
JAKARTA - Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp600.000 kembali menjadi sorotan publik pada September 2025. Program ini terbukti menjadi salah satu instrumen yang efektif dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama para pekerja yang terdampak ketidakpastian ekonomi. Meskipun tahap pencairan sebelumnya telah berakhir pada Agustus 2025, banyak kalangan menantikan kepastian apakah BSU akan kembali cair di bulan September.
Sejak Juni hingga Juli 2025, pemerintah telah menyalurkan BSU kepada 15,9 juta pekerja di seluruh Indonesia. Jumlah ini menunjukkan betapa luasnya cakupan penerima manfaat, sekaligus menegaskan pentingnya program tersebut dalam menopang kebutuhan masyarakat sehari-hari. Selain pekerja, pemerintah juga memperluas jangkauan bantuan ini kepada guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tersebar di berbagai wilayah.
Dukungan untuk Guru PAUD
Baca Juga
BSU Rp600.000 tidak hanya menyasar pekerja sektor formal, melainkan juga tenaga pendidik di Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), dan satuan PAUD sejenis. Hal ini membuktikan bahwa perhatian pemerintah tidak terbatas pada pekerja sektor industri saja, melainkan juga pada sektor pendidikan dasar.
Pencairan BSU untuk guru PAUD dilakukan melalui rekening bank penyalur resmi. Mengacu pada Surat Edaran Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek Nomor 1089/J5/LP.01.05/2025, batas aktivasi rekening penerima ditetapkan hingga 30 Januari 2026. Jika penerima tidak mengaktifkan rekening hingga batas waktu tersebut, maka dana akan dikembalikan ke kas negara.
Kebijakan ini bertujuan agar bantuan benar-benar tepat sasaran, tidak menggantung di rekening pasif, serta dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan para pendidik.
Potensi Lanjutan BSU bagi Pekerja
Pertanyaan yang kini banyak muncul di tengah masyarakat adalah: apakah BSU akan kembali cair pada September 2025? Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi. Namun, sinyal positif disampaikan pemerintah.
“BSU kemungkinan besar berlanjut karena terbukti efektif. Jadi akan diteruskan pada triwulan III dan IV,” kata Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Riznaldi Akbar.
Pernyataan tersebut memberi harapan bagi jutaan pekerja. Pemerintah tengah menimbang berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global dan domestik, agar penyaluran BSU tetap sejalan dengan strategi fiskal yang berkelanjutan.
Selain itu, Kementerian Keuangan menyiapkan stimulus fiskal tambahan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah ini diambil untuk menjaga konsumsi masyarakat dan memastikan pertumbuhan ekonomi tetap stabil di kisaran lima persen.
Panduan Cek Status BSU 2025
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apakah dirinya termasuk calon penerima BSU 2025, pemerintah menyediakan beberapa jalur pengecekan. Proses ini bertujuan agar transparansi tetap terjaga, sekaligus memberi kepastian lebih awal kepada calon penerima manfaat.
Cek di BPJS Ketenagakerjaan
Akses laman resmi bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id
Masukkan NIK, nama sesuai KTP, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor HP, dan email aktif
Klik Lanjutkan untuk melihat status
Bila lolos, peserta akan diarahkan ke situs Kemnaker untuk validasi berikutnya
Cek di Kemnaker
Kunjungi bsu.kemnaker.go.id
Masukkan NIK dan kode keamanan
Klik Cek Status
Jika lolos, akan muncul notifikasi status pencairan atau keterangan sebagai calon penerima
Cek via Aplikasi Pospay
Unduh aplikasi Pospay di Playstore atau Appstore
Pilih menu Bantuan Sosial, lalu pilih Bantuan Subsidi Upah 2025
Masukkan NIK, kemudian lanjutkan dengan memfoto KTP serta mengisi formulir
Setelah verifikasi, sistem akan memberikan QR Code untuk pencairan dana di kantor pos atau lokasi bayar resmi
Dengan berbagai opsi ini, penerima bisa lebih mudah memantau status BSU tanpa harus menunggu informasi dari pihak ketiga.
Harapan dan Dampak Positif BSU
Keberadaan BSU Rp600.000 sangat dirasakan manfaatnya oleh pekerja. Bantuan ini memang tidak menyelesaikan semua persoalan ekonomi, namun cukup membantu untuk menjaga stabilitas keuangan rumah tangga. Banyak penerima yang menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan pokok, biaya transportasi, hingga pendidikan anak.
Program ini juga memberi sinyal bahwa pemerintah tetap hadir di tengah tantangan ekonomi global. Dukungan kepada pekerja dan tenaga pendidik menjadi bentuk nyata kepedulian sekaligus upaya menjaga daya beli masyarakat.
Selain itu, BSU turut menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya tambahan penghasilan, konsumsi rumah tangga meningkat sehingga roda perekonomian tetap bergerak. Bagi dunia usaha, BSU menjadi stimulus tidak langsung karena menjaga kestabilan permintaan barang dan jasa.
Menanti Kepastian Pencairan Berikutnya
Walaupun belum ada keputusan resmi, banyak pihak optimis bahwa BSU akan kembali dicairkan pada September 2025. Terlebih, tren kebijakan fiskal pemerintah menunjukkan dukungan berkelanjutan terhadap pekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk terus memantau pengumuman resmi dari pemerintah. Bagi pekerja yang memenuhi kriteria, penting memastikan data kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan maupun Kemnaker selalu diperbarui agar tidak terkendala dalam proses verifikasi.
Ke depan, BSU diharapkan tidak hanya menjadi bantuan sesaat, melainkan juga terintegrasi dengan program pemberdayaan pekerja. Dengan begitu, penerima bisa lebih mandiri dan berdaya dalam menghadapi dinamika ekonomi.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Oppo Reno12 F 5G: Hp Mid Range dengan AI Canggih
- 12 September 2025
2.
Samsung Galaxy F17 5G: Smartphone Terjangkau Fitur Lengkap
- 12 September 2025
3.
Lima Upgrade iPhone 17 yang Membuatnya Menarik
- 12 September 2025
4.
Review Xiaomi 14T Pro: Kamera Leica dan HyperCharge
- 12 September 2025
5.
Redmi Note 14 4G: Spesifikasi Lengkap dan Performa Stabil
- 12 September 2025