Dua Aturan Baru Penerbangan di Uni Eropa: Bagasi Kabin Gratis dan Perubahan Kompensasi Keterlambatan
- Jumat, 13 Juni 2025

JAKARTA – Uni Eropa tengah merancang sejumlah perubahan besar dalam regulasi penerbangan, yang akan berdampak pada penumpang dan maskapai penerbangan. Di antara perubahan utama tersebut adalah kebijakan baru mengenai bagasi kabin dan penyesuaian aturan kompensasi untuk penumpang yang mengalami keterlambatan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan perlindungan konsumen, meskipun beberapa negara anggota Uni Eropa seperti Spanyol, Jerman, Slovenia, dan Portugal telah menyuarakan keberatan.
Bagasi Kabin Gratis: Aturan Baru Maskapai Penerbangan di Uni Eropa
Salah satu perubahan paling signifikan adalah pemberlakuan aturan baru terkait barang bawaan di kabin pesawat. Saat ini, beberapa maskapai penerbangan Eropa, seperti Ryanair dan easyJet, memiliki kebijakan yang memungkinkan penumpang membawa barang bawaan kecil ke dalam kabin dengan biaya tambahan. Namun, dengan aturan baru yang diusulkan oleh Uni Eropa, penumpang tidak akan dikenakan biaya tambahan untuk membawa tas kecil mereka yang dapat dimasukkan ke dalam kabin pesawat.
Baca Juga
Menurut dokumentasi resmi yang diterima, aturan baru ini akan membuat barang bawaan pribadi di kabin pesawat menjadi gratis, dengan syarat barang tersebut dapat diletakkan di bawah kursi depan. Ukuran barang yang diperbolehkan dalam kabin tersebut adalah 40x30x15 cm, termasuk roda dan pegangan. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi banyak penumpang yang selama ini terbebani dengan biaya tambahan untuk barang bawaan mereka.
"Aturan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih kepada konsumen dan mengurangi beban biaya tambahan yang dikenakan oleh maskapai penerbangan," kata Margarita Estevez, salah satu pejabat senior di Departemen Transportasi Uni Eropa, dalam keterangan resminya.
Namun, aturan ini juga memperkenalkan perbedaan penting antara barang pribadi dan bagasi yang dimasukkan ke dalam loker atas. Untuk barang yang diletakkan di loker atas, ukuran dan biaya tambahan masih akan ditentukan oleh masing-masing maskapai, yang berarti penumpang kemungkinan akan tetap dikenakan biaya untuk tas yang lebih besar atau berat. Sebagai contoh, Ryanair mengizinkan tas jinjing gratis berukuran 40x20x25 cm, sedangkan easyJet mengizinkan tas dengan ukuran 45x36x20 cm.
Aturan ini akan berlaku untuk semua maskapai penerbangan berbasis di Uni Eropa, termasuk penerbangan yang membawa penumpang dari negara non-Uni Eropa. Meski demikian, beberapa negara anggota Uni Eropa, termasuk Spanyol, Jerman, Slovenia, dan Portugal, telah menyatakan penolakan terhadap aturan ini, dengan alasan bahwa kebijakan ini dapat menyebabkan penumpang membayar lebih untuk hampir semua tas kabin.
Penolakan dari Beberapa Negara Uni Eropa
Pemerintah Spanyol, melalui Pablo Bustinduy, Menteri Hak Sosial, Urusan Konsumen, dan Agenda 2030, menyatakan bahwa perubahan ini berpotensi melanggar hak konsumen dan hanya akan memperkuat keuntungan maskapai penerbangan. "Jika aturan ini diterapkan, maskapai penerbangan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari penumpang, sementara konsumen akan semakin terbebani dengan biaya tambahan," ujar Bustinduy dalam pernyataan resminya.
Penolakan serupa datang dari beberapa negara Uni Eropa lainnya, yang khawatir bahwa kebijakan ini akan meningkatkan biaya operasional maskapai dan mengarah pada biaya tambahan yang lebih besar bagi konsumen. Beberapa negara tersebut menginginkan aturan yang lebih fleksibel yang dapat mengakomodasi kebutuhan kedua belah pihak tanpa memberatkan penumpang.
Aturan Kompensasi Keterlambatan Penerbangan yang Diperbarui
Selain aturan mengenai bagasi kabin, Uni Eropa juga mengusulkan perubahan penting terkait kompensasi untuk penumpang yang mengalami keterlambatan penerbangan. Dalam aturan baru ini, penumpang yang menghadapi penundaan lebih dari empat jam (bukan tiga jam seperti sebelumnya) berhak menerima kompensasi dari maskapai. Untuk penerbangan jarak jauh, kompensasi akan diberikan jika penundaan berlangsung selama enam jam atau lebih.
Menurut aturan yang diajukan, kompensasi untuk penerbangan jarak pendek yang mengalami keterlambatan lebih dari empat jam akan meningkat dari €250 (sekitar Rp 4,6 juta) menjadi €300 (sekitar Rp 5,6 juta). Untuk penerbangan jarak jauh, kompensasi juga akan mengalami penyesuaian, dengan nilai yang turun dari €600 (sekitar Rp 11,3 juta) menjadi €500 (sekitar Rp 9,3 juta).
“Kami berharap perubahan ini dapat memberi lebih banyak perlindungan kepada penumpang yang terhambat karena penundaan yang tidak terduga. Maskapai penerbangan harus bertanggung jawab atas kenyamanan penumpang dan hak-hak mereka,” tambah Margarita Estevez dari Departemen Transportasi Uni Eropa.
Namun, beberapa maskapai penerbangan telah menyatakan keberatan terhadap aturan kompensasi baru ini. Mereka berpendapat bahwa kebijakan baru dapat memengaruhi keberlanjutan finansial mereka, terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian ekonomi global. Beberapa maskapai juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa mereka akan lebih sulit untuk memenuhi kewajiban kompensasi jika penundaan terus meningkat.
Dampak Perubahan Aturan bagi Penumpang dan Maskapai
Dengan diterapkannya kedua aturan baru ini, penumpang di Uni Eropa berpotensi merasakan perubahan besar dalam cara mereka berpergian. Di satu sisi, aturan baru ini memberikan keuntungan bagi penumpang dengan mengurangi biaya tambahan untuk bagasi kabin dan meningkatkan kompensasi keterlambatan. Namun, di sisi lain, perubahan ini dapat memicu perdebatan lebih lanjut mengenai dampaknya terhadap maskapai penerbangan dan biaya operasional mereka.
Maskapai penerbangan mungkin akan merespons dengan memperkenalkan biaya tambahan lainnya untuk menutupi potensi kerugian. Oleh karena itu, penumpang diharapkan untuk memantau dengan cermat perubahan kebijakan ini, yang dapat berdampak langsung pada biaya perjalanan mereka di masa depan.
"Kami menyambut baik perubahan aturan ini, tetapi kami akan terus berupaya untuk mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan bagi penumpang, tetapi juga mendukung kelangsungan maskapai penerbangan," ujar Stephen O'Neil, juru bicara dari European Airlines Association.
Perubahan yang Perlu Diwaspadai
Aturan baru mengenai bagasi kabin dan kompensasi keterlambatan yang diusulkan oleh Uni Eropa menawarkan berbagai keuntungan bagi penumpang, namun juga menimbulkan tantangan bagi maskapai penerbangan. Penumpang harus memperhatikan aturan ini dengan seksama, karena ini bisa berarti lebih banyak tas yang dapat dibawa tanpa biaya tambahan, tetapi juga dapat berpengaruh pada kenaikan harga tiket atau biaya lainnya di masa depan. Terlepas dari berbagai pandangan yang berbeda, perubahan ini menandai langkah besar dalam memperbaiki standar perlindungan konsumen dalam sektor penerbangan Eropa.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025