JAKARTA– Langkah besar dalam dunia aviasi Indonesia terjadi hari ini dengan resmi bergabungnya dua perusahaan BUMN pengelola bandara, PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II), yang kini dikenal sebagai PT Angkasa Pura Indonesia. Penggabungan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat sektor kebandarudaraan tanah air tetapi juga untuk mengurangi biaya logistik serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Pemerintah Indonesia memastikan bahwa merger ini akan membawa perubahan signifikan dalam cara pengelolaan dan pelayanan bandara yang melibatkan lebih dari 30 bandara di seluruh Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Merger Ini Langkah Strategis
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II ini adalah sebuah langkah strategis yang akan membantu Indonesia untuk memperkuat sektor infrastruktur terutama dalam bidang kebandarudaraan. Langkah ini, lanjutnya, juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu tantangan utama dalam mendukung perekonomian Indonesia.
"Dengan menggabungkan kedua perusahaan ini, kami bertujuan untuk menekan biaya logistik dan memberikan kemudahan akses transportasi udara. Ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing Indonesia secara global," kata Erick Thohir dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta.
Erick juga menambahkan bahwa penggabungan ini akan membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan bandara di Indonesia, di mana kedepannya, PT Angkasa Pura Indonesia akan mengelola lebih dari 30 bandara di seluruh penjuru negeri, dari Aceh hingga Papua. Proses integrasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem pelayanan yang lebih terstruktur dan efisien.
Budi Karya Sumadi Apresiasi Merger untuk Efisiensi Layanan
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi terhadap langkah besar yang dilakukan pemerintah dengan menggabungkan kedua perusahaan pengelola bandara tersebut. Ia menyatakan bahwa merger ini merupakan langkah yang tepat dalam mewujudkan pelayanan kebandarudaraan yang lebih efektif dan efisien bagi masyarakat.
"Merger ini akan memberikan dampak positif yang besar terhadap pelayanan bandara, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi operasional dan mempermudah akses transportasi udara bagi masyarakat. Kami optimistis bahwa PT Angkasa Pura Indonesia akan menjadi lebih kuat dalam mendukung sektor aviasi di Indonesia," kata Budi Karya Sumadi.
Menurutnya, efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bandara menjadi salah satu prioritas utama yang harus dicapai. Dengan penggabungan ini, Kementerian Perhubungan berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, tidak hanya dari segi kualitas fasilitas bandara tetapi juga dalam hal kelancaran operasional dan kenyamanan bagi para penumpang.
Jaminan Tidak Ada PHK dalam Proses Merger
Erick Thohir menegaskan bahwa meskipun merger ini akan membawa perubahan dalam struktur perusahaan, pemerintah memastikan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan dilakukan. Sebaliknya, proses penggabungan ini diharapkan dapat menciptakan peluang kerja baru serta pengembangan karir bagi karyawan yang terlibat.
"Isu pemutusan hubungan kerja tidak ada. Justru, penggabungan ini membuka peluang untuk pengembangan karir karyawan. Kami mengelola lebih dari 30 bandara yang akan menjadi satu sistem pelayanan yang lebih efektif dan efisien," ujar Erick Thohir.
Karyawan dari kedua perusahaan yang kini bergabung di PT Angkasa Pura Indonesia akan terus diberikan kesempatan untuk berkembang dalam organisasi yang lebih besar. Pemerintah memastikan bahwa karyawan yang bekerja di PT Angkasa Pura I dan II akan tetap memiliki posisi penting dalam operasional perusahaan yang baru.
Tujuan Penggabungan: Meningkatkan Daya Saing dan Pelayanan Publik
Penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II ini juga memiliki tujuan jangka panjang untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam industri penerbangan global. Mengingat sektor transportasi udara adalah salah satu pilar penting dalam perekonomian, pemerintah ingin memastikan bahwa Indonesia memiliki pengelolaan bandara yang modern dan efisien untuk mendukung kelancaran arus barang dan penumpang.
Selain itu, langkah ini juga akan mempercepat proses transformasi digital yang saat ini tengah dijalankan oleh kedua perusahaan. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang, PT Angkasa Pura Indonesia akan memanfaatkan teknologi terkini untuk memperbaiki pengalaman di bandara, dari check-in hingga keberangkatan dan kedatangan.
Ke Depan: Pengelolaan Bandara Lebih Terpadu dan Terintegrasi
Dengan penggabungan ini, PT Angkasa Pura Indonesia akan menjadi salah satu perusahaan pengelola bandara terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 30 bandara yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk melakukan pengelolaan bandara secara lebih terpadu dan terintegrasi, yang dapat menghasilkan efisiensi operasional yang lebih baik.
Ke depan, PT Angkasa Pura Indonesia akan fokus pada peningkatan kualitas layanan, tidak hanya dari sisi fasilitas fisik tetapi juga dari segi teknologi dan inovasi yang diterapkan di setiap bandara. Keberhasilan merger ini diharapkan akan menjadi contoh bagi sektor BUMN lainnya dalam memperkuat struktur dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Masa Depan PT Angkasa Pura Indonesia
Dengan penggabungan ini, PT Angkasa Pura Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya bagi sektor aviasi Indonesia, tetapi juga bagi perekonomian negara secara keseluruhan. Peningkatan layanan yang lebih efisien dan berkelas dunia diharapkan akan mendongkrak daya tarik Indonesia sebagai tujuan wisata dan bisnis, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah juga berharap bahwa PT Angkasa Pura Indonesia dapat menjalankan visi dan misi perusahaan dengan tetap mengutamakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Transformasi yang terjadi dengan merger ini diharapkan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dalam hal infrastruktur kebandarudaraan.