Rabu, 10 September 2025

Kebutuhan Gas Industri Melonjak, Saham SBMA Berpotensi Menguat

Kebutuhan Gas Industri Melonjak, Saham SBMA Berpotensi Menguat
Kebutuhan Gas Industri Melonjak, Saham SBMA Berpotensi Menguat

JAKARTA  – Kebutuhan gas industri di Kalimantan terus meningkat seiring dengan ekspansi bisnis di wilayah tersebut. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan permintaan gas di Kalimantan akan mencapai 999,21 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2027, dengan kebutuhan industri mencapai 229 MMSCFD pada tahun yang sama.

Untuk mengakomodasi lonjakan permintaan, sejumlah proyek infrastruktur gas sedang dikerjakan. Salah satunya adalah pembangunan jaringan pipa gas bumi Trans Kalimantan yang akan menghubungkan sektor industri, pembangkit listrik, hingga jaringan rumah tangga dan komersial. Selain itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bekerja sama dengan PT National Energy Solutions (NES) dalam penyediaan Liquefied Natural Gas (LNG) dari fasilitas likuifaksi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, guna menjamin ketahanan energi nasional.

Peluang SBMA di Tengah Pertumbuhan Kebutuhan Gas

Baca Juga

Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini

Dalam kondisi ini, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), perusahaan industri gas, melihat peluang besar untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Direktur SBMA, Julianto, menyatakan optimisme perusahaan dalam mencatatkan pertumbuhan positif sejalan dengan perkembangan industri di Kalimantan.

“SBMA optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun 2025, sejalan dengan pertumbuhan industri di wilayah Kalimantan. Perusahaan berencana memfokuskan investasi pada tiga aspek utama, yaitu pengembangan pasar, diversifikasi produk, dan penguatan sumber daya manusia,” ujar Julianto, dikutip Selasa, 18 Maret 2025.

SBMA juga mengandalkan peningkatan kapasitas utilitas pabrik serta ekspansi ke sektor-sektor potensial seperti minyak dan gas, pertambangan, serta medis. Dengan strategi tersebut, SBMA berharap dapat memenuhi kebutuhan gas industri yang terus meningkat di Kalimantan, sekaligus memperkuat posisinya di pasar industri gas nasional.

Kinerja Keuangan SBMA Terus Meningkat

Investment Analyst dari BNI Life Insurance, Salvian Fernando, menilai bahwa kinerja keuangan SBMA hingga kuartal III 2024 menunjukkan pertumbuhan yang solid. Pendapatan perusahaan dalam sembilan bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp 96,6 miliar, meningkat 17,74% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 82,1 miliar.

Secara historis, SBMA telah menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang stabil dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 9,52% dari 2019 hingga 2023. Hal ini mencerminkan ekspansi bisnis yang konsisten di tengah meningkatnya permintaan industri terhadap produk gas.

Dari sisi profitabilitas, laba bersih SBMA pada September 2024 tumbuh signifikan sebesar 103,96% YoY menjadi Rp 9,7 miliar, dibandingkan Rp 4,8 miliar pada September 2023. Namun, jika melihat tren historis, pertumbuhan laba bersih SBMA lebih lambat dengan CAGR hanya 0,48% dalam periode 2019–2023.

“Pertumbuhan laba yang lebih lambat dalam jangka panjang disebabkan oleh meningkatnya beban operasional perusahaan, yang tumbuh dengan CAGR sebesar 7,34% dalam lima tahun terakhir,” ujar Salvian.

Fundamental Saham SBMA dan Potensi Investasi

Dari aspek struktur keuangan, fundamental SBMA menunjukkan penguatan. Return on Equity (ROE) perusahaan per kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,33%, naik dari 2,22% pada 2023. Sementara itu, Return on Assets (ROA) juga meningkat menjadi 3,43% dibandingkan 1,73% pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan efektivitas SBMA dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba.

“Dari perspektif valuasi, SBMA memiliki Book Value Per Share (BVPS) sebesar Rp 241, sementara harga saham saat ini berada di kisaran Rp 114. Dengan demikian, SBMA memiliki potensi return sebesar 120% jika sahamnya dapat mencapai nilai buku tersebut, memberikan daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari peluang investasi di sektor gas industri,” kata Salvian.

Pada perdagangan Senin, 17 Maret 2025, saham SBMA bergerak positif dengan kenaikan 7,02% ke posisi 122. Saham ini dibuka di harga 117 dan bergerak di kisaran 114-122 sepanjang sesi perdagangan. Dalam sepekan terakhir, SBMA telah mencatatkan kenaikan sebesar 12,96%, menunjukkan sentimen pasar yang positif terhadap prospek bisnis perusahaan.

Dengan meningkatnya permintaan gas industri di Kalimantan dan strategi ekspansi SBMA yang agresif, saham perusahaan ini diprediksi akan tetap menarik bagi investor dalam beberapa waktu ke depan.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global