
JAKARTA - Ganti blok mesin mobil adalah langkah besar yang memerlukan pertimbangan matang. Bagaimana caranya?
Sebelum melakukan penggantian, kamu perlu menyiapkan dokumen yang diperlukan agar sesuai dengan data yang tertera di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan BPKB.
Banyak pemilik kendaraan yang memilih untuk ganti blok mesin mobil karena merasa performa mobil mereka sudah menurun.
Baca Juga
Namun, mengganti mesin bukanlah keputusan yang bisa diambil sembarangan, karena selain memerlukan biaya besar, kamu juga harus memikirkan proses administrasinya dengan cermat.
Dokumen untuk Ganti Blok Mesin Mobil
Proses ganti blok mesin mobil perlu dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk perubahan data pada BPKB yang harus mencerminkan spesifikasi mesin yang baru.
Hal ini diatur dalam Peraturan Kepolisian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor, khususnya pada Pasal 26, yang mewajibkan pemilik kendaraan untuk melengkapi dokumen-dokumen berikut:
-KTP
-BPKB
-STNK
-Surat rekomendasi dari unit pelaksana Regident untuk ganti mesin baru
-Faktur pembelian mesin
-Dokumen pemberitahuan impor barang
Surat keterangan dari bengkel yang melakukan penggantian mesin, lengkap dengan TDP, SIUP, dan NPWP.
Dapat dilihat bahwa prosedur ini cukup kompleks dan membutuhkan perhatian lebih dibandingkan dengan penggantian mesin itu sendiri.
Sebaiknya, sebelum melakukan penggantian, konsultasikan terlebih dahulu dengan bengkel yang berpengalaman dalam proses ini untuk memastikan kelengkapan dokumen.
Setelah itu, kamu bisa mengajukan permohonan ke Samsat sesuai domisili dengan dokumen yang sudah lengkap.
Prosedur Ganti Mesin Mobil di Samsat
Setelah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah menuju ke Samsat untuk menyelesaikan proses legalitas penggantian mesin mobil. Berikut adalah prosedur yang harus kamu ikuti di Samsat:
1. Mengisi formulir SPPKB
Pertama, kamu harus mengunjungi Samsat untuk mengajukan permohonan penggantian mesin mobil. Di sana, kamu akan diminta untuk mengisi formulir Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB).
Pastikan kamu sudah membawa semua dokumen yang diminta. Jika penggantian mesin dilakukan oleh perusahaan atau lembaga, jangan lupa untuk menyertakan salinan akta pendirian badan hukum, surat keterangan domisili kantor, dan surat kuasa.
2. Uji fisik kendaraan
Setelah formulir SPPKB diisi dan dokumen diserahkan, langkah berikutnya adalah uji fisik kendaraan. Petugas akan memberikan resi sebagai tanda bahwa kamu telah terdaftar untuk uji kendaraan.
Bawa resi tersebut ke bagian uji fisik kendaraan, di mana petugas akan memeriksa apakah mobil dalam kondisi aman dan mengecek kesesuaian nomor mesin kendaraan.
Setelah pemeriksaan selesai, petugas akan memberikan resi uji fisik untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
3. Proses penggantian administrasi kendaraan
Pada tahap ini, petugas akan memeriksa status pajak kendaraan serta data kendaraan yang terdaftar melalui NPPKB. Setelah pemeriksaan selesai, kamu diminta untuk melakukan pembayaran biaya NPPKB dan pencetakan SKPD.
Begitu SKPD diterbitkan, artinya proses penggantian mesin mobil kamu sudah sah secara hukum.
4. Biaya dokumen penggantian mesin di Samsat
Untuk biaya dokumen, yakni STNK dan BPKB yang telah disesuaikan dengan data mesin yang baru, biayanya sama dengan biaya penerbitan dokumen tersebut.
Umumnya, biaya penerbitan STNK kendaraan roda empat berkisar sekitar Rp200 ribu, sedangkan untuk BPKB adalah sekitar Rp375 ribu.
Tips sebelum Ganti Mesin Mobil di Samsat
Agar proses penggantian mesin mobil berjalan lancar, berikut beberapa tips yang perlu kamu perhatikan:
1. Ketahui tujuan mengganti blok mesin
Mengganti mesin mobil bukan keputusan yang bisa diambil secara sembarangan karena biayanya yang tinggi dan prosedur legalitas yang rumit.
Sebelum memutuskan, pertimbangkan apakah mengganti mesin benar-benar satu-satunya solusi untuk meningkatkan performa kendaraan, atau apakah ada alternatif lain yang lebih hemat biaya.
Perlu diingat, biaya untuk mengganti mesin bisa mencapai sekitar Rp30 juta, yang setara dengan harga sebuah mobil bekas.
2. Pastikan dokumen pembelian jelas
Berbeda dengan mengganti komponen mobil lainnya, penggantian mesin mobil memerlukan proses legal karena terkait dengan dokumen di BPKB dan STNK.
Sebelum membeli mesin baru, pastikan kamu memeriksa dengan teliti legalitas dokumen mesin tersebut. Hanya setelah yakin dengan kelengkapan dokumennya, kamu dapat mengurus proses legalitas di Samsat sesuai domisili.
3. Perhatikan jenis mesin mobil yang akan dipasang
Mesin merupakan komponen utama yang mempengaruhi performa kendaraan secara keseluruhan. Ketika mengganti mesin, pastikan mesin baru sesuai dengan spesifikasi kendaraan kamu.
Selain itu, pastikan juga suku cadang mesin tersebut mudah ditemukan di bengkel atau toko spare part terdekat agar tidak kesulitan setelah penggantian.
4. Ketahui risiko mengganti mesin mobil
Mengganti mesin mobil bisa menjadi keputusan yang penuh risiko jika kamu tidak memahami seluk-beluknya. Sebaiknya, percayakan pemasangan mesin kepada bengkel yang sudah berpengalaman dan tepercaya.
Selain itu, mobil yang baru diganti mesinnya perlu melakukan penyesuaian, seperti pada dudukan mobil dan sistem lainnya.
Mobil pun tidak bisa langsung digunakan secara maksimal, melainkan harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui performa, konsumsi bahan bakar, dan akselerasinya.
5. Pilih bengkel pemasangan yang terpercaya
Tidak semua bengkel memiliki keahlian untuk mengganti mesin mobil, jadi penting untuk memilih bengkel yang sudah berpengalaman dalam hal ini.
Perhatikan juga biaya jasa yang ditawarkan, pastikan apakah biaya sudah mencakup semua atau masih ada tambahan biaya lainnya.
Sebelum memilih bengkel, kamu bisa berkonsultasi dengan Samsat untuk mengetahui bengkel-bengkel mana saja yang berpengalaman dalam penggantian mesin mobil.
Penyebab Kerusakan Blok Silinder Mobil
1. Overheating
Overheating adalah salah satu penyebab utama kerusakan pada blok silinder. Panas berlebih dapat merusak struktur blok silinder dengan menyebabkan pelebaran atau penyusutan pada komponen tersebut.
Untuk menghindari overheating, pastikan untuk mengganti cairan pendingin secara berkala dan memeriksa sistem pendingin mesin secara rutin. Menambahkan thermostat atau kipas tambahan juga bisa membantu mendinginkan mesin secara optimal.
2. Kompresi Mesin yang Tidak Normal
Kompresi mesin yang tidak normal, yang bisa disebabkan oleh bantalan rusak, kerusakan pada piston, ring piston, atau klep, dapat merusak blok silinder.
Ketika kompresi mesin tidak stabil, mesin akan bekerja lebih keras, menyebabkan tekanan berlebih pada bagian dalam mesin dan akhirnya merusak komponen lainnya.
Untuk mencegah masalah ini, lakukan perawatan mesin secara teratur, seperti penggantian oli dan filter.
3. Penggunaan BBM yang Tidak Tepat
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai, seperti menggunakan bahan bakar oktan rendah pada mesin yang dirancang untuk bahan bakar oktan tinggi, dapat merusak blok silinder.
Hal ini dapat menyebabkan detonasi atau pembakaran yang tidak sempurna. Untuk menjaga mesin tetap optimal, pastikan menggunakan bahan bakar sesuai dengan rekomendasi pabrik.
4. Korosi pada Blok Silinder
Korosi atau karat pada blok silinder dapat mengurangi kekuatan dinding dan membuatnya lebih rapuh. Hal ini biasanya terjadi pada mesin yang sudah tua atau tidak dirawat dengan baik.
Untuk menghindari korosi, pastikan kebersihan mesin terjaga dan cairan pendingin serta oli mesin diganti secara rutin.
5. Keausan pada Blok Silinder
Keausan adalah proses alami yang terjadi pada mesin seiring waktu dan dapat merusak blok silinder. Penggunaan mesin dalam jangka panjang tanpa perawatan yang tepat akan mengurangi ketahanan dinding silinder.
Untuk mencegah keausan berlebihan, lakukan perawatan mesin dengan mengganti oli, filter udara, dan filter bahan bakar sesuai jadwal.
6. Ketidakseimbangan pada Mesin
Ketidakseimbangan mesin dapat menyebabkan getaran berlebih yang memberi tekanan tidak merata pada blok silinder. Ini bisa merusak struktur mesin dan komponen lainnya.
Ketidakseimbangan bisa terjadi akibat kerusakan pada crankshaft, flywheel, atau roda gila. Untuk menghindari masalah ini, pastikan mesin selalu dalam kondisi prima dengan melakukan perawatan dan mengganti suku cadang yang rusak.
7. Kesalahan Konstruksi
Kesalahan dalam konstruksi blok silinder dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Hal ini bisa disebabkan oleh masalah dalam desain, pengolahan, atau pengelasan blok silinder.
Kesalahan konstruksi biasanya terjadi pada mobil yang diproduksi dengan standar rendah atau menggunakan suku cadang yang tidak asli.
Untuk menghindari masalah ini, pilih mobil dan suku cadang berkualitas tinggi dan pastikan mereka berasal dari produsen yang terpercaya.
8. Kontaminasi
Kontaminasi pada sistem pendingin dapat merusak blok silinder. Bahan asing seperti pasir, kerak, atau kotoran yang masuk ke dalam sistem pendingin bisa menggores atau merusak permukaan blok silinder.
Untuk menghindari masalah ini, pastikan untuk menjaga kebersihan mesin dan secara rutin mengganti cairan pendingin agar sistem pendingin tetap bersih dan berfungsi dengan baik.
9. Benturan Karena Kecelakaan
Benturan akibat kecelakaan dapat menyebabkan kerusakan pada blok silinder, seperti retak atau patah yang dapat mengarah pada kebocoran atau kerusakan struktural lainnya.
Untuk menghindari hal ini, penting untuk mengemudi dengan hati-hati dan selalu waspada terhadap kondisi jalan serta lingkungan sekitar.
10. Penggunaan Suku Cadang Palsu
Penggunaan suku cadang yang tidak original atau berkualitas rendah bisa menyebabkan kerusakan pada blok silinder.
Suku cadang palsu atau yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dapat merusak komponen mesin secara keseluruhan, termasuk blok silinder.
Untuk menghindari risiko ini, belilah suku cadang hanya dari dealer atau toko suku cadang terpercaya dan pastikan mereka sesuai dengan spesifikasi mesin.
11. Penggunaan Mesin yang Berlebihan
Penggunaan mesin yang berlebihan, seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi atau menarik beban berat dalam waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada blok silinder.
Mesin yang bekerja terlalu keras bisa menjadi panas berlebihan, yang akhirnya merusak blok silinder. Pastikan untuk selalu menggunakan mesin sesuai dengan kapasitasnya dan menghindari beban berlebih.
12. Kurangnya Perawatan
Kurangnya perawatan mesin, seperti penggantian oli, filter udara, atau filter bahan bakar yang tidak teratur, dapat mempercepat kerusakan pada blok silinder.
Partikel kotoran yang tidak terfilter dengan baik dapat masuk ke dalam mesin dan merusak berbagai bagian, termasuk blok silinder.
Lakukan perawatan mesin secara rutin, ganti oli dan suku cadang sesuai waktu yang telah ditentukan untuk menjaga mesin tetap optimal.
FAQ
1. Apakah boleh mengganti mesin mobil?
Tentu saja, mengganti mesin mobil diperbolehkan. Namun, perlu diingat bahwa kamu wajib melapor ke Samsat untuk memperbarui data kendaraan sesuai dengan mesin yang baru, agar dokumen kendaraan seperti STNK dan BPKB tercatat dengan benar.
2. Apakah memiliki asuransi mobil penting?
Sangat penting. Asuransi mobil memberikan perlindungan berupa ganti rugi jika terjadi risiko yang tercakup dalam polis. Dengan memiliki asuransi, biaya perbaikan mobil, baik untuk kerusakan ringan maupun berat, akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Sebagai penutup, jika kamu mempertimbangkan untuk ganti blok mesin mobil, pastikan untuk memperhatikan prosedur dan persyaratannya agar prosesnya berjalan lancar dan legal.

Muhammad Anan Ardiyan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kuliner Pisang Epe Makassar Favorit Wisatawan
- 06 September 2025
2.
Generasi Sehat Terbentuk Lewat Pendidikan Kesehatan
- 06 September 2025
3.
Beban Angkat, Tubuh Sehat Pikiran Bahagia
- 06 September 2025
4.
Yoga Pemula: Latihan Tubuh Pikiran Sehat
- 06 September 2025
5.
Bungee Jumping Tingkatkan Keberanian dan Percaya Diri
- 06 September 2025