JAKARTA - Program asuransi perawatan jangka panjang di China diprediksi akan mencakup lebih dari 180 juta orang hingga akhir tahun 2024, menurut pengumuman dari Administrasi Keamanan Kesehatan Nasional. Program ini diluncurkan untuk meningkatkan dukungan bagi individu yang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena usia lanjut, penyakit, atau cedera.
Dilansir dari laman Insurance Asia pada Kamis, 13 Februari 2025, tercatat bahwa program yang mulai diuji coba pada tahun 2016 ini sekarang beroperasi di 49 kota. Kota-kota besar seperti Beijing dan Chengdu turut ambil bagian, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 2,6 juta jiwa.
Perencanaan asuransi perawatan jangka panjang ini bersifat sukarela, memberikan fleksibilitas kepada penduduk untuk mendaftar sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pemerintah daerah aktif mendorong adopsi program ini sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan dari populasi usia lanjut di negara tersebut. Demografi ini terus berkembang dan memerlukan perhatian serius untuk menjamin kesejahteraan dan kualitas hidup yang optimal.
Sebagai contoh penerapan yang sukses, di Provinsi Zhejiang, Kota Ningbo telah memperluas cakupan program ini secara penuh pada tahun 2023. Sementara itu, kota-kota lain seperti Hangzhou dan Huzhou mulai mengimplementasikan asuransi ini baru bulan lalu. Untuk mengikuti program ini, peserta diharuskan membayar biaya pendaftaran tahunan yang sangat terjangkau, yakni sekitar US$12,35.
Namun demikian, terdapat beberapa tantangan yang menghadang jalannya program ini. Salah satu isu utama adalah kekurangan pekerja perawatan jangka panjang bersertifikat. Selain itu, ada juga keengganan dari sebagian penduduk untuk mendaftar. Banyak individu mengalami kebingungan tentang proses penilaian yang diperlukan untuk menentukan kelayakan mereka dalam program ini.
"Kami berupaya keras untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja di bidang perawatan jangka panjang. Pelatihan dan sertifikasi adalah dua aspek utama yang sedang kami tingkatkan. Dengan lebih banyak tenaga kerja terlatih, kami yakin bisa menjangkau lebih banyak orang," ujar seorang pejabat dari Administrasi Keamanan Kesehatan Nasional yang tidak ingin disebutkan namanya.
Untuk dapat memenuhi syarat dalam program ini, peserta harus menjalani penilaian profesional yang komprehensif, mencakup aspek mobilitas, kognisi, dan kemampuan perawatan diri. Hasil dari penilaian ini akan menentukan apakah mereka layak mendapatkan manfaat dari program asuransi ini.
Menurut laporan, penduduk yang lebih muda seringkali ragu untuk mendaftar karena kurangnya pemahaman terhadap manfaat jangka panjang program ini. Sementara itu, para pejabat setempat terus berupaya untuk menyebarluaskan informasi dan mendidik masyarakat tentang pentingnya asuransi perawatan jangka panjang. "Adalah penting bagi kami untuk membuat masyarakat memahami bahwa ini bukan hanya tentang penanganan sekarang, tetapi juga investasi untuk masa depan mereka," tambah pejabat tersebut.
Sejalan dengan upaya untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja, beberapa inisiatif baru sedang dikembangkan, seperti memberikan insentif untuk karir dalam bidang perawatan jangka panjang. Usaha ini diharapkan dapat menarik lebih banyak individu untuk terlibat dalam industri ini dan pada akhirnya memecahkan masalah kekurangan tenaga kerja tersebut.
"Dukungan dari pemerintah sangat membantu dalam mewujudkan program asuransi ini lebih efektif. Kami berharap dengan kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta, kita bisa menciptakan sistem yang lebih robust," kata seorang analis dari lembaga penelitian kesehatan di Beijing.
Lebih dari sekadar program asuransi, inisiatif perawatan jangka panjang ini juga berfungsi sebagai solusi untuk mengurangi beban keluarga yang merawat anggota keluarga yang membutuhkan. Ini juga membuka peluang bagi pengembangan fasilitas perawatan lansia yang berkelanjutan di berbagai daerah.
Program asuransi perawatan jangka panjang China menjadi langkah besar dalam reformasi medis, dengan tujuan memberikan perlindungan kesehatan yang lebih komprehensif bagi seluruh masyarakat. Hal ini tentunya menjadi contoh yang patut dicontoh oleh negara lain yang menghadapi tantangan serupa terkait peningkatan populasi lansia.
Ke depan, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memperluas cakupannya hingga mencakup lebih banyak kota dan kabupaten di China. Dengan pendekatan yang proaktif dan terencana, program ini bisa menjadi pondasi kuat bagi sistem perawatan kesehatan jangka panjang yang berkelanjutan.
Pemerintah dan masyarakat China kini mengemban tugas penting dalam memastikan bahwa setiap individu dapat menikmati masa tuanya dengan damai dan sejahtera, didukung oleh sistem asuransi perawatan yang mumpuni. Dan itulah misi besar yang hendak diwujudkan oleh program ini hingga tahun 2024 dan seterusnya.