
JAKARTA - Dalam arus perkembangan kuliner modern yang semakin beragam, masyarakat kerap disuguhi berbagai pilihan makanan baru. Meski demikian, kuliner tradisional tidak lantas tersisih begitu saja. Sebaliknya, justru semakin banyak orang yang kembali mencari cita rasa otentik dari makanan warisan daerah. Salah satunya adalah tekwan, kuliner khas Palembang yang tetap mampu bertahan di tengah derasnya tren kuliner kekinian.
Tekwan hadir bukan sekadar sebagai santapan, melainkan juga identitas budaya Sumatera Selatan. Kuah bening yang gurih berpadu dengan bola ikan yang lembut membuat tekwan mudah diterima oleh lidah siapa saja. Tak heran, makanan ini masih menjadi primadona di kalangan pencinta kuliner nusantara.
Tekwan Sebagai Warisan Kuliner Palembang
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
"Selain rasanya yang enak dengan kuah bening yang gurih dan isian bola ikan yang lembut, tekwan juga menjadi bagian penting dari warisan budaya kuliner khas Sumatera Selatan," ujar Cek Tiara.
Bagi masyarakat Palembang, tekwan tidak hanya sekadar hidangan berkuah, tetapi juga simbol kebersamaan yang kerap tersaji dalam acara keluarga maupun kegiatan adat. Kelezatan sederhana dari kaldu udang, bola ikan, dan tambahan sayuran menjadikan tekwan sebagai hidangan yang merekatkan kebersamaan.
Cita Rasa yang Selalu Dirindukan
Cek Tiara menambahkan bahwa rasa tekwan yang gurih dan ringan membuatnya cocok disantap kapan saja. Pagi hari, semangkuk tekwan hangat mampu mengawali aktivitas dengan energi baru. Sementara di malam hari, kuah beningnya menghadirkan rasa nyaman dan menenangkan.
"Rasa gurih berpadu dengan tambahan soun, jamur kuping, bengkuang, dan taburan bawang goreng serta daun seledri membuat tekwan kaya akan cita rasa," jelasnya. Kombinasi itu menciptakan pengalaman makan yang seimbang antara gurih, segar, dan tekstur yang beragam.
Keunikan ini membuat tekwan tidak lekang dimakan waktu. Meski banyak makanan baru bermunculan, keaslian tekwan tetap menjadi daya tarik tersendiri.
Identitas yang Melekat pada Masyarakat Palembang
Bagi masyarakat Palembang, tekwan lebih dari sekadar makanan. Ia merupakan simbol yang melekat pada identitas daerah. Hal itu diungkapkan oleh Parni, seorang warga Palembang, yang turut bergabung dalam acara Etnis Nusantara Batanghari Sembilan melalui sambungan telepon.
"Walaupun banyak makanan kekinian dan modern yang muncul, akan tetapi tekwan tetap memiliki tempat tersendiri dan sudah menjadi identitas warga Palembang," ujarnya.
Tekwan memang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Palembang. Dari warung sederhana hingga restoran besar, tekwan selalu tersedia sebagai pilihan menu andalan. Keberadaannya yang terus dilestarikan menjadikan makanan ini bukan sekadar warisan, tetapi juga kebanggaan.
Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Modern
Tren makanan modern, mulai dari sajian cepat saji hingga makanan luar negeri, memang semakin merambah ke berbagai kota. Namun, kuliner lokal seperti tekwan menunjukkan daya tahan yang luar biasa. Rahasianya terletak pada cita rasa yang otentik dan tidak tergantikan.
Tekwan juga mudah disesuaikan dengan selera masyarakat luas. Kuah beningnya ringan, tidak terlalu berat, sehingga cocok untuk segala usia. Baik anak-anak hingga orang tua dapat menikmatinya tanpa khawatir akan rasa yang terlalu kuat. Sifatnya yang sederhana justru menjadi keunggulan yang membedakan dari makanan kekinian yang cenderung rumit.
Kekayaan Nilai di Balik Semangkuk Tekwan
Tekwan bukan hanya soal rasa, tetapi juga nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Hidangan ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Palembang dalam mengolah bahan sederhana menjadi makanan yang istimewa. Bola ikan sebagai isian utama adalah bukti bagaimana masyarakat memanfaatkan hasil laut untuk menciptakan kuliner khas.
Selain itu, penyajian tekwan yang hangat dalam kuah bening menggambarkan keramahan khas Palembang. Setiap suapan menyajikan bukan hanya rasa, tetapi juga cerita panjang tentang tradisi dan kebersamaan.
Popularitas yang Tak Pernah Pudar
Di era digital, kuliner khas seperti tekwan justru semakin mendapat tempat berkat media sosial. Banyak orang membagikan pengalaman mencicipi tekwan melalui foto dan video, sehingga memperluas jangkauan popularitasnya. Meski sederhana, tampilannya yang khas dengan kuah bening, bola ikan kecil, serta taburan bawang goreng mampu menarik perhatian banyak orang.
Popularitas ini sekaligus menjadi bukti bahwa makanan tradisional tetap bisa bersaing di tengah gempuran kuliner modern. Selama ada usaha untuk melestarikan dan memperkenalkannya, tekwan akan selalu menjadi bagian dari peta kuliner nasional.
Harapan untuk Generasi Mendatang
Keberadaan tekwan sebagai kuliner khas Palembang diharapkan dapat terus bertahan hingga generasi mendatang. Usaha menjaga keaslian resep sekaligus memperkenalkannya ke berbagai daerah menjadi langkah penting agar kuliner ini tidak hilang ditelan zaman.
Bagi masyarakat Palembang, melestarikan tekwan berarti menjaga identitas dan warisan budaya. Sementara bagi pecinta kuliner, menikmati tekwan berarti turut merayakan kekayaan kuliner Indonesia yang beragam.
Tekwan, Simbol Kekuatan Kuliner Nusantara
Meski makanan modern terus bermunculan dengan berbagai inovasi, tekwan membuktikan bahwa kuliner tradisional tetap memiliki daya tarik yang kuat. Kesederhanaannya justru menjadi kekuatan, karena menghadirkan rasa otentik yang tidak bisa digantikan.
Tekwan adalah bukti bahwa warisan kuliner bisa bertahan melewati waktu, bahkan di tengah maraknya tren baru. Kehadirannya di meja makan masyarakat, baik di Palembang maupun di luar daerah, menjadi simbol bahwa kuliner nusantara memiliki nilai yang tak ternilai.
Dengan cita rasa yang khas, nilai budaya yang dalam, dan penerimaan masyarakat yang luas, tekwan akan terus menjadi kebanggaan kuliner Palembang. Bagi siapa pun yang mencicipinya, semangkuk tekwan bukan hanya makanan, melainkan juga pengalaman akan kekayaan tradisi yang tak lekang oleh zaman.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025