JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa salah satu perusahaan dengan aset besar atau lighthouse company akan segera mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada Semester I tahun 2025.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut telah masuk dalam pipeline IPO dan dijadwalkan untuk melantai pada semester awal tahun ini.
"Ya, akan melantai di semester satu," ujar Nyoman dalam pernyataannya kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta.
Nyoman menambahkan bahwa perusahaan dengan aset besar tersebut berasal dari sektor pertambangan. "Perusahaan ini berasal dari sektor mining dan sudah berada dalam pipeline kami," jelasnya.
Saat ini, terdapat 20 perusahaan yang tengah mengantre untuk mencatatkan sahamnya di BEI. Dari jumlah tersebut, 19 perusahaan merupakan entitas dengan aset besar.
Berdasarkan data BEI yang mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, satu perusahaan dalam pipeline tercatat sebagai perusahaan berskala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Sementara itu, 19 perusahaan lainnya memiliki aset di atas Rp 250 miliar.
Berikut distribusi perusahaan yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektor usahanya:
2 perusahaan dari sektor material dasar
0 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
6 perusahaan dari sektor konsumer non-siklikal
3 perusahaan dari sektor energi
1 perusahaan dari sektor finansial
3 perusahaan dari sektor kesehatan
4 perusahaan dari sektor industri
0 perusahaan dari sektor infrastruktur
0 perusahaan dari sektor properti dan real estate
0 perusahaan dari sektor teknologi
1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
BEI terus mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dengan menarik lebih banyak perusahaan untuk mencatatkan sahamnya. Diharapkan langkah ini dapat meningkatkan likuiditas pasar serta memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi para investor.
(kkz/kkz)