Manfaat Lilin Aromaterapi, Bahaya, hingga Cara Penggunaannya
- Jumat, 11 Juli 2025

Manfaat lilin aromaterapi tak hanya memberi aroma harum, tapi juga dipercaya bantu menenangkan pikiran dan meredakan stres yang berlebih.
Wewangiannya berasal dari minyak esensial yang secara ilmiah telah diketahui memiliki pengaruh terhadap kesehatan emosional dan mental, meskipun hingga saat ini belum ada riset yang secara spesifik membuktikan efektivitasnya dalam meredakan flu pada bayi.
Bagi pecinta lilin beraroma, benda ini telah menjadi andalan untuk menciptakan suasana nyaman di rumah.
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
Ketika udara di kamar terasa kurang segar atau suasana hati sedang tidak baik, menyalakan lilin dengan aroma favorit bisa menjadi solusi cepat untuk mengembalikan kenyamanan dan memperbaiki mood.
Tak jarang, banyak orang merasa sangat terbantu dengan kehadiran lilin aroma karena mampu memberikan efek relaksasi yang menenangkan.
Namun, sebagian pihak menyuarakan kekhawatiran terkait dampaknya bagi kesehatan, terutama bila bahan yang digunakan tidak alami atau mengandung zat kimia tertentu.
Lilin jenis ini dibuat dengan mencampurkan minyak esensial ke dalam bahan dasar lilin, sehingga saat dinyalakan, kandungan aromaterapinya akan tersebar ke seluruh ruangan.
Uap dari essential oil tersebut kemudian dihirup oleh penghuni ruangan dan dipercaya bisa membawa ketenangan, mengurangi ketegangan, serta membantu menghadirkan rasa nyaman.
Meski begitu, efek menyehatkan yang muncul sebenarnya lebih berasal dari kandungan minyak esensial di dalamnya dibandingkan lilin itu sendiri. Sebab itu, kualitas bahan sangat menentukan hasil yang dirasakan.
Dengan demikian, manfaat lilin aromaterapi dapat dirasakan jika dipilih dari bahan yang tepat, digunakan secara bijak, dan disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu.
Manfaat Lilin Aromaterapi bagi Kesehatan
Masalah stres dan kelelahan sudah menjadi bagian dari rutinitas, khususnya bagi mereka yang hidup di kota-kota besar dengan tekanan tinggi.
Oleh karena itu, banyak orang mencari cara untuk meredakan beban pikiran, dan salah satu metode yang banyak dipilih adalah dengan menggunakan aromaterapi.
Bersantai di ruangan tenang sambil menyalakan lilin beraroma menjadi salah satu solusi yang mudah dan terjangkau untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Jika ditinjau dari sisi ini, manfaat lilin aromaterapi berhubungan erat dengan upaya menjaga kesehatan mental, yang merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan.
Menurut ulasan dari Medical News Today, kandungan minyak esensial dalam lilin aromaterapi terbukti dapat menurunkan kadar kortisol dalam tubuh—yaitu hormon yang terkait dengan stres.
Semakin rendah kadar hormon ini, maka semakin kecil pula risiko seseorang mengalami stres berkepanjangan.
Penelitian lain yang tercantum dalam National Library of Medicine menunjukkan bahwa minyak esensial bergamot, yang umum ditemukan dalam lilin aromaterapi, dapat membantu mengatasi emosi negatif, kelelahan, dan juga menurunkan kadar kortisol.
Meski ada dugaan bahwa lilin beraroma juga bisa sedikit membantu meredakan gejala flu ringan pada bayi, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang secara khusus membenarkan hal tersebut.
Yang pasti, lilin dengan aroma alami memang bisa memberikan efek rileksasi, terutama saat dihirup dalam suasana yang tenang.
Namun, seiring meningkatnya popularitas produk ini, kini banyak beredar lilin aroma yang mengandung pewangi sintetis alih-alih minyak esensial.
Penggunaan wewangian buatan ini patut diwaspadai, karena bisa memicu gangguan seperti migrain, sakit kepala, atau bahkan serangan asma.
Mengingat sulitnya membedakan antara produk berbahan alami dan sintetis, penting untuk lebih teliti dalam memilih.
Jika lilin aroma akan digunakan untuk bayi atau individu dengan sensitivitas tertentu, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis guna memastikan keamanan penggunaannya.
Bahaya Lilin Aromaterapi bagi Kesehatan
Meskipun sering dipercaya mampu membantu menenangkan pikiran, ternyata ada sisi lain dari pemakaian lilin beraroma yang perlu diperhatikan.
Sejumlah pakar mengungkapkan bahwa produk ini berpotensi membahayakan kesehatan tubuh maupun kondisi lingkungan.
Apa alasannya? Rupanya, bahan penyusun pada produk ini bisa menghasilkan senyawa beracun saat terbakar dan terhirup oleh tubuh. Meski begitu, tidak semua jenisnya mengandung zat yang berbahaya.
Karena itu, sangat penting untuk bersikap kritis dan cermat dalam mengevaluasi komposisi bahan yang digunakan pada produk-produk semacam ini.
Di sejumlah negara dengan standar kesehatan dan lingkungan yang ketat seperti Inggris, para pelaku industri yang memproduksi lilin pewangi telah menerima imbauan dari pemerintah agar menurunkan kadar emisi dari produk mereka.
Pemerintah juga meminta agar para produsen mencantumkan peringatan mengenai risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat penggunaan produk tersebut.
Isu ini cukup menjadi perhatian di Inggris, mengingat banyaknya warga yang rutin menyalakan lilin ini untuk menciptakan aroma segar di rumah.
Sebagai tambahan, banyak dari produk sejenis ini diproduksi menggunakan lilin berbahan dasar parafin, yang diketahui mampu mengeluarkan zat kimia berbahaya bagi organ pernapasan.
Selain itu, ada pula yang menggunakan sumbu dengan inti logam, yang juga berpotensi menghasilkan zat beracun saat dibakar.
Orang dengan gangguan pernapasan seperti asma sebaiknya menghindari penggunaan produk ini karena dapat memperparah kondisi mereka.
Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki masalah pernapasan, penggunaannya tergolong masih aman, selama dilakukan dengan bijak. Perlu diingat bahwa produk ini tetap merupakan hasil dari proses pembakaran yang menghasilkan asap.
Karena itu, sangat disarankan untuk tidak menyalakannya di ruangan yang tertutup rapat tanpa sirkulasi udara atau di tempat yang terlalu sempit.
Keamanan juga harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai tertidur atau meninggalkan lilin yang masih menyala tanpa pengawasan karena dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Hindari pula menyalakannya di dekat barang-barang mudah terbakar. Letakkan lilin di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh anak-anak. Durasi pemakaian juga sebaiknya dibatasi, tidak lebih dari dua jam dalam satu kali penggunaan.
Pastikan kondisi lilin bersih sebelum dinyalakan, termasuk membuang sisa sumbu dari pembakaran sebelumnya.
Ada beberapa jenis aroma tertentu yang sebaiknya tidak digunakan oleh perempuan yang sedang mengandung. Sebelum menggunakannya, akan lebih baik jika ibu hamil berkonsultasi dengan tenaga medis terlebih dahulu.
Sementara itu, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa penggunaan lilin jenis ini dapat memicu pertumbuhan tumor atau kanker.
Namun, ada saja produsen yang tidak bertanggung jawab dan memberikan klaim menyesatkan seolah-olah produk mereka bisa menyembuhkan penyakit serius seperti kanker. Hal ini tentu tidak bisa dibenarkan dan harus diwaspadai.
Cara Aman Penggunaan Lilin Aromaterapi
Agar efek positif dari penggunaan produk pewangi ruangan berbasis aroma tetap bisa dinikmati tanpa menimbulkan gangguan bagi tubuh, disarankan untuk memilih jenis yang dibuat dari bahan lilin nabati, seperti yang berasal dari kedelai.
Produk berbahan dasar alami ini umumnya menghasilkan lebih sedikit asap maupun zat kimia berbahaya dibandingkan dengan varian yang mengandung parafin.
Selain itu, perhatikan juga jenis sumbu yang digunakan. Pilihlah lilin dengan sumbu pendek dan tidak mengandung elemen logam di bagian tengahnya, karena ini dapat membantu menurunkan kadar polutan dan jelaga di udara.
Sangat penting untuk membaca daftar bahan yang tercantum di kemasan dan melakukan riset mandiri mengenai potensi risiko dari setiap bahan tersebut terhadap tubuh.
Hal lain yang tak kalah penting adalah membatasi durasi pemakaian agar konsentrasi zat kimia di dalam ruangan tidak meningkat secara berlebihan.
Sebagai tambahan, ada pilihan lain yang bisa digunakan untuk menghadirkan wangi alami di dalam ruangan tanpa perlu menyalakan api.
Beberapa alternatif tersebut meliputi penggunaan minyak esensial secara langsung atau melalui alat difuser khusus. Metode-metode ini dianggap lebih ramah terhadap sistem pernapasan.
Cara Lilin Aromaterapi Tetap Awet
Sebagian produk pewangi ruangan dalam bentuk lilin yang kamu sukai sering kali memiliki harga yang cukup tinggi. Maka dari itu, sangat wajar jika kamu ingin agar penggunaannya bisa bertahan dalam jangka waktu lebih lama.
Dengan begitu, kapan pun kamu ingin menciptakan suasana rileks, kamu bisa langsung menyalakannya dan menikmati wanginya.
Supaya produk ini bisa tetap digunakan dalam waktu yang lebih panjang, ada beberapa langkah sederhana yang dapat kamu terapkan. Namun, tetap perlu disadari bahwa bagaimanapun juga, setiap lilin pasti akan habis pada waktunya.
1. Memilih Produk yang Sesuai
Jenis lilin yang berasal dari bahan alami seperti kedelai memiliki keunggulan karena titik lelehnya lebih rendah dibandingkan parafin. Artinya, produk ini dapat digunakan hingga setengah kali lebih lama.
Selain itu, jika kamu pandai memilih aroma yang tepat, wanginya bisa tetap tercium meskipun belum dinyalakan.
2. Menempatkan di Area yang Aman
Jangan letakkan lilin di lokasi yang terpapar panas secara langsung, seperti di atas perapian, dekat sumber panas, atau di tepi jendela yang terkena sinar matahari terus-menerus.
Panas yang berlebih bisa mempercepat proses pembakaran dan mengurangi daya tahan lilin. Selain itu, menghindari lokasi berangin juga penting agar pembakaran tidak terjadi secara tidak merata.
3. Jangan Menyalakan Dalam Waktu Singkat
Menyalakan lilin hanya beberapa menit dapat menyebabkan bagian tengahnya saja yang meleleh, sementara sisi luarnya tetap utuh.
Jika ini sering terjadi, maka lilin akan terbakar tidak merata dan kamu akan kehilangan sebagian besar isinya secara percuma. Maka dari itu, sebaiknya selalu menyalakan hingga seluruh permukaan lilin meleleh secara menyeluruh.
4. Memotong Sumbu Secara Rutin
Saat baru dibeli, sumbu biasanya memiliki panjang ideal. Namun, setelah beberapa kali digunakan, sumbu bisa berubah bentuk atau bahkan menimbulkan jelaga yang lebih banyak.
Dengan memangkas sumbu secara berkala, nyala api akan lebih stabil dan produk bisa digunakan lebih lama. Untuk lilin besar yang tidak memiliki wadah, kamu bisa memakai gunting biasa.
Namun, jika produk tersebut berada dalam wadah, gunakan alat pemotong khusus sumbu agar hasil potongannya tetap rata dan potongannya tidak jatuh ke dalam lilin.
5. Pastikan Sumbu Berdiri Tegak
Agar nyala api tetap merata, penting untuk memastikan posisi sumbu tetap tegak lurus setelah lilin digunakan.
Jika terlihat miring ke satu sisi, kamu bisa memperbaikinya secara perlahan menggunakan jari setelah lilin benar-benar dingin agar kembali ke posisi semula.
6. Taburkan Garam Setelah Dipadamkan
Salah satu trik sederhana yang sering tak diketahui banyak orang adalah dengan menambahkan sedikit garam ke lilin yang masih cair setelah apinya dipadamkan. Aduk cepat menggunakan tusuk gigi, sumpit, atau alat lain yang tersedia.
Garam diyakini dapat memperlambat laju pembakaran pada penggunaan berikutnya, sehingga masa pakai lilin menjadi lebih lama.
7. Jangan Gunakan Lebih dari Empat Jam Sekaligus
Batas waktu maksimal pembakaran ini disarankan demi keselamatan. Beberapa kejadian tidak menyenangkan telah terjadi akibat lilin dinyalakan terlalu lama, bahkan sampai menyebabkan ledakan.
Jika aturan ini diabaikan, risiko yang dihadapi bukan hanya kerusakan pada lilin, tapi bisa berdampak serius terhadap keselamatan rumah dan barang-barang di dalamnya.
Cara Memilih Lilin Aromaterapi
Produk lilin beraroma tersedia dalam berbagai varian dan dibuat dari beragam material. Oleh karena itu, ada beberapa hal penting yang patut kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk membelinya.
Simak penjelasan rinci dari masing-masing poin berikut ini:
1. Sesuaikan dengan Jenis Kemasan yang Digunakan
Lilin pewangi ruangan bisa dibedakan berdasarkan jenis wadahnya. Umumnya, terdapat bentuk seperti tealight, votive, wadah kaleng, maupun stoples berbahan kaca.
Masing-masing kemasan memiliki karakteristik dan manfaat tersendiri. Jadi, penting untuk memilih tipe yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaanmu.
a. Tealight – Cocok untuk Pemakaian Singkat
Bila kamu ingin menikmati wangi menenangkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, tipe ini bisa menjadi pilihan yang pas. Ukurannya kecil dan ringan, sehingga juga sering digunakan sebagai lilin terapung di atas air.
Durasi pembakarannya berkisar antara 4 hingga 6 jam, sangat cocok untuk kamu yang ingin menikmati aroma berbeda setiap waktu tanpa perlu menghabiskan satu lilin penuh.
b. Votive – Mudah Ditemukan dan Tahan Lama
Tipe yang satu ini sering digunakan dalam kegiatan ibadah, khususnya di tempat peribadatan seperti gereja. Ukurannya yang pendek namun cukup tebal membuatnya mampu mengeluarkan aroma dalam waktu yang cukup lama.
Umumnya dijual tanpa wadah, jadi kamu mungkin perlu membeli tempatnya secara terpisah.
Namun kini, sudah tersedia versi yang dijual lengkap dengan tempatnya. Lama waktu pembakarannya juga cukup bervariasi, dari beberapa jam hingga lebih dari satu hari.
c. Kemasan Kaleng dan Stoples Kaca – Praktis untuk Dibawa
Lilin yang dikemas dalam kaleng logam atau stoples kaca juga banyak diminati. Jenis ini tidak membutuhkan tempat tambahan karena bisa langsung dinyalakan begitu tutupnya dibuka.
Sangat praktis untuk kamu yang sering bepergian atau bekerja di luar kota, karena mudah dibawa dan bisa langsung digunakan kapan pun dibutuhkan.
Namun, karena bahan wadahnya mudah menghantarkan panas, kamu perlu waspada agar tidak meletakkannya langsung di permukaan meja.
Gunakan alas tahan panas seperti kaca tebal, potongan batu bata, atau pelat batu. Pastikan alas tersebut stabil dan tidak mudah tergeser agar lilin tetap aman saat digunakan.
2. Kenali Komposisi Bahan dalam Lilin Pewangi Ruangan
Kualitas sebaran aroma serta durasi pembakaran pada lilin pewangi sangat dipengaruhi oleh bahan dasar yang digunakan.
Di bawah ini adalah beberapa jenis bahan yang umum ditemukan dalam produk lilin aroma yang bisa menjadi pertimbangan sebelum kamu memilih.
a. Parafin – Harga Terjangkau, Tapi Kurang Ramah Kesehatan
Jenis ini merupakan salah satu yang paling mudah dijangkau secara harga. Cocok bagi pemula yang baru ingin mencoba sensasi relaksasi dari lilin aroma.
Namun, perlu dicatat bahwa bahan ini bisa menimbulkan bau yang khas saat dibakar, yang kadang mengganggu wangi utama dari aromanya.
Selain itu, sisa pembakarannya kerap meninggalkan residu karena proses penyulingannya kurang maksimal. Penggunaan dalam jangka panjang sebaiknya dihindari karena kandungan kimianya kurang baik untuk tubuh.
b. Beeswax – Ideal untuk Area Pribadi seperti Kamar atau Kamar Mandi
Kalau kamu ingin menciptakan suasana tenang di kamar tidur atau saat berendam di kamar mandi, bahan ini patut dipertimbangkan. Beeswax termasuk bahan alami yang juga banyak digunakan di dunia kosmetik dan pangan.
Tidak menghasilkan asap atau jelaga berlebih, serta memiliki aroma manis alami yang mampu menyebar dengan baik ke seluruh ruangan.
Sifatnya yang tidak mudah mencair pada suhu rendah membuatnya awet. Namun, produk berbahan ini biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi dibanding jenis lainnya.
c. Soy Wax – Aroma Cepat Tersebar dan Lebih Awet Digunakan
Bahan dari olahan kedelai ini terkenal mampu mengeluarkan aroma wangi dengan cepat setelah dinyalakan. Sangat cocok bagi kamu yang ingin merasakan efek relaksasi dalam waktu singkat.
Selain itu, penggunaannya pun tahan lama karena tidak cepat habis. Umumnya dibuat secara manual dari kedelai murni.
Jika lelehannya mengenai furnitur, sisa lilinnya mudah dibersihkan. Bahan ini juga cenderung aman untuk anak-anak maupun hewan peliharaan di rumah.
d. Palm Wax – Memberikan Cahaya Lebih Terang
Bila kamu mencari lilin yang bisa memberikan pencahayaan lebih terang, bahan dari minyak kelapa sawit murni ini bisa jadi pilihan.
Tidak mengandung zat berbahaya dan tidak menghasilkan asap yang merugikan. Selain memberikan pencahayaan optimal, aroma yang dihasilkan pun bisa bertahan lama.
e. Lilin Gel – Estetik dan Bisa Menjadi Hiasan Ruangan
Tak hanya memberikan efek tenang, produk berbentuk gel juga dapat mempercantik ruangan karena tampilannya yang jernih dan sering dihias dengan elemen dekoratif seperti bunga kering atau kerang kecil.
Terbuat dari bahan berbasis minyak bumi, aroma yang digunakan pun diformulasikan khusus agar larut dalam gel tersebut. Penempatan yang ideal untuk jenis ini antara lain di ruang tamu, pintu masuk, atau area santai lainnya.
Umumnya, bagian hiasan dan bagian yang terbakar dipisahkan untuk menjaga keindahan tampilannya tetap utuh saat lilin digunakan.
f. Bahan Alami Tambahan – Kapas, Beras, dan Wax dari Jepang
Selain bahan-bahan utama di atas, ada pula alternatif lain seperti kapas, beras, dan wax asal Jepang. Meski tidak terlalu sering digunakan sebagai bahan utama, ketiganya memiliki kelebihan masing-masing.
Lilin dari biji kapas dikenal tidak mencemari udara. Sementara yang terbuat dari beras, meski kecil ukurannya, bisa digunakan cukup lama.
Wax dari Jepang bahkan menggabungkan keunggulan dari dua bahan tersebut—tahan lama, tidak mencemari udara, dan aman digunakan.
Sebagai penutup, dengan memilih dan menggunakan secara bijak, manfaat lilin aromaterapi bisa kamu rasakan tanpa mengorbankan kesehatan maupun kenyamanan di rumah.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025