Selasa, 09 September 2025

Apa Itu Menangis tanpa Sebab: Penyebab dan Cara Mengatasi

Apa Itu Menangis tanpa Sebab: Penyebab dan Cara Mengatasi
apa itu menangis tanpa sebab

Apa itu menangis tanpa sebab sering ditanyakan saat seseorang tiba-tiba menangis karena merasa sedih mendalam tanpa tahu penyebabnya.

Kondisi ini dikenal sebagai hypophrenia, yaitu keadaan emosional yang membuat seseorang merasa sangat sedih secara berlebihan, bahkan melebihi batas normal, meskipun tidak ada faktor atau kejadian yang secara langsung memicu perasaan tersebut.

Hypophrenia terjadi ketika emosi mencapai titik tertentu yang tidak sebanding dengan realitas yang sedang dialami. Seseorang bisa saja merasa sangat tertekan, kehilangan semangat, atau diliputi kesedihan yang tak jelas sumbernya. 

Baca Juga

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Dalam banyak kasus, tangisan yang muncul bukan karena suatu peristiwa yang menyedihkan, melainkan lebih disebabkan oleh reaksi emosional yang tidak terkendali.

Pendapat para pakar menunjukkan bahwa kondisi ini sering kali berakar dari persoalan yang berkaitan dengan kesehatan mental. 

Gangguan suasana hati seperti depresi, kecemasan, atau stres berkepanjangan bisa menjadi penyebab utama dari tangisan yang terjadi tanpa pemicu yang jelas. 

Maka, jika seseorang sering mengalami kondisi ini, sebaiknya mulai memperhatikan kondisi psikologisnya secara lebih serius.

Dengan demikian, apa itu menangis tanpa sebab bukan hanya sekadar air mata yang jatuh tanpa alasan, melainkan sinyal emosional yang patut dikenali dan dipahami sebagai bagian dari kondisi mental yang membutuhkan perhatian lebih lanjut.

Apa Itu Menangis tanpa Sebab atau Gejala Hypophrenia?

Jika kamu pernah mengalami kondisi di mana air mata tiba-tiba mengalir tanpa alasan yang jelas, bisa jadi itu menandakan adanya gangguan pada sistem otak yang berkaitan langsung dengan pengaturan emosi. 

Keadaan ini dikenal sebagai hypophrenia, yaitu kondisi di mana seseorang menjadi sangat peka secara emosional, mudah tersinggung, dan cepat terbawa perasaan, bahkan terhadap hal-hal yang sebenarnya tergolong sepele.

Mereka yang mengalami hypophrenia umumnya juga merasa kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dan berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain. 

Salah satu ciri khasnya adalah kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial, lebih senang menyendiri, dan hanya fokus pada rutinitas harian maupun tanggung jawab yang harus dipenuhi.

Saat sedang tidak terlibat dalam kesibukan apa pun, orang dengan kondisi ini sering kali tiba-tiba menangis sebagai respons dari gejolak emosional yang tak menentu dan sulit dikendalikan. 

Pikiran-pikiran negatif kerap kali mendominasi, sehingga menimbulkan kelelahan emosional dan batin yang mendalam.

Jika berlangsung terus-menerus, situasi ini bisa memicu gejala tambahan seperti terlalu sering menangis tanpa mengetahui alasannya, menjadi kurang produktif, merasa tertekan oleh beban pikiran, serta kehilangan motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Yang menarik, individu yang mengalami hypophrenia umumnya tidak mampu menjelaskan secara logis mengapa mereka merasa sedih atau apa pemicu utama dari air mata yang mereka keluarkan. 

Wajar jika sesekali merasa sedih, karena itu adalah bagian dari dinamika emosi manusia. Namun, jika perasaan tersebut hadir secara berlebihan dan terus berulang, tentu hal ini bisa berdampak buruk.

Pada akhirnya, individu yang mengalami kondisi ini akan merasa sangat kelelahan hanya karena terus mencoba memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam dirinya. Inilah salah satu contoh nyata dari apa itu menangis tanpa sebab.

Penyebab Menangis tanpa Sebab

Di bawah ini adalah rangkuman berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang menangis secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas:

1. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Individu yang mengalami gangguan kecemasan cenderung terus-menerus memikirkan satu topik secara berlebihan. Ketika kecemasan sudah berada dalam tahap serius, pikirannya akan terpusat pada suatu hal atau masalah dan sulit dialihkan. 

Pemusatan perhatian ini menimbulkan kelelahan, baik secara emosional maupun mental. Selain itu, tubuh pun turut merasakan dampaknya, seperti lesu, kurang tenaga, dan mudah lelah.

Seseorang yang berada dalam kondisi ini biasanya mengalami gangguan tidur, sehingga waktu istirahat di malam atau siang hari menjadi terganggu. Pikiran yang terus aktif juga menyebabkan tubuh tidak mendapat waktu pemulihan yang optimal.

Penelitian dari University of Pennsylvania menunjukkan bahwa kurang tidur, seperti hanya tidur selama 4 hingga 5 jam per malam, dapat menyebabkan perubahan suasana hati, munculnya rasa sedih yang tak menentu, serta peningkatan rasa mudah tersinggung.

2. Sindrom Pre Menstruasi (PMS) pada Wanita

Sebagian besar wanita pasti pernah merasakan gejala pramenstruasi ketika menjelang masa haid. 

Kondisi ini cukup umum dialami dan biasanya ditandai dengan sejumlah gejala fisik, seperti nyeri pada tubuh, sakit di area perut, rasa tidak nyaman di pinggang, kram, dan sakit kepala.

Namun, gejala tersebut tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik saja, tetapi juga berdampak pada aspek emosional. Tak jarang, wanita yang sedang menghadapi masa ini merasakan kesedihan yang muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan.

Perubahan suasana hati yang terjadi selama periode ini sangat dipengaruhi oleh fluktuasi hormon yang sedang berlangsung, sehingga menjadi salah satu pemicu utama munculnya tangisan secara mendadak tanpa pemicu yang jelas.

3. Tekanan Psikologis dan Depresi

Saat seseorang mengalami tekanan secara emosional akibat berbagai persoalan dalam hidup, perasaan khawatir dan cemas bisa muncul meskipun tidak disadari. Ketika kecemasan mulai menguasai pikiran, rasa sedih biasanya ikut hadir.

Apabila tekanan ini terus menumpuk dan tidak terselesaikan, kondisi bisa berkembang menjadi depresi. Dalam situasi seperti ini, emosi menjadi tidak stabil dan tangisan bisa terjadi kapan saja, bahkan tanpa alasan konkret. 

Hal ini adalah reaksi alami tubuh saat beban pikiran dan emosi mencapai batas maksimal.

4. Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder / PTSD)

Faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang meneteskan air mata secara mendadak adalah gangguan mental yang dikenal sebagai PTSD. 

Gangguan ini timbul akibat pengalaman traumatis di masa lalu dan sering kali menimbulkan reaksi emosional berlebihan saat penderita menghadapi situasi yang mengingatkannya pada trauma tersebut.

Penderita PTSD bisa mengalami serangan panik secara tiba-tiba, dan tangisan menjadi salah satu reaksi emosional yang muncul dari kondisi ini.

Siapa pun bisa mengalami PTSD, tidak memandang usia atau jenis kelamin. Namun, perempuan cenderung lebih sering terdampak karena mereka memiliki tingkat kepekaan emosional yang lebih tinggi.

Kaum perempuan umumnya lebih peka terhadap perubahan baik yang terjadi dalam dirinya sendiri maupun lingkungannya. Selain itu, emosi mereka juga lebih cepat berkembang dan meningkat intensitasnya seiring waktu. 

Maka dari itu, ketika perempuan mengalami kilas balik terhadap peristiwa menyakitkan yang pernah dialami, mereka bisa menitikkan air mata tanpa alasan yang bisa dijelaskan secara rasional.

5. Organic Brain System (OBS)

Salah satu penyebab seseorang bisa menangis secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas adalah kondisi yang disebut Organic Brain System atau disingkat OBS. 

Istilah ini menggambarkan sebuah gangguan fisik yang secara langsung mempengaruhi fungsi mental seseorang, sehingga terjadi penurunan pada kemampuan kognitif atau emosionalnya.

Kondisi ini biasanya lebih sering dialami oleh individu yang telah memasuki usia lanjut. OBS tergolong sebagai gangguan fisik, tetapi dampaknya sangat nyata terhadap kondisi mental penderita.

Seseorang yang mengalami OBS akan cenderung menjadi sangat emosional dan bisa menangis tanpa ada pemicu khusus. Hal ini karena gangguan pada fisik sudah mempengaruhi stabilitas mentalnya secara signifikan.

6. Kehamilan

Pada masa kehamilan, tubuh wanita mengalami banyak perubahan hormon yang berlangsung dari awal kehamilan hingga setelah persalinan. 

Perubahan hormonal yang intens ini bisa mempengaruhi kestabilan emosi dan membuat suasana hati lebih mudah terganggu.

Akibatnya, banyak perempuan hamil merasa lebih sedih dan lebih mudah menangis dibandingkan dengan biasanya. Setelah melahirkan, kadar hormon kembali mengalami perubahan, yang bisa menyebabkan rasa hampa atau kesedihan berkepanjangan.

Fenomena ini biasa disebut baby blues, dan jika berlangsung lebih dari dua minggu, bisa mengarah pada depresi pasca persalinan atau postpartum depression.

Gejala umum dari kondisi ini antara lain:

a) Perasaan sedih yang berlangsung terus-menerus

b) Hilangnya motivasi

c) Tubuh terasa sangat lemah

d) Gangguan tidur

e) Tidak menunjukkan ketertarikan pada bayinya sendiri

f) Timbul rasa bersalah yang mendalam, dan berbagai gejala lainnya

7. Kelelahan

Kondisi tubuh yang sangat lelah bisa mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Bila kelelahan berlangsung dalam jangka panjang dan mencapai tahap ekstrem, maka hal ini bisa menimbulkan stres kronis.

Saat tubuh mengalami kelelahan berat, kemampuan seseorang untuk mengelola emosinya menjadi lemah. Akibatnya, emosi bisa meluap secara tak terkendali dan memicu tangisan yang terjadi tanpa sebab yang jelas.

Selain menangis, gejala lain yang mungkin menyertai adalah mudah tersulut amarah, rasa cemas yang berlebihan, gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan gejala fisik serta psikis lainnya.

8. Gangguan Neurologist: Pseudobulbar Affect (PBA)

Pseudobulbar Affect atau PBA adalah kondisi yang berkaitan dengan gangguan pada sistem saraf pusat, terutama bagian otak yang berperan dalam mengatur respons emosional seseorang.

Orang yang mengalami PBA akan kesulitan untuk mengontrol ekspresi emosinya, sehingga bisa menangis atau tertawa secara berlebihan dan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

Karena gejalanya menyerupai depresi, banyak orang menganggap kondisi ini berkaitan dengan gangguan mental. Padahal, PBA memiliki dasar neurologis yang jelas.

Kondisi ini sering terjadi pada mereka yang memiliki riwayat medis seperti stroke, alzheimer, parkinson, dementia, multiple sclerosis (MS), amyotrophic lateral sclerosis (ALS), dan penyakit saraf lainnya.

9. Gangguan Bipolar

Orang dengan kondisi bipolar akan mengalami perubahan suasana hati yang sangat tajam. Emosinya bisa melonjak dari rasa gembira yang meluap-luap menjadi kesedihan yang mendalam dalam waktu yang sangat singkat. 

Saat rasa senang berlebihan itu berlalu, ia bisa langsung terhanyut dalam kesedihan yang mendalam dan menangis secara tidak terkendali. Kesulitan untuk mengendalikan tangisan menjadi salah satu ciri khas dari kondisi ini. 

Selain itu, penderita sering kali merasa gelisah, kelelahan mental, bahkan bisa mengalami halusinasi.

Hanya tenaga medis profesional yang berhak untuk menegakkan diagnosis bipolar, karena tidak sembarang orang dapat mengidentifikasi gangguan ini secara akurat.

Penanganan terhadap gangguan bipolar juga tidak bisa dilakukan dengan asal, tetapi perlu pendekatan yang tepat dan intensif.

10. Kehilangan Orang Tersayang

Ketika seseorang kehilangan orang yang memiliki ikatan emosional kuat dengannya, seperti pasangan hidup, sahabat dekat, atau anggota keluarga, maka perasaan kehilangan yang dialaminya dapat sangat menyakitkan dan menyisakan duka mendalam.

Dalam kondisi seperti ini, kesedihan biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, dan proses pemulihannya tidak selalu cepat. 

Bahkan setelah waktu berlalu cukup lama sejak kehilangan tersebut terjadi, rasa duka yang belum selesai bisa muncul kembali dalam bentuk tangisan yang tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

Cara Mengatasi Kondisi Menangis tanpa Sebab

Meneteskan air mata bukanlah hal yang memalukan atau keliru. Reaksi ini merupakan sesuatu yang sangat manusiawi dan biasa terjadi pada siapa saja. 

Dalam perjalanan hidup yang penuh tekanan dan tantangan, menangis menjadi salah satu bentuk reaksi alami untuk menyalurkan apa yang sedang dirasakan, baik kesedihan maupun beban pikiran.

Meski begitu, tangisan yang terjadi secara terus-menerus dan berlebihan tetap perlu dikendalikan. 

Jika dirimu merasa sering menangis tanpa alasan yang jelas, cobalah mencari seseorang yang bisa kamu percaya untuk mendengarkan isi hati dan beban pikiranmu. 

Carilah teman bicara yang memiliki kepedulian terhadap isu kesehatan mental dan bisa menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi.

Terdapat beberapa langkah yang bisa kamu coba agar dapat mengatasi kondisi sering menangis tanpa penyebab yang jelas dan sulit dikendalikan:

  • Melatih pernapasan agar menjadi lebih tenang dengan mengambil napas secara perlahan dan teratur.
  • Cobalah menenangkan otot-otot wajah serta tenggorokan agar tubuh bisa lebih rileks.
  • Biasakan tersenyum. Berdasarkan berbagai hasil studi, senyuman terbukti dapat membantu menyeimbangkan emosi. Saat tersenyum, tubuh akan merespons dengan perasaan tenang yang bisa menahan keinginan untuk menangis.
  • Tekan langit-langit mulutmu menggunakan ujung lidah sebagai salah satu teknik mengalihkan dorongan emosional.
  • Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan memperbanyak konsumsi air mineral.
  • Melatih pikiran untuk fokus pada hal-hal menyenangkan. Arahkan perhatianmu pada sesuatu yang membangkitkan rasa bahagia dan memberikan ketenangan.
  • Lihatlah sekelilingmu dan temukan hal-hal yang bisa memicu rasa senang. Carilah pemandangan atau aktivitas yang membuatmu merasa lebih ringan dan damai, karena cara ini bisa menjadi penyeimbang emosi dan membantu menjaga kestabilan mental.

Langkah-langkah yang Harus Dilakukan untuk Mengatasi Perasaan Sedih

1. Langkah Pertama

Langkah awal yang bisa kamu tempuh untuk mengurangi rasa sedih adalah dengan membagikan perasaanmu kepada orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa hidup sendiri. 

Kita senantiasa membutuhkan keberadaan orang lain untuk saling mendukung. Karena itu, menyimpan masalah sendirian hanya akan menambah beban emosional. 

Cobalah untuk berbagi cerita dan perasaanmu kepada orang-orang terdekat seperti teman, keluarga, atau pasangan. 

Bila kamu merasa tidak mampu terbuka kepada mereka, berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater adalah alternatif terbaik.

Menceritakan masalah kepada tenaga ahli dapat memberikan rasa lega dan membawa perubahan positif bagi kondisi emosimu. Selain itu, penting juga untuk menempatkan diri di lingkungan yang sehat secara psikologis. 

Lingkungan yang penuh energi positif akan membantu kamu membentuk suasana hati yang lebih baik dibandingkan lingkungan yang penuh tekanan atau toxic.

2. Langkah Kedua

Cobalah untuk menerima kenyataan yang menjadi sumber dari kesedihanmu. Penting untuk berdamai dengan diri sendiri, memaafkan hal-hal yang telah terjadi, dan menyadari bahwa tidak semua hal akan selalu berjalan sesuai harapan atau rencana kita.

Satu hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa kebahagiaan merupakan sebuah keputusan yang bisa kamu ambil, dan tanggung jawab untuk mewujudkannya ada pada dirimu sendiri. 

Oleh karena itu, bebaskan pikiranmu dari belenggu kesedihan yang berkepanjangan. Jangan terus-menerus terjebak dalam emosi negatif, karena jika kamu enggan keluar dari suasana hati yang suram itu, kamu tidak akan pernah benar-benar merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.

3. Langkah Ketiga

Namun, jika berbagi cerita belum cukup membantu dan kamu masih sering menangis secara berlebihan hingga di luar kendali, itu mungkin sudah masuk ke tahap yang lebih serius. 

Dalam kondisi seperti ini, kamu perlu mempertimbangkan langkah lanjutan berupa penanganan kesehatan mental yang dikombinasikan dengan pengobatan medis.

Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan terapi yang sesuai untuk mengatasi kondisi emosionalmu. 

Dengan penanganan yang benar, kamu bisa mendapatkan hasil positif terhadap kondisi mental kamu dan mulai merasa lebih baik secara bertahap.

Sebagai penutup, memahami apa itu menangis tanpa sebab bisa membantumu mengenali kondisi emosional yang tersembunyi dan menjadi langkah awal untuk pulih perlahan.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat