Perbandingan Kapasitas Baterai Mobil Listrik dan Jenisnya
- Selasa, 08 April 2025

JAKARTA - Kapasitas baterai mobil listrik menjadi salah satu aspek utama yang sering dipertimbangkan oleh calon pengguna sebelum memutuskan untuk beralih ke kendaraan listrik.
Setiap produsen menghadirkan mobil listrik dengan kapasitas baterai yang bervariasi, tergantung pada model dan spesifikasi yang ditawarkan.
Di Indonesia, berbagai merek mobil listrik telah resmi dipasarkan dengan fitur dan teknologi yang berbeda-beda.
Baca Juga
Perbedaan ini juga mencakup kapasitas baterai, yang berpengaruh langsung pada daya tahan dan jarak tempuh kendaraan dalam sekali pengisian daya.
Memahami kapasitas baterai mobil listrik sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kendaraan dapat beroperasi sebelum perlu diisi ulang.
Komparasi Kapasitas Baterai Mobil Listrik
Agar kamu lebih mudah dalam menentukan pilihan mobil listrik yang sesuai, berikut perbandingan daya tampung baterai dari berbagai merek yang tersedia di Indonesia, termasuk kapasitas baterai mobil listrik yang ditawarkan masing-masing.
Nama Mobil | Kapasitas Baterai | Jangkauan Tempuh (km) | Durasi Pengisian (jam) |
Tesla Model S | 100 kWh | 647 | < 10 |
Tesla Model 3 | 50 kWh – 75 kWh | 422 | 9.5 |
Lexus UX 300e | 54,3 kWh | 300 | 6-7 |
Nissan Leaf EV | 40 kWh | 311 | 6-8 |
BMW i4 | 80 kWh | 590 | 4-6 |
BMW iX | 70 kWh | 600 | 8 |
Toyota C+POD EV | 9,06 kWh | 150 | 5 |
Wuling Air EV | 17,3 kWh (Standard Range) | 200 (Standard Range) | 8.5 – 11 |
26,7 kWh (Long Range) | 300 (Long Range) |
1. Hyundai Ioniq EV
Hyundai Ioniq EV menjadi salah satu pilihan populer di pasar mobil listrik. Seri ini hadir dalam dua varian, yaitu Ioniq EV Prime dan Ioniq EV Signature.
Kedua varian tersebut memiliki kesamaan dalam jenis serta kapasitas baterai, yaitu 38,3 kWh dengan voltase 319,4 V. Dengan daya tersebut, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 373 km.
Proses pengisian daya untuk mobil ini bisa dilakukan dalam dua mode, yaitu fast charging yang hanya memerlukan 45 menit dan slow charging yang membutuhkan waktu sekitar 6 jam 5 menit.
2. Hyundai Kona EV
Seri Hyundai lainnya yang juga populer adalah Kona EV, yang hadir dalam satu varian saja. Meskipun menggunakan jenis baterai yang serupa dengan Ioniq, kapasitasnya sedikit lebih besar, yaitu 39,2 kWh dengan voltase 327 V.
Mobil ini memiliki daya tempuh mencapai 345 km dalam sekali pengisian daya. Proses pengisian baterai juga tidak berbeda dengan Ioniq EV, yakni sekitar 45 menit untuk fast charging dan 6 jam lebih untuk pengisian daya secara normal.
3. Tesla Model 3 Standard Range Plus
Salah satu mobil listrik yang banyak digunakan, termasuk sebagai kendaraan patroli oleh Korlantas Polri, adalah Tesla Model 3 Standard Range Plus.
Mobil ini memiliki kapasitas baterai sebesar 54 kWh, lebih besar dibandingkan beberapa mobil listrik lainnya.
Dengan daya tersebut, mobil ini dapat menempuh perjalanan hingga 422 km dalam satu kali pengisian daya penuh.
4. Lexus UX 300e
Lexus UX 300e adalah mobil listrik asal Jepang yang desainnya menyerupai SUV. Mobil ini menggunakan baterai berjenis Lithium-Ion dengan kapasitas 54,3 kWh.
Meskipun kapasitasnya cukup besar, mobil ini hanya mampu menempuh jarak 300 km. Hal ini disebabkan oleh daya tahan baterai yang dianggap kurang efisien. Namun, untuk penggunaan di dalam kota, jarak tempuh tersebut tetap memadai.
5. Nissan Leaf EV
Sebagai penerus dari Nissan Kicks E-Power, Nissan Leaf EV hadir dengan baterai Lithium-Ion berkapasitas 40 kWh. Mobil ini mampu menempuh perjalanan hingga 311 km dalam satu kali pengisian daya penuh.
Keunggulan utama dari mobil ini adalah fitur E-Pedal, yang berfungsi untuk mengoptimalkan efisiensi energi baterai. Untuk pengisian daya dari nol hingga penuh, mobil ini membutuhkan waktu sekitar 8 jam.
6. BMW i4
BMW i4 dikenal sebagai salah satu mobil listrik dengan desain sporty dan mewah. Kapasitas baterainya cukup besar, yakni 80 kWh, memungkinkan mobil ini melaju hingga 590 km dalam satu kali pengisian daya.
Selain itu, BMW i4 juga memiliki teknologi serta fitur yang biasanya ditemukan pada mobil sport, menjadikannya pilihan menarik bagi pecinta kendaraan berperforma tinggi.
7. BMW iX
Selain BMW i4, BMW juga menghadirkan iX sebagai alternatif lain di segmen mobil listrik premium. Mobil ini dilengkapi dengan baterai Lithium-Ion berkapasitas 70 kWh.
Meskipun kapasitasnya lebih kecil dibandingkan BMW i4, daya tempuhnya justru lebih tinggi, yakni hingga 600 km dalam sekali pengisian penuh. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya hingga penuh sekitar 8 jam.
8. Toyota C+POD EV
Toyota C+POD EV memiliki desain mungil dan unik, membuatnya menarik bagi mereka yang menginginkan mobil listrik dengan harga lebih terjangkau.
Mobil ini menggunakan baterai berkapasitas 9,06 kWh, yang memungkinkan mobil ini melaju sejauh 150 km dalam sekali pengisian daya.
Meskipun jarak tempuhnya lebih pendek dibandingkan mobil listrik lainnya, kapasitas tersebut sudah cukup untuk kebutuhan berkendara di dalam kota.
9. Wuling Air EV
Wuling Air EV adalah salah satu mobil listrik yang kini banyak dijumpai di jalan raya, dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Desainnya yang kompak serta pilihan kapasitas baterai yang fleksibel membuatnya menarik bagi berbagai kalangan.
Mobil ini tersedia dalam dua varian: Standard Range dengan kapasitas baterai 17,3 kWh dan Long Range dengan kapasitas 26,7 kWh.
Varian Standard Range dapat menempuh perjalanan hingga 200 km, sedangkan Long Range bisa mencapai 300 km dalam sekali pengisian.
Waktu pengisian daya bervariasi tergantung pada jenis pengisian yang digunakan, umumnya berkisar antara 8,5 jam hingga 11 jam.
Jenis Baterai untuk Mobil Listrik
Setiap mobil listrik memiliki kapasitas dan daya tahan yang bervariasi, tergantung pada jenis baterai yang digunakan.
Jenis baterai inilah yang menentukan seberapa besar kapasitas dari baterai mobil listrik serta efisiensinya dalam menyimpan dan melepaskan energi. Secara umum, terdapat enam jenis baterai yang biasa digunakan dalam mobil listrik:
Lithium-Ion: Baterai ini memiliki efisiensi energi tinggi dan mampu mempertahankan performa optimal meskipun dalam suhu tinggi. Karena daya tahannya yang baik, jenis ini menjadi yang paling umum digunakan.
Nickel-Metal Hydride (NiMH): Menggunakan hidrogen sebagai penyimpan energi, baterai ini memiliki usia pakai lebih panjang dibandingkan Lithium-Ion, meskipun kurang efisien dalam hal kepadatan energi.
Lead-Acid (SLA): Merupakan jenis baterai tertua dengan daya yang lebih lemah, sehingga kini lebih sering digunakan sebagai baterai cadangan dalam mobil komersial.
Solid-State: Jenis ini memakai elektrolit padat, memungkinkan baterai lebih awet karena konsumsi energinya lebih hemat dibandingkan baterai konvensional.
Nickel-Cadmium: Sering ditemukan pada mobil hybrid lama, baterai ini memiliki bobot yang cukup berat dan saat ini dilarang digunakan karena kandungan kadmiumnya berisiko toksik.
Ultracapacitor: Memiliki kapasitas penyimpanan energi yang besar, namun umumnya digunakan sebagai baterai sekunder untuk mendukung kinerja baterai utama dalam mobil listrik.
Setiap jenis baterai memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, sehingga pemilihan baterai bergantung pada kebutuhan performa dan daya tahan mobil listrik itu sendiri.
Cara Merawat Baterai Mobil Listrik
Agar kapasitas dari baterai mobil listrik tetap terjaga dan tahan lama, perawatannya perlu dilakukan dengan benar. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu menjaga kualitas baterai mobil listrik:
Hindari suhu tinggi: Parkir mobil di tempat yang teduh atau sejuk untuk mencegah baterai terpapar panas berlebihan, yang bisa mempercepat degradasi daya.
Hindari pengisian daya terlalu sering: Mengisi baterai saat masih memiliki daya yang cukup dapat mengurangi efisiensinya dalam jangka panjang.
Gunakan charger bawaan: Selalu gunakan charger asli dan lakukan pengisian di tempat yang telah direkomendasikan untuk menjaga stabilitas arus listrik yang masuk.
Kurangi penggunaan fast charging: Pengisian daya cepat memang praktis, tetapi jika dilakukan terlalu sering bisa mempercepat penurunan kapasitas baterai.
Atur batas pengisian daya: Disarankan untuk mulai mengisi baterai saat dayanya di bawah 20 persen dan menghentikannya sebelum mencapai 100 persen agar daya tahan baterai tetap optimal.
Dengan perawatan yang tepat, baterai mobil listrik bisa bertahan lebih lama dan performanya tetap terjaga.
Sebagai penutup, dengan perawatan yang tepat, kapasitas baterai mobil listrik dapat tetap optimal, memastikan kendaraan tetap efisien dan tahan lama.

Muhammad Anan Ardiyan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kuliner Pisang Epe Makassar Favorit Wisatawan
- 06 September 2025
2.
Generasi Sehat Terbentuk Lewat Pendidikan Kesehatan
- 06 September 2025
3.
Beban Angkat, Tubuh Sehat Pikiran Bahagia
- 06 September 2025
4.
Yoga Pemula: Latihan Tubuh Pikiran Sehat
- 06 September 2025
5.
Bungee Jumping Tingkatkan Keberanian dan Percaya Diri
- 06 September 2025