Berbagai Firasat Hamil Kembar yang Penting untuk Diketahui
- Senin, 21 Juli 2025

Firasat hamil kembar sering kali menjadi pertanda yang menarik perhatian bagi para calon ibu yang berharap mendapat kabar menggembirakan.
Kehamilan merupakan momen yang paling dinantikan oleh setiap perempuan yang telah menikah, karena menjadi awal dari babak baru dalam kehidupan rumah tangga.
Mendapatkan bayi kembar sering dianggap sebagai berkah istimewa, dan tak jarang menjadi dambaan bagi pasangan suami istri.
Baca Juga
Pada umumnya, kehamilan kembar dipengaruhi oleh faktor keturunan, meskipun ada pula yang menjalani program tertentu guna meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar.
Sebagian orang menyebutkan bahwa ketika mengandung bayi kembar, gejala mual di pagi hari atau morning sickness yang dialami akan jauh lebih intens dan tidak seperti biasanya.
Di samping itu, perut yang tampak lebih besar dibanding kehamilan tunggal juga sering dianggap sebagai salah satu petunjuk awal.
Akan tetapi, tanda-tanda kehamilan kembar tidak hanya bisa dikenali secara visual saja. Masih ada banyak ciri lainnya yang bisa menjadi petunjuk awal bahwa seseorang sedang mengandung lebih dari satu janin.
Seluruh tanda tersebut akan dibahas secara lebih rinci dalam uraian berikut ini. Maka dari itu, bacalah penjelasan lengkap ini sampai tuntas untuk mengetahui berbagai firasat hamil kembar.
Firasat Hamil Kembar
Untuk mengetahui apakah kamu tengah mengandung anak kembar atau tidak, kamu bisa mencermati firasat hamil kembar melalui berbagai tanda yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
Berikut ini adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan kemungkinan kehamilan kembar secara lebih jelas:
Mual dan Muntah yang Lebih Intens
Ibu yang mengandung lebih dari satu janin umumnya merasakan mual dan muntah dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal.
Kondisi ini disebabkan oleh kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang lebih tinggi pada kehamilan ganda. Hormon ini memicu gejala morning sickness yang terasa lebih berat, khususnya selama trimester pertama.
Biasanya, keluhan ini mulai mereda saat usia kehamilan mencapai 12 hingga 14 minggu. Namun, tidak sedikit yang mengalami rasa mual hingga menjelang waktu persalinan.
Meski demikian, tidak semua ibu yang sedang mengandung bayi kembar mengalami gejala ini.
Ukuran Perut Lebih Menonjol
Bentuk perut yang tampak lebih besar dibandingkan kehamilan biasa juga bisa menjadi salah satu ciri.
Pada kehamilan tunggal, perut mulai membesar memasuki trimester kedua, sedangkan ibu yang mengandung lebih dari satu janin sering kali sudah memperlihatkan perubahan ukuran perut sejak awal kehamilan.
Bahkan, kondisi rahim yang membesar secara signifikan bisa menyebabkan proses persalinan terjadi lebih awal, sebelum mencapai usia kandungan 40 minggu.
Peningkatan Berat Badan Lebih Besar
Kenaikan berat badan selama masa kehamilan biasanya akan lebih besar ketika mengandung bayi kembar. Hal ini disebabkan karena adanya dua janin, dua plasenta, serta volume cairan ketuban yang lebih banyak.
Secara umum, berat badan ibu hamil tunggal naik sekitar 12 kilogram, sementara pada kehamilan kembar bisa mencapai 15 hingga 17 kilogram. Dengan kondisi tersebut, kebutuhan kalori pun menjadi lebih tinggi.
Hasil Tes Kehamilan yang Lebih Jelas
Tes kehamilan yang dilakukan dengan alat khusus biasanya akan menunjukkan hasil yang lebih kuat pada kehamilan kembar. Garis yang muncul pada alat uji akan tampak lebih tegas atau gelap karena kadar hormon HCG yang jauh lebih tinggi.
Setelah mendapatkan hasil tersebut, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter guna memastikan kondisi kehamilan.
Terdengar Dua Detak Jantung
Pada akhir trimester pertama, detak jantung janin biasanya sudah bisa didengar. Dokter akan menggunakan alat yang disebut doppler, biasanya bersamaan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Jika mengandung dua janin yang tidak identik, umumnya akan terlihat dua kantung kehamilan saat USG dilakukan.
Meski demikian, mendengar dua detak jantung bukan satu-satunya tanda pasti kehamilan ganda. Bisa saja suara kedua berasal dari detak jantung ibu atau pantulan suara detak jantung janin.
Berisiko Mengalami Anemia dan Pendarahan
Ibu yang mengandung dua janin berpeluang lebih besar mengalami anemia, karena asupan zat besi dalam tubuh harus didistribusikan ke dua bayi.
Oleh sebab itu, ibu hamil dalam kondisi ini memerlukan tambahan zat besi dari berbagai sumber seperti makanan bergizi, susu kehamilan, atau suplemen.
Selain itu, risiko pendarahan setelah melahirkan juga lebih tinggi. Untuk mengantisipasi hal ini, dokter biasanya menyiapkan stok darah cadangan sebagai langkah pencegahan.
Rasa Sesak saat Bernapas
Kesulitan bernapas merupakan keluhan yang juga dapat muncul saat hamil, namun pada kondisi mengandung lebih dari satu janin, gejala ini bisa menjadi lebih parah.
Hal ini disebabkan oleh perkembangan dua bayi dalam rahim yang menekan diafragma lebih kuat daripada kehamilan tunggal. Tekanan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman saat bernapas bagi sang ibu.
Tinggi Fundus Melebihi Normal
Fundus merupakan jarak antara puncak tulang kemaluan hingga bagian atas rahim yang diukur selama masa kehamilan. Pengukuran ini digunakan sebagai acuan untuk mengetahui usia kandungan dan memantau perkembangan janin.
Salah satu indikasi dari kehamilan lebih dari satu bayi adalah ukuran tinggi fundus yang lebih besar dari biasanya.
Hal ini terjadi karena bobot janin yang lebih besar menyebabkan rahim meregang lebih banyak untuk memberikan ruang yang cukup bagi dua bayi. Ukuran fundus yang meningkat inilah yang menjadikan perut ibu tampak lebih besar.
Kadar AFP Sangat Tinggi
Pemeriksaan alpha fetoprotein (AFP) dilakukan pada trimester kedua guna mendeteksi potensi kelainan pada janin serta mengukur kadar protein tertentu yang dihasilkan oleh bayi.
Jika hasil tes menunjukkan kadar AFP yang jauh lebih tinggi dari normal, maka hal tersebut bisa menjadi salah satu tanda bahwa ibu sedang mengandung lebih dari satu janin.
Bercak yang Muncul Lebih Sering
Kemunculan bercak darah di awal kehamilan sebenarnya bukan hal yang mengkhawatirkan, selama tidak disertai kram berat, keluarnya gumpalan darah, atau pendarahan dalam jumlah banyak.
Pada kehamilan ganda, frekuensi munculnya bercak darah cenderung lebih sering dibanding kehamilan tunggal.
Rasa Lelah yang Lebih Intens
Ibu yang mengandung lebih dari satu bayi cenderung mengalami kelelahan yang lebih berat dibandingkan kehamilan biasa.
Kondisi ini biasanya dirasakan sejak awal hingga akhir kehamilan, karena tubuh harus menopang dua janin sekaligus. Rasa nyeri di bagian punggung pun kerap muncul lebih awal dan terasa lebih menyakitkan.
Sering Merasa Tidak Nyaman
Ketidaknyamanan lebih sering dirasakan ketika mengandung bayi kembar.
Gejalanya antara lain adalah sering buang air kecil, kualitas tidur yang menurun, serta gangguan pada sistem pencernaan seperti sembelit, perut terasa kembung, dan sensasi panas di ulu hati (heartburn).
Rahim yang membesar juga menyebabkan kram perut, sementara berat badan yang bertambah disertai lonjakan hormon bisa memicu nyeri punggung.
Sensitivitas terhadap Makanan dan Minuman Meningkat Tajam
Pada trimester pertama, banyak ibu hamil merasa kehilangan selera makan. Namun, pada kehamilan ganda, ketidaksukaan terhadap makanan dan minuman bisa dirasakan lebih kuat.
Bahkan hanya dengan mencium aroma tertentu saja, mual bisa langsung muncul. Reaksi berlebihan ini biasanya terjadi terhadap makanan seperti ikan, telur, daging, atau bahan makanan hewani lainnya yang terkesan menjijikkan bagi ibu.
Gerakan Janin Lebih Awal Terasa
Biasanya, gerakan janin baru bisa dirasakan saat usia kandungan memasuki minggu ke-18 atau lebih. Namun, bagi ibu yang mengandung dua bayi, gerakan dari dalam rahim sudah bisa dirasakan sejak usia kehamilan 15 hingga 16 minggu.
Karena ada dua janin yang aktif, maka gerakan yang dirasakan pun menjadi lebih kuat dan lebih awal daripada kehamilan tunggal.
Penyebab Hamil Kembar
Kehamilan kembar dapat terjadi ketika proses pembuahan melibatkan dua sel telur sekaligus atau ketika satu sel telur yang telah dibuahi kemudian membelah diri menjadi dua embrio yang berbeda.
Dalam kondisi seperti ini, seorang perempuan berpeluang mengalami kehamilan dengan lebih dari satu janin. Terdapat beberapa hal yang dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya kehamilan ganda.
Berikut ini adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan peluang seorang perempuan mengandung anak kembar:
Usia Ibu
Kemungkinan untuk mengalami kehamilan kembar akan meningkat pada wanita yang hamil di usia 30 tahun ke atas.
Hal ini disebabkan karena pada rentang usia tersebut, tubuh cenderung lebih sering melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus ovulasi.
Faktor Keturunan
Jika dalam keluarga terdapat riwayat kelahiran kembar, maka peluang untuk mengandung anak kembar juga menjadi lebih besar.
Faktor genetik memiliki peran dalam mempengaruhi kemungkinan tubuh melepaskan lebih dari satu sel telur secara alami.
Program Kesuburan
Prosedur seperti fertilisasi in vitro (IVF) merupakan salah satu upaya medis yang dapat meningkatkan potensi kehamilan ganda.
Proses ini biasanya melibatkan pemberian hormon untuk menstimulasi ovarium agar menghasilkan lebih dari satu sel telur dalam satu waktu, sehingga kemungkinan terjadi pembuahan ganda menjadi lebih besar.
Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar
Beberapa kondisi kehamilan dengan lebih dari satu janin memang cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal.
Terdapat sejumlah komplikasi yang lebih sering muncul pada kehamilan ganda, di antaranya sebagai berikut:
Preeklamsia
Ibu yang mengandung lebih dari satu bayi memiliki kemungkinan lebih besar mengalami preeklamsia, yaitu gangguan kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi disertai kandungan protein tinggi dalam urine setelah usia kehamilan melewati 20 minggu.
Gejalanya dapat berupa pembengkakan pada wajah, tangan, kaki, serta mata. Selain itu, ibu juga bisa mengalami sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, rasa nyeri pada bagian atas perut, mual, muntah, dan kesulitan bernapas.
Diabetes Gestasional
Kondisi ini merupakan bentuk diabetes yang muncul selama masa kehamilan karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengontrol kadar gula darah.
Pada kehamilan dengan dua janin, kemungkinan munculnya gangguan ini meningkat, dengan risiko sekitar 4 hingga 10 persen.
Tanda-tandanya meliputi rasa haus yang terus-menerus, sering buang air kecil, kelelahan, mual, penglihatan kabur, serta infeksi di area vagina dan kandung kemih. Kadang-kadang, gula juga terdeteksi dalam hasil pemeriksaan urine.
Anemia
Anemia merupakan kondisi umum yang bisa dialami oleh ibu hamil dan ditandai dengan tubuh lemas dan kurang bertenaga. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi selama kehamilan.
Saat mengandung lebih dari satu bayi, kebutuhan zat besi juga semakin besar, sehingga risiko mengalami anemia pun meningkat.
Sindrom Transfusi Kembar-ke-Kembar (TTTS)
TTTS merupakan gangguan yang dapat dialami oleh bayi kembar identik, karena mereka biasanya berbagi satu plasenta yang sama.
Dalam kondisi ini, salah satu bayi mendapatkan aliran darah yang berlebihan, sementara bayi lainnya kekurangan suplai darah.
Bayi yang menerima aliran berlebih bisa berisiko mengalami gangguan jantung, sedangkan bayi yang kekurangan suplai darah berisiko mengalami anemia dan berat badan lahir rendah.
Kelahiran Prematur
Pada umumnya, kehamilan berlangsung hingga usia 40 minggu. Namun, kehamilan ganda memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk berakhir sebelum minggu ke-37.
Kondisi ini dikenal sebagai kelahiran prematur dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kehamilan dengan lebih dari satu janin.
Tips Menjaga ketika Mengandung Bayi Kembar
Setelah mengetahui bahwa kamu sedang mengandung lebih dari satu janin, ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian selama menjalani masa kehamilan tersebut.
Pentingnya Asupan Asam Folat
Kebutuhan asam folat pada ibu yang mengandung dua bayi lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal.
Ibu hamil dengan kondisi ini disarankan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 1 miligram per hari, sedangkan kehamilan satu janin hanya membutuhkan sekitar 0,4 miligram.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, ibu bisa mengonsumsi berbagai makanan kaya asam folat seperti bayam, kacang hijau, pisang, atau hati ayam.
Asupan ini sebaiknya dipenuhi sejak awal kehamilan karena sangat berperan dalam pembentukan organ dan otak bayi, sekaligus membantu mencegah risiko cacat tabung saraf.
Risiko Keguguran yang Lebih Tinggi
Pada awal kehamilan dengan lebih dari satu janin, risiko mengalami keguguran cenderung lebih tinggi. Oleh sebab itu, penting bagi ibu untuk lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik.
Sebaiknya hindari bepergian jarak jauh serta mengangkat barang berat. Jika muncul gejala seperti kram disertai pendarahan pada trimester pertama, segera periksakan diri ke dokter. Ikuti petunjuk medis dengan baik agar pertumbuhan janin tetap sehat.
Perlu Pemeriksaan Kehamilan Lebih Rutin
Kehamilan ganda memerlukan pemantauan yang lebih intens dibandingkan kehamilan tunggal. Ibu disarankan menjalani setidaknya enam kali pemeriksaan selama masa kehamilan.
Pemeriksaan bisa dilakukan saat pertama kali mengetahui kehamilan, lalu dilanjutkan saat usia kandungan 20 minggu, 24 minggu, dan 28 minggu. Selanjutnya, periksa kembali pada usia kehamilan 7 bulan dan 8 bulan.
Pemeriksaan meliputi pemantauan melalui USG, pengecekan tekanan darah, serta pemeriksaan urine guna memastikan kondisi ibu dan janin dalam keadaan stabil.
Kewaspadaan Terhadap Diabetes Gestasional dan Preeklamsia
Ibu yang mengandung bayi kembar harus lebih berhati-hati terhadap potensi munculnya diabetes gestasional maupun preeklamsia.
Kedua kondisi tersebut dapat memberikan dampak buruk baik bagi janin maupun ibu, serta dapat mempersulit proses persalinan.
Untuk itu, penting menjaga pola makan, mengontrol tekanan darah secara rutin, serta memantau kadar gula dalam darah agar tetap normal.
Lebih Sering Mengalami Nyeri Punggung
Nyeri pada area punggung merupakan keluhan yang sering dirasakan, terutama karena beban tubuh yang bertambah akibat membawa dua janin.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman ini, ibu bisa menggunakan handuk hangat sebagai kompres di bagian punggung.
Saat tidur, disarankan menggunakan beberapa bantal yang ditata di sekitar punggung dan paha, atau bisa juga menggunakan bantal khusus untuk ibu hamil agar posisi tidur lebih nyaman.
Persiapan untuk Jenis Persalinan
Sebagian besar kelahiran bayi kembar dilakukan melalui prosedur operasi caesar. Oleh karena itu, ibu perlu siap menghadapi persalinan kapan saja, karena risiko kelahiran prematur pada kehamilan ganda memang lebih tinggi.
Jika bayi lahir sebelum usia kandungan mencapai 34 minggu, kemungkinan besar akan membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum diperbolehkan pulang ke rumah.
Sebagai penutup, mengenali berbagai perubahan sejak dini bisa membantumu memahami firasat hamil kembar dan lebih siap menghadapi perjalanan kehamilan dengan dua buah hati.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish
- 07 September 2025
2.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
3.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
4.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
5.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025