Kamis, 02 Oktober 2025

Robot Kurir Mulai Gantikan Pekerjaan Kurir Manusia

Robot Kurir Mulai Gantikan Pekerjaan Kurir Manusia
Robot Kurir Mulai Gantikan Pekerjaan Kurir Manusia

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, otomatisasi dan robotika semakin menembus kehidupan sehari-hari, dari transportasi hingga pengantaran barang. Kini, profesi kurir yang selama ini menjadi tulang punggung pengiriman barang mulai menghadapi ancaman “punah”, digantikan oleh robot pengantar yang mampu bekerja cepat dan efisien.

Salah satu inovasi terbaru datang dari DoorDash, layanan pengiriman makanan dan kebutuhan harian, yang memperkenalkan robot kurir otomatis bernama Dot. Robot kecil ini dirancang untuk mengakselerasi pengiriman barang dari toko online secara lokal, dengan mobilitas tinggi dan kemampuan navigasi yang cerdas.

Dot, Robot Kurir Masa Depan

Baca Juga

Mentan Dorong Kaltara Jadi Lumbung Pangan Ekspor

“Hari ini, kami memperkenalkan Dot, robot komersil otomatis pertama yang bisa berjalan mulus di jalur sepeda, jalan raya, trotoar, dan jalan masuk, dan dirancang khusus untuk pengiriman lokal,” tulis DoorDash di situs resminya, pada 30 September 2025

Dengan ukuran hanya 1/10 dari mobil standar, Dot mampu bergerak cepat di jalur sempit, memanfaatkan trotoar dan akses masuk rumah untuk mengantarkan barang. Kecepatan robot ini bisa mencapai 20 mph, cukup cepat untuk perjalanan jarak dekat dan menjaga kualitas barang, termasuk makanan yang dikirim.

Uji coba Dot telah dimulai di wilayah Tempe dan Mesa, Arizona, dan DoorDash berharap robot ini bisa membangun ekosistem pengiriman otomatis berskala global dalam waktu dekat.

Efisiensi Jadi Fokus Utama

Menurut Stanley Tang, Co-founder dan Kepala DoorDash Labs, robot Dot dirancang untuk meningkatkan efisiensi pengiriman, terutama untuk barang berukuran kecil yang selama ini harus diantar menggunakan kendaraan besar.

“Terobosan ini bukan hanya menciptakan sistem pengantaran otomatis, tetapi juga membuatnya andal dan efisien untuk melayani kebutuhan bisnis dan konsumen lokal. Dot dirancang khusus untuk jutaan pengiriman yang kami fasilitasi setiap hari,” ujar Tang.

Setiap aspek desain Dot, mulai dari ukuran, kecepatan, hingga sensor yang digunakan, didasarkan pada analisis miliaran pengiriman yang dilakukan platform DoorDash secara global. Tujuannya adalah menciptakan robot yang mampu menavigasi berbagai kondisi jalan, memaksimalkan rute tercepat, dan tetap aman untuk pengiriman makanan maupun barang lainnya.

Sistem Autonomous Delivery Platform

Dot beroperasi menggunakan Autonomous Delivery Platform, sebuah sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mengatur seluruh proses pengiriman secara otomatis. Platform ini akan menilai setiap pesanan dan memilih metode pengiriman paling efektif berdasarkan lokasi, biaya, kecepatan, dan pengalaman pengguna.

“Baik itu Dasher manusia, Dot di jalan, drone di udara, atau robot trotoar, platform ini mengorkestrasi keputusan secara real-time untuk mengoptimalkan seluruh jaringan global kami,” jelas DoorDash.

Dengan sistem ini, setiap pengiriman dapat dilakukan dengan akurasi tinggi dan risiko kesalahan yang minimal, sekaligus mendukung pengembangan pengiriman otomatis yang lebih luas di masa depan.

Dampak bagi Pekerja Kurir

Kehadiran robot seperti Dot menimbulkan perubahan signifikan di dunia kerja, terutama bagi para kurir manusia. Seiring meningkatnya jumlah robot otonom yang mampu mengantar barang secara efisien, sebagian pekerjaan pengantaran yang bersifat rutin berpotensi digantikan oleh mesin.

Namun, DoorDash menekankan bahwa sistem otonom tidak sepenuhnya menggantikan manusia, melainkan mengombinasikan robot dan kurir manusia untuk mengoptimalkan pengiriman. Misalnya, untuk pengiriman jarak jauh atau barang besar, kurir manusia masih memegang peran penting.

Masa Depan Pengiriman Otonom

Inovasi robot kurir seperti Dot menunjukkan arah masa depan industri logistik dan e-commerce, di mana otomatisasi menjadi kunci efisiensi, penghematan biaya, dan pengalaman konsumen yang lebih cepat.

Pemanfaatan AI ujung-ke-ujung memungkinkan pengiriman lebih andal, mengurangi keterlambatan, serta meminimalkan kesalahan. Ke depan, kombinasi robot trotoar, drone udara, dan kurir manusia bisa membentuk sistem pengiriman hibrida yang canggih dan responsif terhadap permintaan global.

Bagi industri, ini berarti adanya transformasi besar dalam cara operasional logistik, mulai dari manajemen rute hingga pengawasan kualitas barang yang dikirim. Sementara bagi konsumen, kehadiran robot kurir akan menghadirkan pengiriman lebih cepat, tepat waktu, dan transparan.

Dengan hadirnya Dot dan sistem pengiriman otomatis DoorDash, masa depan profesi kurir manusia menghadapi tantangan baru. Robot mampu menangani pengiriman jarak dekat dengan kecepatan dan efisiensi yang sulit disaingi manusia.

Meski begitu, inovasi ini juga membuka peluang bagi kurir manusia untuk berfokus pada pengiriman kompleks atau jarak jauh, serta pekerjaan yang membutuhkan interaksi langsung dengan pelanggan.

Fenomena ini menegaskan bahwa otomatisasi bukan sekadar penggantian tenaga manusia, melainkan transformasi ekosistem pengiriman global, di mana robot, AI, dan manusia bekerja sama untuk menciptakan sistem yang lebih efisien, andal, dan inovatif.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Reformasi TKDN Dorong Kepercayaan Industri Manufaktur Nasional

Reformasi TKDN Dorong Kepercayaan Industri Manufaktur Nasional

Kolaborasi Indonesia Swiss 2025 2028 Fokus Pembangunan Berkelanjutan

Kolaborasi Indonesia Swiss 2025 2028 Fokus Pembangunan Berkelanjutan

FSPPB Desak Klarifikasi Menkeu Soal Isu Kilang Pertamina

FSPPB Desak Klarifikasi Menkeu Soal Isu Kilang Pertamina

SPBU Swasta Tolak Beli BBM Pertamina Karena Spek

SPBU Swasta Tolak Beli BBM Pertamina Karena Spek

ASDP Maksimalkan Konektivitas Jelang MotoGP Mandalika 2025

ASDP Maksimalkan Konektivitas Jelang MotoGP Mandalika 2025