Misteri Kecelakaan Tragis di Jalur Kereta: Identitas Pria yang Tertabrak di Malang Masih Teka-teki

Minggu, 16 Februari 2025 | 15:39:36 WIB
Misteri Kecelakaan Tragis di Jalur Kereta: Identitas Pria yang Tertabrak di Malang Masih Teka-teki

JAKARTA - Tragedi memilukan terjadi di jalur kereta Kabupaten Malang, Sabtu malam 15 Februari 2025, memicu perhatian serius dari kepolisian setempat. Seorang pria tanpa identitas tewas setelah tertabrak Kereta Api Dhoho 408 jurusan Kertosono-Surabaya. Insiden tragis ini terjadi di perlintasan rel KM 68/6, Jalan Ngebruk-Kepanjen, dan hingga kini identitas korban masih misterius.

Upaya Identifikasi dan Penyelidikan

Polres Malang segera bertindak dalam menangani kejadian ini yang dilaporkan pada tengah malam tersebut. Saat ini, pihak kepolisian masih berusaha keras mengidentifikasi korban tersebut dengan pihak terkait untuk mengungkap siapa sebenarnya dia dan mengapa insiden ini bisa terjadi. "Olah TKP dan memeriksa saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian tengah dilakukan. Saat ini, korban masih dalam proses identifikasi di RSUD Kanjuruhan," jelas AKP Ponsen Dadang Martianto, Kasihumas Polres Malang, pada wartawan, Ahad,16 Februari 2025.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan laporan awal yang diterima pihak kepolisian, kejadian ini pertama kali diketahui oleh masinis Kereta Api Dhoho 408. Pada sekitar pukul 23.30 WIB, masinis melihat sosok seseorang yang duduk di atas rel. Meskipun sudah membunyikan klakson beberapa kali dari jarak sekitar 100 meter untuk memberikan peringatan, sayangnya tidak ada respons dari korban. Pria malang itu kemudian tertabrak kereta dan terpental sejauh dua meter, mengakibatkan kematian seketika akibat benturan keras tersebut.

Kondisi Korban dan Penyebab Kematian

Akibat benturan keras, korban mengalami luka parah terutama pada bagian kepala, telinga, lengan, dan kaki. Petugas yang tiba di lokasi kejadian tidak menemukan kartu identitas apapun yang bisa menjadi petunjuk. Hanya sebuah dompet kosong yang ditemukan pada tubuh korban, tidak menyimpan dokumen identifikasi yang dapat mengungkap jati dirinya.

Dugaan dan Upaya Pencarian Identitas

Dalam proses pengungkapan identitas korban, polisi mengandalkan pemeriksaan forensik di RSUD Kanjuruhan. Dilakukan juga pengumpulan data saksi serta koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melacak kemungkinan adanya laporan orang hilang yang cocok dengan ciri fisik korban. "Kami masih mendalami latar belakang korban dan kemungkinan faktor lain yang berkontribusi dalam kejadian ini," ujar AKP Ponsen Dadang.
 

Dugaan Keterlibatan Unsur Gangguan Jiwa

Dari beberapa keterangan saksi, sebelum kejadian nahas itu korban sempat terlihat berkeliaran di sekitar area rel. Berdasarkan temuan sementara, polisi mencurigai korban mungkin merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), walaupun hal ini masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut sebelum dapat dipastikan.

Langkah Pencegahan dan Ajakan Kepada Masyarakat

Sebagai langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang, Polres Malang tengah berkoordinasi dengan PT KAI dan pemerintah daerah setempat guna meningkatkan pengamanan di jalur rel kereta api. "Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri yang sesuai diminta untuk segera melapor ke Polsek Kepanjen atau datang ke RSUD Kanjuruhan, guna membantu proses identifikasi," tambah AKP Dadang. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya beraktivitas di jalur rel kereta api.
 

Kesimpulan

Peristiwa tragis ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya keselamatan di sepanjang jalur kereta. Dalam upaya menangani kejadian ini, berbagai langkah proaktif telah diambil oleh pihak kepolisian serta koordinasi dengan instansi terkait. Namun, misteri seputar identitas korban masih terus menjadi teka-teki yang harus segera dipecahkan demi memberikan kejelasan dan melanjutkan proses penegakan hukum yang diperlukan. Dengan ajakan kepada masyarakat, diharapkan ada pihak yang dapat membantu mengungkap misteri ini dan memberikan titik terang bagi keluarga korban.

Terkini