Pengertian Parenting Islami, Jenis, dan Cara Mendidiknya
- Jumat, 25 Juli 2025

Pengertian parenting Islami adalah tanggung jawab orang tua membesarkan anak sebagai amanah Allah dengan hati murni bak permata berharga.
Ketika dibimbing dengan kebaikan dan nilai-nilai Islam sejak dini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang membawa pahala tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang tua dan para pendidiknya.
Di era kemajuan informasi dan teknologi seperti sekarang, orang tua memiliki akses lebih mudah untuk belajar hal-hal baru yang berguna dalam proses pengasuhan.
Baca JugaHarga dan Spesifikasi Asus Vivobook Pro 16X OLED K6604 di Indonesia
Wawasan pun semakin terbuka luas, sehingga memungkinkan seseorang untuk terus mengembangkan kualitas diri.
Bagi orang tua muslim, harapannya tentu ingin membentuk anak yang taat, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia sesuai ajaran Islam yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW.
Tak sedikit orang tua yang memiliki pendekatan tersendiri dalam menerapkan pola pengasuhan Islami.
Mereka menanamkan nilai-nilai keislaman sejak usia dini sebagai upaya mendidik anak secara disiplin dan memberi dukungan agar tumbuh menjadi pribadi terbaik.
Tujuan akhirnya adalah mengikuti pola asuh yang sejalan dengan tuntunan wahyu dan teladan Rasulullah.
Dengan memahami pengertian parenting Islami secara menyeluruh, orang tua dapat lebih tepat dalam menanamkan nilai spiritual dan moral kepada anak sejak dini, demi membentuk generasi yang saleh dan berkarakter.
Pengertian Parenting Islami
Pengertian parenting Islami mengacu pada metode pengasuhan anak yang disesuaikan dengan nilai-nilai dalam ajaran Islam, yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW.
Tujuan utama dari pendekatan ini adalah membentuk anak agar memiliki dasar pendidikan yang kuat, berakhlak mulia sesuai tuntunan agama, serta tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan terbiasa melakukan kebaikan sejak dini.
Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pola asuh dan kebutuhan anak, sehingga memudahkan anak dalam memahami dan mengamalkan ilmu yang diperolehnya di masa depan.
Kewajiban Tanggung Jawab Orang Tua kepada Anak
- Membimbing serta membina anak melalui ajaran-ajaran dalam Islam
- Menanamkan pengetahuan dan wawasan untuk mendukung perkembangan intelektual anak
- Menjaga anak dari segala bentuk bahaya dan memberikan rasa aman
- Menyediakan kebutuhan finansial bagi keluarga dan anak-anak
- Menunjukkan cinta serta perhatian yang tulus kepada anak
Jenis-jenis Parenting
Tipe Otoriter
Pendekatan ini menekankan pada aturan yang ketat dan ekspektasi yang sangat tinggi terhadap perilaku anak. Anak dituntut untuk mampu bersikap layaknya orang dewasa, meskipun sering kali belum mampu secara emosional maupun kognitif.
Tipe Permisif
Pola ini cenderung membiarkan anak bebas tanpa batasan yang jelas. Orang tua kerap kali enggan menegur atau melarang karena tidak ingin melihat anak sedih.
Sayangnya, sikap ini justru bisa merugikan anak dalam jangka panjang karena kurangnya pemahaman tentang kedisiplinan.
Tipe Otoritatif
Menggabungkan pendekatan tegas dan lembut secara seimbang. Orang tua tetap memberi batasan, tetapi dengan cara yang hangat dan rasional.
Mereka menyadari pentingnya konsistensi dalam mendidik, namun tetap responsif terhadap kebutuhan emosional anak.
Tipe Mindful
Metode ini berfokus pada kesadaran dan kehadiran penuh saat berinteraksi dengan anak. Orang tua berusaha memahami perasaan anak, mengelola emosi sendiri, dan tidak menghakimi situasi atau diri sendiri dalam proses pengasuhan.
Tipe Islami
Model ini berakar pada nilai-nilai dalam ajaran agama, dengan meneladani kisah para tokoh Islam serta membangun hubungan yang selaras antara cinta kepada Tuhan dan Nabi.
Tujuannya adalah membentuk anak menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan memiliki bekal kehidupan dunia dan akhirat.
Karakter sebagai Tonggak Pendidikan
Menanamkan nilai-nilai keyakinan pada anak merupakan tanggung jawab penting bagi setiap orang tua muslim agar hati mereka senantiasa terpaut pada kebesaran Tuhan dan mampu menghayatinya dengan tulus, sehingga tumbuh menjadi sosok yang kuat secara spiritual. Tahapan-tahapan pembentukan keyakinan tersebut meliputi:
Keyakinan dan Nilai Spiritual
Dasar keyakinan menjadi fondasi penting dalam kehidupan dan harus diajarkan dengan pendekatan bertahap.
Proses ini tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan dimulai dari hal-hal sederhana seperti mengajak anak berdialog tentang keindahan alam semesta, lalu mengarahkannya pada pemahaman yang memperkuat keyakinan.
Selanjutnya, ini digunakan untuk menumbuhkan kesadaran akan kasih dan rahmat Tuhan, dengan pendekatan yang menggabungkan perhatian dan pemikiran mendalam.
Ketaatan
Perilaku patuh lahir dari kesadaran dalam batin dan jiwa. Sikap ini menjadi benih awal yang perlu dirawat dalam hati anak melalui cara-cara yang lembut dan bertahap.
Dengan metode tersebut, anak akan lebih terbuka dan siap untuk menerima arahan dari orang tuanya.
Kejujuran
Jujur merupakan perilaku moral dasar yang penting untuk membentuk karakter positif. Sifat ini tidak bisa hanya dibentuk dalam waktu singkat, melainkan perlu dibangun sejak dini dan dipelihara secara terus-menerus agar menjadi bagian dari kepribadian anak.
Tanggung Jawab (Bisa Dipercaya)
Segala perilaku anak bersumber dari pembelajaran yang ia peroleh dari orang tuanya. Tak jarang orang dewasa pun kesulitan menjalankan tanggung jawab, baik kepada Tuhan, masyarakat, maupun diri sendiri.
Anak yang masih memiliki hati bersih adalah waktu terbaik untuk diajari tanggung jawab, misalnya dengan mengajarkan perbedaan antara titipan dan hak milik.
Contohnya, ketika orang tua memberikan uang jajan dan menitipkan uang tabungan kepada guru, dapat dilihat apakah anak memahami perbedaan antara apa yang harus disimpan dan apa yang boleh digunakan.
Rasa Cukup dan Ikhlas Menerima
Bersyukur dengan apa yang dimiliki adalah nilai penting yang harus ditanamkan sejak kecil. Sifat menerima dan ikhlas merupakan kualitas yang sangat berharga.
Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memberi teladan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajarkan anak untuk menghargai pemberian orang lain dan senantiasa bersyukur dalam berbagai keadaan.
Cara Mendidik Anak Menurut Parenting Islami
Ada banyak cara untuk menanamkan perilaku positif pada anak, dan semua itu tidak bisa dilepaskan dari peran serta pengawasan orang tua. Beberapa langkah yang bisa ditempuh antara lain:
Menyentuh Hati Anak dengan Kedekatan Spiritual (Akhlak)
Amalan terbaik dan paling mulia yang bisa dilakukan orang tua adalah memperkenalkan nilai-nilai tauhid ke dalam hati anak sejak dini. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan meliputi:
Membentuk Keyakinan Sejak Usia Dini
Tanamkan rasa cinta kepada Sang Pencipta dan Rasul-Nya, rasa takut terhadap hukuman-Nya, serta harapan terhadap pahala dari-Nya.
Salah satu caranya yaitu mengajak anak berbincang tentang nama-nama dan sifat-sifat Tuhan (Asmaul Husna) serta pentingnya meyakini keesaan-Nya.
Membiasakan Menghormati Kitab Suci
Ajari anak untuk menghargai kitab suci dengan membiasakan adab-adab saat membacanya, seperti membaca ta’awwudz dan basmalah, menjaga mushaf dengan baik, serta mendengarkan bacaan ayat suci sambil merenung maknanya.
Mengenalkan Doa dan Adab Nabi
Pengenalan terhadap zikir dan etika yang dicontohkan Nabi sangat penting karena akan membantu anak tumbuh dengan kesadaran spiritual yang baik. Jiwa anak akan berkembang secara sehat dan naluri kebaikannya akan tetap terjaga.
Membiasakan Ibadah Salat Sejak Awal
Periode lima tahun pertama adalah masa penting dalam membentuk kebiasaan anak. Selama masa itu, biasakan anak melakukan salat dan perbuatan baik lainnya.
Peran pendidik, dalam hal ini orang tua, adalah mendampingi dan memperhatikan perkembangan tersebut dengan sepenuh hati.
Jika anak sudah menginjak usia mendekati tujuh tahun, biasakan mengingatkannya untuk bersiap setiap kali mendengar azan agar ia terbiasa dan siap menjalani kewajiban ibadah ke depannya.
Menanamkan Sikap Menghargai dan Menghormati Orang Tua
Berikan contoh nyata kepada anak tentang bagaimana menghormati orang tua. Luangkan waktu untuk berbincang dengannya agar muncul kepercayaan dan kedekatan.
Ajak ia berdiskusi dan bimbing dalam mengambil keputusan dengan bijak. Saat sedang berbicara dengannya, jauhkan ponsel agar ia merasa dihargai dan didengarkan.
Tanamkan Nilai Tanggung Jawab Sejak Dini
Salah satu pendekatan terbaik yang bisa dilakukan seorang ibu adalah dengan menghargai hak-hak milik anak.
Jangan sampai ada orang yang merampas hak anak, misalnya mengambil barang miliknya, karena hal itu akan membuatnya terbiasa menghormati hak milik orang lain juga.
Apabila anak menggunakan sesuatu yang bukan miliknya, jangan merespons dengan nada mengintimidasi atau seolah-olah menuduh, seperti berteriak, “Ini punya siapa? Kamu mencuri ya?!” karena reaksi seperti itu dapat melukai harga dirinya.
Anak yang merasa terpojok bisa tumbuh menjadi pribadi yang merasa tidak dihargai dan mungkin malah akan berperilaku tidak baik.
Orang tua yang bijaksana mampu memanfaatkan waktu yang tepat untuk memberi nasihat secara halus tanpa membuat anak merasa ditekan.
Latih Anak Mengelola Emosi dan Menunggu dengan Sabar
Kesabaran sering diartikan sebagai kemampuan untuk tetap tenang dalam menghadapi keadaan tertentu. Bagi anak-anak, kesabaran perlu dilatih, dan dalam hal ini, orang tua, terutama ibu, menjadi contoh utama.
Maka penting bagi ibu untuk lebih dulu melatih kesabaran dalam dirinya agar bisa menjadi panutan yang baik.
Untuk mengembangkan sikap sabar pada anak, berikan kesempatan padanya untuk belajar menunggu.
Misalnya, ketika anak merasa lapar sementara kamu sedang memasak, kamu bisa menjelaskan dengan lembut, “Tunggu sebentar ya, ibu sedang buat sup.
Lima menit lagi siap.” Intonasi yang tenang dan penuh kasih akan membantu anak memahami proses menunggu tanpa merasa kesal.
Membangun Daya Juang Sejak Kecil
Menanamkan semangat pantang menyerah sangat baik dilakukan sejak anak masih kecil.
Saat mereka sudah mampu memahami maksud perkataan orang tua, kamu bisa memperkenalkan nilai tersebut lewat cerita atau dongeng sebelum tidur yang mengangkat kisah perjuangan dan semangat hidup.
Selain itu, beri anak ruang untuk mengeksplorasi kreativitasnya melalui permainan dan kegiatan yang mendorong keberanian mencoba.
Hindari penggunaan kata-kata larangan yang terlalu sering seperti “jangan”, “tidak boleh”, atau “salah”, karena itu bisa menghambat rasa percaya dirinya. Sebagai gantinya, ubahlah arahan menjadi bentuk kalimat yang positif. Contohnya:
- Daripada mengatakan “jangan nonton terlalu dekat”, katakan “Coba agak mundur ya, supaya matanya gak lelah.”
- Alih-alih berkata “jangan ke sana”, kamu bisa bilang “Ayo lewat jalan ini aja, nanti ketemu ayam.”
- Daripada melarang dengan “jangan teriak”, cukup katakan “Iya, ibu dengar kok. Tunggu sebentar ya.”
Menanamkan Rasa Percaya Diri pada Anak
Anak merasa dihargai ketika dipanggil dengan nama yang membuatnya nyaman dan penuh kasih.
Hal ini membantu membentuk perasaan positif dalam dirinya, bahwa ia dicintai dan dianggap penting, bukan hanya oleh orang lain tetapi terutama oleh orang tuanya.
Memberi kepercayaan dan dorongan untuk menjadi pribadi yang baik akan menumbuhkan rasa percaya dirinya. Misalnya, saat berbelanja pakaian, biarkan anak memilih pakaian yang ia suka sendiri.
Kebebasan dalam memilih akan mengasah kemampuan mengambil keputusan dan memperkuat keyakinan dalam dirinya.
Hal Penting yang Harus Dihindari ketika Bersama Anak
Tetap kendalikan emosi dan jangan terpancing amarah
Terkadang, rasa jengkel akibat tingkah anak bisa membuat orang tua tanpa sadar meninggikan suara hingga terdengar oleh tetangga. Bahkan, ada yang meluapkan emosinya dengan cara yang keliru, seperti memukul.
Namun, sebaiknya cobalah bersikap tenang dan carilah jalan keluar dengan pendekatan yang lebih bijaksana. Sebab, reaksi emosional seorang ibu punya pengaruh besar dalam membentuk karakter anak ke depannya.
Hindari memanjakan anak secara berlebihan atau menuruti semua permintaannya
Memberikan segalanya kepada anak tanpa batas dapat membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang egois. Mereka bisa merasa semua keinginannya harus dituruti oleh siapa pun, akibat perlakuan orang tua yang terlalu memanjakan.
Oleh karena itu, penting untuk memilah mana keinginannya yang benar-benar dibutuhkan. Tetap berikan dukungan untuk hal-hal positif yang ia lakukan, tetapi jangan ragu untuk menetapkan batas yang wajar.
Jaga lisan dan hindari ucapan yang kasar
Usahakan menjadi contoh yang baik dalam bersikap, bertutur kata, dan menjaga kesopanan. Anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat setiap hari, termasuk dari orang tuanya.
Bahkan hal kecil seperti pilihan kata saat berbicara pun bisa membentuk kebiasaan mereka. Ingat juga bahwa lingkungan tempat anak tumbuh akan sangat memengaruhi sifat dan sikapnya di masa depan.
Maka dari itu, sebisa mungkin hadirkan suasana yang positif dan mendidik dalam kesehariannya.
Tips untuk Orang Tua Pendidik Anak
- Sisihkan waktu khusus untuk menenangkan pikiran dan menjaga keseimbangan mental agar tetap tenang dalam menghadapi berbagai situasi.
- Terus asah kapasitas diri dengan semangat belajar yang tak pernah padam demi memperbaiki kualitas pengasuhan.
- Usahakan untuk tidak memperlihatkan konflik antara pasangan di depan anak-anak, karena hal tersebut dapat memengaruhi kondisi emosional mereka.
- Mohonkan kebaikan untuk buah hati melalui doa dan ucapkan hal-hal positif, karena doa orang tua memiliki kekuatan yang luar biasa bagi masa depan anak.
Sebagai penutup, pengertian parenting Islami tak hanya soal mendidik, tapi juga membentuk akhlak anak dengan kasih sayang sebagai amanah suci dari Sang Pencipta.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Realme 14 5G Resmi Hadir, Usung Snapdragon 6 Gen 4 dan Baterai 6000 mAh
- Senin, 08 September 2025
Terpopuler
1.
Harga dan Spesifikasi Asus Vivobook Pro 16X OLED K6604 di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Vivo X100: Smartphone Flagship dengan Kamera Premium
- 08 September 2025
3.
Vivo X200 Resmi Hadir dengan Chipset Dimensity 9400
- 08 September 2025
4.
Harga dan Spesifikasi Tecno Spark 40 Pro Series
- 08 September 2025
5.
Realme GT 7 Dream Edition, Flagship dengan Desain Aston Martin
- 08 September 2025