JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan menghalangi upaya kementeriannya dalam mendukung transformasi BUMN dan menjalankan kebijakan prioritas pemerintah. Pernyataan ini muncul di tengah kabar tentang pemangkasan anggaran Kementerian BUMN sebesar Rp 153 miliar.
Dalam konferensi pers yang berlangsung setelah rapat koordinasi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/2/2025), Erick Thohir menyatakan komitmennya meskipun dana yang tersedia terbatas. "Saya rasa, selama kita kerjanya maksimal, tidak mengeluh, kita lakukan sebisa mungkin. Dengan keterbatasan dana BUMN selama ini, saya tidak mengeluh dan kita kerja keras saja," ungkap Erick.
Transformasi BUMN Tetap Berjalan
Erick menjelaskan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan mempengaruhi transformasi BUMN yang telah berjalan. Menurutnya, menemukan solusi alternatif menjadi kunci agar dapat terus mencapai target tanpa bergantung pada jumlah anggaran. "Jadi kita coba cari jalan tanpa mengeluh. Karena yang penting mendorong bahwa kebijakannya jalan, transformasi BUMN juga jalan," papar Erick lebih lanjut.
Kementerian BUMN tetap akan fokus menjalankan transformasi perusahaan-perusahaan pelat merah dan memastikan kebijakan yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai target. Transformasi ini menjadi prioritas utama yang harus terus didukung, meskipun dengan dana yang lebih sedikit.
Komitmen pada Program Prioritas
Terkait wacana pemangkasan anggaran, Erick Thohir memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh karena keputusan final belum ditetapkan. Namun, ia memastikan bahwa kementerian tetap mengerjakan program-program prioritas yang telah direncanakan. "Kita akan tetap mengerjakan program-program prioritas BUMN," tegas Erick.
Kekhawatiran akan dampak pemangkasan anggaran menjadi perhatian berbagai pihak. Namun Erick memastikan bahwa komitmen kementerian untuk melaksanakan program prioritas tidak akan berubah.
Pemangkasan Anggaran Masih Belum Diputuskan
Meskipun berita mengenai pemangkasan anggaran ini telah tersebar luas, keputusan akhir mengenai jumlah pasti yang akan dipangkas dari anggaran Kementerian BUMN masih belum diambil. "Belum, belum putus," ungkap Erick saat ditanya lebih lanjut mengenai kepastian jumlah pemangkasan.
Pagu anggaran Kementerian BUMN untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 277,5 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 3% dibandingkan alokasi anggaran 2024 yang sebesar Rp 284 miliar. Namun, Erick tetap optimis bahwa prioritas kementerian dapat terpenuhi meski dengan penurunan anggaran.
Penggunaan Anggaran untuk Berbagai Sektor
Berbagai pengamat memproyeksikan bahwa pemangkasan anggaran ini mungkin dialokasikan untuk berbagai sektor lain, seperti pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga perbaikan irigasi. Meskipun belum ada kepastian mengenai hal ini, perhatian terhadap pengalokasian dana menjadi salah satu fokus utama.
Kementerian Sosial, misalnya, melalui Mensos Gus Ipul memastikan bahwa penyaluran bantuan sosial tidak akan terdampak oleh pemangkasan anggaran yang terjadi. Langkah ini menunjukkan bagaimana kementerian dan lembaga lain juga terus beradaptasi terhadap perubahan alokasi anggaran.
Optimisme di Tengah Tantangan
Pernyataan Erick Thohir menegaskan komitmen Kementerian BUMN untuk terus bekerja maksimal meski menghadapi tantangan pemangkasan anggaran. "Dengan keterbatasan dana BUMN selama ini, saya tidak mengeluh dan kita kerja keras saja," katanya, menunjukkan semangat optimis yang menjadi ciri khas kepemimpinannya.
Melalui sikap ini, ia berharap bahwa semua pihak yang terlibat dalam sektor BUMN dapat terus bekerja dengan dedikasi tinggi dan tetap berfokus pada pencapaian prioritas kementerian. Upaya efisiensi serta inovasi dalam penggunaan anggaran menjadi strategi utama dalam menghadapi kendala finansial ini.
Erick menutup dengan harapan bahwa transformasi yang berjalan hingga kini dapat terus memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, serta menjadi contoh bagaimana menghadapi keterbatasan dengan bijaksana dan inovatif.
Dengan demikian, cukup jelas bahwa meskipun adanya tantangan berupa pemangkasan anggaran, Kementerian BUMN di bawah arahan Erick Thohir tetap optimis dan berkomitmen menjalankan tugasnya secara maksimal. Transformasi dan program-program prioritas akan terus diupayakan, dengan atau tanpa tantangan alokasi anggaran yang lebih ketat.