
JAKARTA - Harga emas batangan Antam masih bertahan di level yang sama pada perdagangan Minggu (14 September 2025). Hingga pukul 10.00 WIB, laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang mencatat harga emas bersertifikat tetap berada di angka Rp 2.095.000 per gram, tidak berubah dibandingkan sehari sebelumnya.
Begitu pula harga buyback atau harga beli kembali emas yang ditetapkan Antam, masih bertahan di posisi Rp 1.942.000 per gram. Dengan demikian, terdapat selisih Rp 153.000 per gram antara harga jual emas dan harga buyback.
Dua Harga yang Wajib Dicermati Investor
Baca Juga
Bagi masyarakat yang menjadikan emas batangan sebagai instrumen investasi, memahami dua jenis harga yang ditetapkan Antam merupakan hal mendasar. Pertama, ada harga emas, yaitu harga saat investor membeli emas batangan di gerai Logam Mulia. Kedua, ada harga buyback, yakni harga ketika emas dijual kembali ke pihak Antam.
Tanpa memperhitungkan perbedaan ini, investor bisa salah menilai potensi keuntungan maupun kerugian. Pasalnya, keuntungan investasi emas tidak hanya ditentukan oleh naik turunnya harga, tetapi juga sejauh mana selisih harga jual dan harga buyback dapat tertutup oleh tren kenaikan harga di masa mendatang.
Peluang Investasi Jangka Panjang
Meski harga emas cenderung fluktuatif dalam jangka pendek, emas tetap dianggap sebagai aset lindung nilai (safe haven). Harapannya, kenaikan harga emas dalam jangka panjang bisa menutup selisih harga jual dan buyback, sehingga memberikan laba yang signifikan bagi investor.
Perhitungan sederhana berikut menggambarkan bagaimana posisi investasi emas berdasarkan waktu pembelian:
Membeli emas pada 06 September 2025 (Rp 2.060.000/gram) = -5,73% (rugi)
Membeli emas pada 13 Agustus 2025 (Rp 1.917.000/gram) = 1,30% (untung)
Membeli emas pada 13 Juni 2025 (Rp 1.951.000/gram) = -0,46% (rugi)
Membeli emas pada 13 Maret 2025 (Rp 1.714.000/gram) = 13,30% (untung)
Membeli emas pada 13 Desember 2024 (Rp 1.531.000/gram) = 26,85% (untung)
Membeli emas pada 13 September 2024 (Rp 1.429.000/gram) = 35,90% (untung)
Membeli emas pada 13 Juni 2024 (Rp 1.341.000/gram) = 44,82% (untung)
Membeli emas pada 13 Maret 2024 (Rp 1.200.000/gram) = 61,83% (untung)
Membeli emas pada 13 Desember 2023 (Rp 1.100.000/gram) = 76,55% (untung)
Data ini memperlihatkan bahwa meskipun ada potensi rugi dalam jangka pendek, mereka yang konsisten menahan emas dalam periode lebih panjang justru memperoleh keuntungan signifikan.
Stabilitas Harga Emas di Tengah Dinamika Global
Stagnasi harga emas Antam pada akhir pekan ini juga mencerminkan ketidakpastian pasar global. Faktor eksternal seperti pergerakan nilai tukar dolar AS, kebijakan suku bunga The Fed, serta dinamika geopolitik kerap menjadi pendorong naik turunnya harga emas internasional.
Bahkan, pada beberapa pekan terakhir, harga emas global sempat mendekati rekor tertinggi. Hal ini terjadi karena pasar mengekspetasikan adanya kemungkinan penurunan suku bunga The Fed, yang biasanya mendorong kenaikan harga emas sebagai aset lindung nilai.
Pertimbangan Bagi Investor
Mengingat fluktuasi harga, investor perlu bijak menyusun strategi. Ada beberapa poin penting yang bisa dijadikan pegangan:
Perhatikan gap harga jual dan buyback. Selisih Rp 153.000/gram perlu ditutup oleh kenaikan harga agar investasi menghasilkan keuntungan.
Pilih jangka waktu lebih panjang. Data historis menunjukkan bahwa emas memberikan return lebih besar ketika ditahan selama lebih dari satu tahun.
Diversifikasi portofolio. Meski emas dianggap aman, investor tetap disarankan tidak menaruh seluruh dana di satu instrumen saja.
Pantau tren global. Kebijakan moneter dan kondisi geopolitik dunia sering kali menjadi penentu utama harga emas.
Momentum untuk Evaluasi Investasi
Bagi mereka yang membeli emas dalam periode tiga bulan terakhir, hasilnya memang bervariasi. Ada yang merugi tipis, ada pula yang sudah merasakan keuntungan kecil. Namun, jika melihat data pembelian sejak setahun lalu, mayoritas investor justru memperoleh return yang cukup besar, bahkan hingga lebih dari 70%.
Kondisi stagnan harga hari ini bisa menjadi momen evaluasi bagi para investor. Apakah akan menambah kepemilikan emas sebagai strategi jangka panjang, atau menunggu momentum koreksi harga agar bisa membeli di level lebih rendah.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
OPPO Pad 5 Tawarkan Layar 3K dan Dimensity 9400+
- 14 September 2025
2.
Xiaomi 15T Pro Hadir dengan Kamera Periscope 5x
- 14 September 2025
3.
Harga HP Xiaomi September 2025 Terbaru, Redmi 15R Rilis
- 14 September 2025
4.
Nokia Luncurkan Mission-Safe Phone, Smartphone Taktis Militer
- 14 September 2025
5.
Review Nokia 7.1 Bekas RAM 4GB: Desain Premium, Harga Masih Realistis
- 14 September 2025