Friedrich Merz, calon kanselir Jerman, menilai kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat
- Senin, 14 April 2025

JAKARTA - Merz mengusulkan pembentukan perjanjian perdagangan bebas antara AS dan Uni Eropa (UE) sebagai solusi untuk meredakan ketegangan perdagangan dan mendorong stabilitas ekonomi.
Kebijakan Tarif AS dan Dampaknya
Pada awal tahun 2025, pemerintah AS memberlakukan tarif baru terhadap impor baja, aluminium, dan kendaraan dari UE. Langkah ini memicu ketegangan perdagangan antara kedua belah pihak. Komisi Eropa menanggapi dengan rencana penerapan tarif balasan senilai €26 miliar terhadap barang-barang AS, termasuk produk-produk seperti daging, susu, dan pakaian.
Baca Juga
Friedrich Merz mengkritik kebijakan tarif tersebut, menyatakan bahwa langkah tersebut dapat mempercepat terjadinya krisis keuangan. Ia menekankan pentingnya respons Eropa yang persuasif terhadap kebijakan perdagangan AS.
Usulan Perjanjian Perdagangan Bebas AS-UE
Sebagai alternatif terhadap kebijakan tarif, Merz mengusulkan pembentukan perjanjian perdagangan bebas antara AS dan UE dengan tujuan menghilangkan tarif perdagangan. Ia berpendapat bahwa perjanjian semacam itu akan menguntungkan kedua belah pihak dan dapat mencegah eskalasi ketegangan perdagangan lebih lanjut.
Merz menyatakan, “Ya, saya berharap untuk perjanjian perdagangan bebas transatlantik baru. Tarif nol persen untuk semuanya. Itu akan lebih baik bagi kedua belah pihak.”
Pentingnya Solidaritas Eropa
Merz juga menyoroti bahwa kebijakan perdagangan AS menekankan pentingnya solidaritas di antara negara-negara Eropa. Ia percaya bahwa respons bersama terhadap kebijakan tarif AS dapat menunjukkan manfaat dari kesatuan Eropa dalam negosiasi perdagangan global.
Langkah Uni Eropa dalam Menanggapi Tarif AS
Komisi Eropa telah mengumumkan rencana untuk memberlakukan serangkaian tarif terhadap barang-barang AS sebagai respons terhadap tarif yang diterapkan oleh AS. Langkah ini bertujuan untuk melindungi bisnis, pekerja, dan konsumen Eropa dari dampak pembatasan perdagangan yang dianggap tidak adil.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menekankan bahwa UE tetap terbuka untuk negosiasi dan tidak ingin terlibat dalam eskalasi perang dagang. Namun, jika AS melanjutkan kebijakan tarifnya, UE siap mengambil tindakan balasan yang sesuai.
Peluang Perdagangan Global bagi Uni Eropa
Selain menanggapi kebijakan AS, Uni Eropa juga melihat peluang untuk memperluas hubungan perdagangan dengan mitra global lainnya. Komisi Eropa menyatakan kesiapan untuk membahas pemotongan tarif pada mobil dan barang-barang lainnya sebagai upaya untuk mencegah eskalasi perang dagang dan mempromosikan perdagangan bebas.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas
- 11 September 2025
2.
KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025
- 11 September 2025
3.
DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK
- 11 September 2025
4.
Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro
- 11 September 2025
5.
Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen
- 11 September 2025