JAKARTA - PT Freeport Indonesia, anak perusahaan dari Freeport McMoRan, berencana untuk melanjutkan ekspor konsentrat tembaga, dengan rencana pengiriman yang dimulai pada Februari 2025. Langkah ini mengikuti kemungkinan perpanjangan izin ekspor yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Desember 2024.
Sumber yang mengetahui rencana tersebut mengungkapkan bahwa PT Freeport Indonesia sedang mempersiapkan kargo untuk pengiriman konsentrat tembaga ke China. Pengiriman tersebut akan berasal dari tambang Grasberg, yang dikenal sebagai salah satu tambang tembaga terbesar dan aktif di dunia.
Meskipun PT Freeport Indonesia belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini, seorang juru bicara perusahaan menyatakan bahwa mereka berharap pemerintah akan mendukung kelanjutan rencana ekspor mereka.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, dalam wawancara yang berlangsung pada 14 Februari 2025, mengungkapkan bahwa pemerintah masih mengevaluasi kelanjutan izin ekspor tersebut. Evaluasi ini dilakukan di tengah tantangan yang dihadapi PT Freeport Indonesia, terutama terkait dengan kebakaran yang terjadi pada smelter mereka di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Yuliot menambahkan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran produksi, serta dampaknya terhadap penerimaan negara dan daerah, sebelum keputusan lebih lanjut diambil.
Keputusan mengenai perpanjangan izin ekspor akan didasarkan pada kajian dan evaluasi yang menyeluruh untuk memastikan tidak adanya faktor yang dapat mengganggu keberlanjutan industri dan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
(kkz/kkz)