Utang Luar Negeri Indonesia Alami Penurunan pada Kuartal IV 2024

Senin, 17 Februari 2025 | 14:00:44 WIB
Foto: Gedung Bank Indonesia

JAKARTA - Indonesia mencatatkan penurunan utang luar negeri (ULN) pada kuartal IV 2024. Posisi ULN Indonesia tercatat sebesar USD 424,8 miliar atau sekitar Rp 6.881,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.200), turun dari USD 428,1 miliar pada kuartal III 2024. Meski demikian, secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh sebesar 4,0%, meskipun angka ini menunjukkan pelambatan dibandingkan dengan 8,3% pada kuartal sebelumnya.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya posisi ULN baik dari sektor publik maupun swasta, serta penguatan mata uang dolar AS yang turut memengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap mayoritas mata uang global.

Secara rinci, ULN sektor pemerintah tercatat sebesar USD 203,1 miliar pada kuartal IV 2024, turun dari USD 204,1 miliar pada kuartal sebelumnya. Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami pelambatan pertumbuhan menjadi 3,3% (yoy), dibandingkan dengan 8,4% (yoy) pada kuartal III 2024. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya posisi surat utang pemerintah, yang dipengaruhi oleh penguatan dolar AS.

Meskipun demikian, sektor pinjaman luar negeri dan aliran modal asing melalui Surat Berharga Negara (SBN) baik internasional maupun domestik masih mencatatkan net inflow, yang menunjukkan tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia. Pemerintah, menurut Ramdan, tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dan memenuhi kewajiban pembayaran utang dengan tepat waktu, serta mengelola ULN dengan pendekatan yang pruden dan fleksibel.

Pemanfaatan ULN di Indonesia diarahkan untuk mendukung sektor produktif, seperti Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, yang menyerap sekitar 20,8% dari total ULN pemerintah, serta sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 19,7%.

ULN sektor swasta pada kuartal IV 2024 tercatat sebesar USD 194,1 miliar, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi USD 196,3 miliar pada kuartal III 2024. Secara tahunan, ULN sektor swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,2%, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi 0,6% pada kuartal sebelumnya. Penurunan ini terutama terjadi pada lembaga keuangan dan perusahaan non-lembaga keuangan.

Sektor-sektor yang menyumbang ULN swasta terbesar meliputi Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, yang mencakup 79,5% dari total ULN swasta.

Ramdan Denny menegaskan bahwa struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, didukung oleh pengelolaan yang hati-hati. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV 2024 turun menjadi 30,4%, dibandingkan dengan 31,1% pada kuartal III 2024. Mayoritas ULN Indonesia masih didominasi oleh utang jangka panjang, yang mencapai 84,8% dari total ULN.

Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi untuk memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembangunan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

(kkz/kkz)

Terkini