Selasa, 09 September 2025

QRIS sebagai Kunci Digitalisasi UMKM: Mendorong Transformasi Ekonomi Indonesia

QRIS sebagai Kunci Digitalisasi UMKM: Mendorong Transformasi Ekonomi Indonesia
QRIS sebagai Kunci Digitalisasi UMKM: Mendorong Transformasi Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Transformasi digital di Indonesia semakin nyata dengan makin banyaknya transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dari pedagang kaki lima hingga warung tradisional, kini pembayaran digital menggunakan QR code bukan lagi hal asing, bahkan telah menggantikan transaksi tunai yang selama ini dominan. Perubahan ini menjadi indikasi kuat bahwa teknologi mulai merambah aspek dasar ekonomi masyarakat, khususnya dalam kegiatan jual-beli sehari-hari.

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, masih banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi berbagai tantangan dalam mengadopsi QRIS. Pertanyaannya, apakah QRIS benar-benar bisa menjadi pintu gerbang UMKM ke era ekonomi digital secara merata, ataukah hanya menjadi simbol digitalisasi yang tidak menyentuh kebutuhan dasar para pelaku usaha kecil?

QRIS dan Peranannya dalam Ekonomi Digital Indonesia

Baca Juga

Penerbangan Balikpapan Toraja Dibuka Lagi 15 September

QRIS merupakan sistem pembayaran digital yang dikembangkan Bank Indonesia sebagai standar nasional transaksi berbasis kode QR. Sistem ini memungkinkan semua aplikasi dompet digital dapat menerima pembayaran melalui satu kode QR yang sama. Tujuan utamanya adalah menyatukan berbagai platform pembayaran agar transaksi menjadi lebih cepat, efisien, dan inklusif.

Direktur Bank Indonesia menyatakan, “QRIS tidak hanya memudahkan transaksi di kota besar, tapi juga membuka akses bagi pelaku usaha kecil di seluruh pelosok negeri.” Dengan demikian, QRIS menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong inklusi keuangan dan mempercepat transformasi digital nasional.

Bank Indonesia secara aktif mendukung penetrasi QRIS di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, transportasi, hingga bidang sosial. Dengan satu kode QR, konsumen dapat membayar dengan mudah menggunakan berbagai aplikasi, sementara pelaku usaha bisa menerima pembayaran dari platform yang berbeda tanpa kesulitan.

UMKM: Tulang Punggung Ekonomi Nasional

UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap sekitar 90% tenaga kerja nasional. Meski demikian, sektor ini sering kali tertinggal dalam hal digitalisasi. QRIS hadir sebagai solusi bukan hanya untuk pembayaran, tapi juga sebagai gerbang digital yang memungkinkan UMKM mencatat transaksi otomatis, memperluas akses ke layanan keuangan formal seperti pinjaman bank, dan membuka peluang pasar yang lebih luas.

“Kehadiran QRIS memberikan kemudahan bagi UMKM untuk masuk ke sistem keuangan formal, sehingga dapat meningkatkan kapasitas usaha dan keberlanjutan bisnis,” kata pengamat ekonomi digital.

Melalui QRIS, UMKM yang sebelumnya tidak tercatat secara finansial kini memiliki potensi untuk menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital yang lebih besar dan transparan.

Tantangan Implementasi QRIS di Kalangan UMKM

Meskipun potensinya besar, penggunaan QRIS masih menghadapi berbagai hambatan. Banyak pelaku usaha belum memiliki perangkat teknologi yang memadai, kurang paham cara menggunakan aplikasi pembayaran digital, serta minim pendampingan langsung. Kondisi ini tidak hanya terjadi di daerah terpencil, tetapi juga di kota kecil dan pasar tradisional.

Di wilayah dengan infrastruktur kurang mendukung seperti jaringan internet yang terbatas, proses transaksi digital menjadi tidak stabil dan menyulitkan pelaku usaha. Selain itu, masalah kepercayaan dan kebiasaan pembayaran tunai juga menjadi faktor penghambat. Sebagian UMKM merasa QRIS rumit dan bukan untuk mereka.

Terdapat lebih dari 26 juta merchant QRIS di Indonesia. Namun, kesenjangan penggunaan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih terlihat jelas. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan sekadar soal teknologi, tetapi juga kesiapan sosial dan budaya.

“Masalahnya bukan lagi mengapa UMKM belum beralih ke digital, tapi sudahkah jalannya dipermudah? Tanpa edukasi dan pendampingan, QRIS hanya akan menjadi pajangan,” ujar seorang praktisi digitalisasi UMKM.

Strategi Optimalisasi QRIS: Edukasi, Inklusi, dan Akses Merata

Optimalisasi QRIS harus dilandasi oleh upaya inklusif yang tidak hanya fokus pada aspek teknis, tapi juga pada edukasi dan pendampingan. Pemerintah daerah, komunitas bisnis, dan lembaga keuangan perlu bersinergi untuk mendampingi UMKM agar bisa memanfaatkan teknologi digital secara efektif.

Beberapa program pelatihan digitalisasi UMKM yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia di berbagai daerah menjadi contoh positif yang perlu diperluas. Pendekatan yang berbasis komunitas dan disesuaikan dengan konteks lokal sangat penting agar proses adopsi berjalan optimal.

Insentif juga menjadi kunci keberhasilan, seperti pembebasan biaya transaksi dan subsidi perangkat yang dapat mendorong UMKM untuk mulai menggunakan QRIS tanpa beban biaya besar.

“Tanpa kemudahan akses dan dukungan nyata, QRIS hanya akan menjadi fitur digital yang ramai di kota besar, bukan solusi bagi jutaan pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia,” jelas seorang analis kebijakan ekonomi digital.

QRIS: Simbol Kesiapan Ekonomi Digital Rakyat

QRIS merupakan simbol kesiapan Indonesia memasuki era ekonomi digital yang inklusif. Bila dikelola dengan baik, UMKM bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga berpotensi menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan.

Namun, agar visi ini tercapai, penerapan QRIS harus menyentuh kebutuhan paling dasar pelaku usaha, mulai dari literasi digital, kemudahan akses, hingga dukungan berkelanjutan. Digitalisasi tidak boleh menjadi proyek elit bagi segelintir kalangan, melainkan jalan yang dapat dilalui seluruh lapisan masyarakat.

“Digitalisasi harus hadir sebagai solusi nyata yang menjembatani kesenjangan, bukan menambah jarak antara yang bisa dan tidak bisa beradaptasi,” tutup pengamat tersebut.

Jika tidak, UMKM akan terus dipaksa berlari mengejar teknologi, sementara lintasan digitalnya sendiri belum sepenuhnya dipersiapkan secara merata. Dengan demikian, QRIS dapat benar-benar menjadi pintu bagi UMKM untuk melangkah ke ekonomi digital yang lebih maju dan inklusif, bukan sekadar alat pembayaran modern yang hanya dinikmati sebagian kecil masyarakat.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daftar Harga Mobil Listrik Lengkap September 2025

Daftar Harga Mobil Listrik Lengkap September 2025

Penerbangan Banyuwangi Surabaya PP Dibuka Kembali

Penerbangan Banyuwangi Surabaya PP Dibuka Kembali

Cara Cek Bansos PKH BPNT September 2025

Cara Cek Bansos PKH BPNT September 2025

Jadwal Penyeberangan TAA ke Bangka Lebih Praktis Hari Ini

Jadwal Penyeberangan TAA ke Bangka Lebih Praktis Hari Ini

Transportasi Jakarta Kini Masuk 20 Terbaik Dunia

Transportasi Jakarta Kini Masuk 20 Terbaik Dunia