Klub Sepak Bola Mancanegara yang Dimiliki oleh Orang Indonesia: Menembus Batas Internasional
- Kamis, 13 Maret 2025

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah klub sepak bola mancanegara ternyata dimiliki oleh orang-orang Indonesia. Keberhasilan pengusaha-pengusaha Indonesia ini tidak hanya menambah keseruan dunia sepak bola global, tetapi juga mematahkan stigma bahwa Indonesia hanya menjadi penonton dalam industri sepak bola internasional. Dengan investasi yang terus berkembang, orang Indonesia mulai menunjukkan eksistensinya di dunia olahraga paling populer ini.
Tidak sekadar menjadi pemilik klub, langkah ini juga membawa dampak positif bagi citra Indonesia di panggung internasional. Klub-klub yang dimiliki oleh orang Indonesia ini telah menjadi salah satu sarana untuk mempromosikan Indonesia, membuka peluang bagi pemain Indonesia, serta memperkuat jaringan bisnis global. Berikut adalah lima klub sepak bola mancanegara yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, yang semakin memperlihatkan kontribusi negara ini di dunia olahraga.
1. Como 1907: Dari Serie D ke Serie A
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
Salah satu contoh nyata dari keberhasilan ini adalah Como 1907, klub sepak bola asal Italia yang dimiliki oleh dua konglomerat terbesar Indonesia, Budi Hartono dan Bambang Hartono. Pada 2019, kedua pengusaha tersebut membeli klub yang saat itu berada di Serie D, level terendah dalam sistem liga sepak bola Italia. Meskipun perjalanan awal yang berat, keberhasilan mereka dalam mengelola klub tersebut patut diacungi jempol. Dalam waktu empat tahun, Como 1907 berhasil melaju ke Serie A, liga tertinggi sepak bola Italia.
Tidak hanya pengusaha Indonesia yang terlibat, klub ini juga memiliki dua legenda sepak bola dunia, Cesc Fàbregas dan Thierry Henry, sebagai pemegang saham minoritas. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan manajemen yang tepat, klub yang sebelumnya kurang dikenal bisa bangkit dan bersaing di liga papan atas.
2. Brisbane Roar: Sukses di A-League Australia
Brisbane Roar adalah klub sepak bola yang berbasis di Brisbane, Australia. Pada 2011, grup Bakrie asal Indonesia membeli klub ini, yang saat itu masih berada di papan tengah klasemen A-League. Namun, setelah kepemilikan ini, Brisbane Roar segera mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih gelar juara A-League pada musim 2012 dan 2014.
Selain prestasi tim, kepemilikan ini juga membuka peluang bagi pemain Indonesia untuk berkarier di liga luar negeri. Beberapa pemain Indonesia, seperti Rafael Struick, Yandi Sofyan, dan Sergio van Dijk, pernah memperkuat Brisbane Roar. Langkah ini menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia tidak hanya terbatas pada liga domestik, tetapi juga dapat mengembangkan talenta di liga internasional.
3. Lecce: Keberadaan Pengusaha Indonesia di Serie A Italia
Lecce, klub sepak bola asal Italia yang saat ini bermain di Serie A, juga memiliki keterkaitan dengan Indonesia melalui kepemilikan saham oleh Alvin Sariatmadja, seorang pengusaha Indonesia. Lecce adalah klub yang pernah dilatih oleh Antonio Conte, yang sekarang menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia. Bersama konsorsium beberapa pengusaha lainnya, Alvin Sariatmadja memiliki sebagian saham di klub ini.
Saat ini, Lecce berada di peringkat 15 Serie A. Meskipun performa tim belum optimal, kepemilikan saham oleh pengusaha Indonesia menunjukkan bahwa mereka mulai terlibat dalam klub-klub sepak bola Italia, yang dikenal dengan sejarah dan prestasi panjangnya.
4. Dender: Dari Divisi 3 ke Liga Teratas Belgia
Pada 2016, pengusaha Indonesia, Sihar Sitorus, membeli Dender, sebuah klub sepak bola yang saat itu bermain di Divisi 3 Liga Belgia. Dalam delapan tahun setelah diambil alih, Dender berhasil promosi ke Belgian Pro League, divisi teratas liga sepak bola Belgia. Keberhasilan Dender melaju ke liga tertinggi ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa bagi klub yang sebelumnya kurang dikenal banyak orang.
Nama Dender juga semakin populer di kalangan penggemar sepak bola Indonesia, terutama setelah pemain Indonesia, Oratmangoen, memperkuat klub ini. Langkah Dender untuk naik kelas menjadi kebanggaan bagi pemiliknya, sekaligus membuktikan bahwa klub-klub kecil pun memiliki potensi untuk berkembang dengan manajemen yang baik.
5. Oxford United: Promosi ke Championship Division
Terakhir, Oxford United di Inggris kini menjadi salah satu klub yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia. Pada 2022, Erick Thohir dan Anindya Bakrie membeli saham mayoritas klub ini. Dalam waktu dua tahun, Oxford United berhasil promosi ke Championship Division, level kedua liga sepak bola Inggris. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pengusaha Indonesia semakin berperan penting dalam sepak bola dunia.
Selain itu, Oxford United juga mencatatkan sejarah baru dengan merekrut Marselino Ferdinand, pemain kelahiran Indonesia pertama yang bermain di Liga Inggris. Langkah ini semakin memperkuat eksistensi Indonesia di sepak bola internasional dan membuka peluang bagi pemain Indonesia lainnya untuk bermain di liga-liga top dunia.
Dampak Positif bagi Sepak Bola Indonesia
Keberhasilan pengusaha Indonesia dalam mengelola klub-klub mancanegara ini tidak hanya berdampak pada citra negara, tetapi juga membuka banyak peluang baru bagi pengembangan sepak bola Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub internasional yang dimiliki oleh orang Indonesia, diharapkan bisa ada peningkatan kualitas liga domestik serta lebih banyak talenta Indonesia yang bersinar di kancah internasional.
Langkah-langkah strategis yang diambil oleh para pemilik klub ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu berperan sebagai penonton, tetapi juga aktif terlibat dalam membangun dunia sepak bola internasional. Harapan besar pun muncul agar Indonesia bisa semakin maju dan berkembang di dunia sepak bola, tidak hanya sebagai tuan rumah, tetapi juga sebagai kekuatan besar di dunia olahraga ini.

Rapli
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025