
JAKARTA - PT Petrosea Tbk. (PTRO), emiten yang terafiliasi dengan pengusaha Prajogo Pangestu, menatap optimis pertumbuhan kinerja setelah mengakuisisi Grup HBS dan Grup Hafar.
Langkah strategis ini diharapkan mendorong peningkatan pendapatan dan Ebitda perseroan secara signifikan pada 2025 dan 2026, sekaligus memperluas basis pendapatan dan diversifikasi sektor usaha.
Berdasarkan proyeksi perusahaan, pendapatan PTRO pada 2025 diperkirakan mencapai US$991 juta dengan Ebitda sebesar US$203 juta. Angka ini meningkat dari 2024 yang masing-masing sebesar US$691 juta dan US$106 juta. Pertumbuhan diperkirakan berlanjut pada 2026, dengan pendapatan mencapai US$1,4 miliar dan Ebitda US$306 juta.
Baca Juga
Direktur Petrosea, Ruddy Santoso, menjelaskan bahwa secara finansial, akuisisi HBS dan Hafar Group diproyeksikan meningkatkan pendapatan perseroan sekitar 7% hingga 13%, sedangkan Ebitda diperkirakan naik 10% hingga 21%. “Ebitda margin setelah akuisisi diharapkan dapat meningkat menjadi sebesar 22% pada 2026,” ujar Ruddy dalam paparan publik PTRO.
Sementara itu, Direktur Petrosea, Kartika Hendrawan, menambahkan bahwa akuisisi Grup HBS dan Hafar dilakukan untuk memperluas basis pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada satu komoditas. Strategi diversifikasi ini bertujuan membuka peluang bisnis di sektor-sektor yang memiliki prospek jangka panjang.
“Strategi ini juga selaras dengan tren transisi energi global, dengan kami yang memosisikan perseroan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan energi baru dan terbarukan di masa depan,” ungkap Kartika.
Lebih lanjut, akuisisi Grup HBS dilakukan untuk ekspansi regional, termasuk memperluas rekam jejak PTRO di Papua New Guinea. Perusahaan memanfaatkan jaringan dan basis klien internasional yang dimiliki HBS Group. Selain itu, akuisisi ini membuka akses pendanaan perbankan untuk HBS, yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan ke depan.
Di sisi lain, akuisisi Grup Hafar bertujuan memperluas diversifikasi PTRO ke sektor LNG, minyak, dan gas. Langkah ini juga memberikan akses ke klien-klien blue chip yang dimiliki Grup Hafar, termasuk Pertamina, Petronas, dan Freeport. Akuisisi kedua grup ini diharapkan meningkatkan skalabilitas dan kapabilitas tenaga kerja gabungan, sehingga memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
Selain ekspansi melalui akuisisi, Petrosea Tbk. mencatatkan kinerja kuat dalam perolehan kontrak. Pada semester I/2025, perseroan berhasil mencatat backlog sebesar US$4,3 miliar, tumbuh 60% secara year-on-year dibandingkan US$2,69 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ruddy menjelaskan bahwa perseroan terus mendorong pertumbuhan organik melalui perolehan kontrak baru dari pelanggan yang sudah ada maupun klien-klien baru.
PTRO juga fokus pada diversifikasi basis pelanggan dan sektor industri. Hal ini dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan pada satu sektor industri. Pada semester I/2025, segmen kontrak terbesar PTRO berasal dari batu bara termal 49%, nikel 29%, batu bara metalurgi 15%, emas dan tembaga 3%, serta minyak dan gas 4%.
Direktur Kartika Hendrawan menekankan bahwa akuisisi HBS dan Grup Hafar tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan finansial, tetapi juga pada peningkatan daya saing perusahaan di tingkat regional dan global. Dengan kombinasi kontrak backlog yang kuat dan strategi diversifikasi, PTRO menargetkan posisi yang lebih solid di pasar industri pertambangan dan energi.
Secara keseluruhan, akuisisi ini mencerminkan visi jangka panjang Petrosea dalam menghadapi tantangan industri dan peluang di tengah tren global. Dengan basis pendapatan yang lebih luas, perusahaan diharapkan mampu menghadapi fluktuasi harga komoditas dan kebutuhan energi yang berubah, sambil tetap menjaga kinerja keuangan yang sehat.
Dengan target omzet US$1,4 miliar pada 2026 dan Ebitda margin 22%, Petrosea memposisikan diri sebagai salah satu pemain strategis dalam sektor pertambangan, minyak, gas, dan energi terbarukan. Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan bisnis dengan klien-klien besar dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Bank Mandiri dan BSI Salurkan Dana Negara 200 Triliun Prioritas UMKM
- Selasa, 07 Oktober 2025
Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini 7 Oktober 2025 Harga Tiket Terjangkau
- Selasa, 07 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
SSMS Wujudkan Konservasi Lingkungan melalui Program CSR
- 07 Oktober 2025
3.
Jadwal Simulasi TKA 2025 dan Link Soal Gratis
- 07 Oktober 2025
4.
Notifikasi Tidak Memenuhi Syarat Pendaftaran Magang Kemenaker
- 07 Oktober 2025
5.
BPKH Buka Rekrutmen 2025, 11 Formasi Tersedia
- 07 Oktober 2025