Rachmat.

Pendirian institut ini dimaksudkan tidak hanya untuk meningkatkan produksi garam, tetapi juga mengembangkan ekosistem pergaraman yang terintegrasi. 

Indonesia Salt Institute diharapkan menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, sehingga mampu menghasilkan inovasi dan pengembangan produk garam bernilai tinggi.

Garam Bernilai Ekonomi Tinggi

Rachmat menjelaskan bahwa garam memiliki potensi turunan yang luas. Produk garam dapat diolah menjadi bahan kosmetika, garam industri, hingga bahan baku baterai. 

Dengan demikian, garam tidak lagi hanya berfungsi sebagai bahan dapur atau pengawet makanan, tetapi juga sebagai komoditas strategis yang bernilai ekonomi tinggi.

“Ekosistem pergaraman nasional diperkuat nantinya dengan pendirian Institut Garam Nasional Indonesia,” tambah Kepala Bappenas.

Kolaborasi dengan Pelaku Industri

Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Leonardo AA Teguh Sambodo, menekankan pentingnya kerja sama antara K-Utec Salt Technology Germany, PT Garam, dan pemerintah daerah dalam pengembangan lahan garam dan industri. 

Tujuannya agar Indonesia mampu menghasilkan garam berkualitas tinggi yang memenuhi standar industri sekaligus memberdayakan petani dalam rantai industri garam secara maksimal.

“Kerja sama ini dilakukan agar Indonesia dapat menghasilkan garam berkualitas tinggi yang mengantongi standar industri. Pada saat yang sama, memampukan petani untuk dapat tergabung dalam rantai industri secara maksimal,” kata Teguh.

Daerah Partisipan Kerja Sama

Beberapa kabupaten menandatangani kerja sama pengembangan lahan garam dan industri, termasuk Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Timur Tengah Utara di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Kabupaten Gresik di Jawa Timur.

Teguh menambahkan, kerja sama ini menjadi momentum penting untuk membangun industri garam secara bertahap dengan kualitas yang baik. 

Dengan demikian, Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan industri dalam negeri sekaligus menghasilkan garam bernilai ekonomi tinggi.

“Kami berharap ini menjadi salah satu contoh momentum untuk bisa mengembangkan industri garam secara terintegrasi yang juga melibatkan petani,” jelas Teguh.

Salt Institute Sebagai Pusat Inovasi

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan harapannya agar Menteri dapat me-launching inisiatif awal terkait Salt Institute. Kehadiran institusi ini diharapkan melengkapi ekosistem industri garam di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus mendorong pengembangan inovasi dan solusi alternatif untuk peningkatan kualitas garam nasional.

“Kami juga mohon Bapak Menteri untuk dapat me-launching adanya inisiatif awal berkaitan dengan Salt Institute yang diharapkan akan melengkapi ekosistem yang akan dibangun untuk menumbuhkan industri garam, terus dapat meningkatkan kualitasnya, dan dapat mengembangkan solusi-solusi alternatif dan sekaligus inovatif untuk pengembangan garam di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Teguh.

Hilirisasi Produk dan Pendidikan

Pendirian Indonesia Salt Institute juga sejalan dengan upaya pemerintah memajukan hilirisasi produk garam. Dengan fokus pada pengembangan produk turunan, institusi ini diharapkan mendorong inovasi industri garam, mulai dari produksi, pemrosesan, hingga distribusi.

Selain itu, institut ini akan berperan sebagai pusat penelitian dan pendidikan bagi pelaku usaha dan petani. Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia di sektor garam dapat meningkat, selaras dengan standar industri dan kebutuhan pasar.

Strategi Pembangunan Industri Garam Nasional

Ke depan, pemerintah menargetkan Indonesia Salt Institute tidak hanya menjadi pusat penelitian dan inovasi, tetapi juga menjadi penggerak utama pembangunan industri garam nasional. 

Dengan kolaborasi yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah, institusi ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi program swasembada garam Indonesia.

Rachmat menekankan bahwa pengembangan garam bernilai ekonomi tinggi menjadi fokus utama agar sektor garam nasional tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan dapur, tetapi juga berkontribusi terhadap industri dan ekonomi nasional secara luas.

Dengan inisiatif ini, Indonesia diharapkan dapat mengoptimalkan potensi garam sebagai komoditas strategis, meningkatkan nilai tambah produk lokal, dan mendorong kesejahteraan petani melalui keterlibatan mereka dalam rantai nilai industri garam.

Pilar Utama Penguatan Ekosistem Garam

Indonesia Salt Institute diproyeksikan menjadi pilar utama dalam menciptakan industri garam nasional yang modern, berkelanjutan, dan kompetitif. 

Langkah ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kualitas produk, dan menumbuhkan inovasi di sektor garam.

Melalui pendirian institusi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan sinergi kuat antara petani, pelaku industri, dan akademisi. Dengan begitu, ekosistem pergaraman nasional akan semakin kokoh, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat regional maupun global.

Pembangunan Indonesia Salt Institute menjadi simbol nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada garam sekaligus meningkatkan produktivitas dan kualitas industri garam nasional secara menyeluruh.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kemenhut Dorong Nilai Tambah KTH Lewat Hilirisasi Produk

Kemenhut Dorong Nilai Tambah KTH Lewat Hilirisasi Produk

SGU Dorong Transformasi Digital Pariwisata Lewat World Tourism Day 2025

SGU Dorong Transformasi Digital Pariwisata Lewat World Tourism Day 2025

Strategi Kemnaker Cetak Tenaga Kerja Produktif Masa Depan

Strategi Kemnaker Cetak Tenaga Kerja Produktif Masa Depan

Kadin Dukung Master Plan Produktivitas Nasional 2025-2029

Kadin Dukung Master Plan Produktivitas Nasional 2025-2029

Update Harga BBM Pertamina Nasional Berlaku Mulai 8 Oktober 2025

Update Harga BBM Pertamina Nasional Berlaku Mulai 8 Oktober 2025